"Ini appa kalau marah besar lu mampus sih" kata Mino sambil meneguk whiskey favoritnya di ruang keluarga mereka.
"Ya tapi kan ga mungkin juga gw putusin Jihoon" Somi dari tadi berjalan mengelilingi rumah mencari cara menyelesaikan masalah ini.
"Ya tapi lu tau aja appa kalau udah pake ultimatum gini kita harus gimana lagi" Jennie turut stress membantu Somi mencari jalan keluar.
"Menurut gw ya, mwo.. ga ada cara lain selain lu jujur appa ga setuju sama Jihoon lalu lu ngajak dia putusin baik-baik sih, nanti gw bantu ngomong juga" usul Mino.
"Ya! emang lu tega apa sama Jihoon.. dia itu baik banget sama kita oppa" Jennie tidak setuju sama sekali dengan usul Mino.
"Eojjeolsueobjyo (mau ga mau), gw rasa lebih kasihan dia kalau appa yang turun tangan sendiri Jennie ya" jawab Mino.
"Itu Jaehyuk juga belum tau cocok sama gw apa ga lagi" gerutu Somi.
"Udah lu panggil dulu Jihoon sini kita ngomongin bareng-bareng dulu deh.. mending terus terang sama dia" ulang Mino.
"Na mothae.. mothae (gw ga bisa.. ga bisa)" tolak Somi.
"Somiya.. lu harus dengerin oppa.. lu ga mau kan liat appa dateng terus suruh Jihoon putusin lu langsung... itu pasti lebih menyakitkan buat dia" Mino duduk mendekat ke arah Somi.
"Gw tau.. I just can't do it (gw cuman ga bisa)" Somi membaringkan tubuhnya di sofa, tidak tahu harus bagaimana.
"Gwaenchanha Somiya.. lu ikutin saran oppa udah paling bener kayaknya, lu inget kan pas appa ngamuk ngamuk ke mantan gw dulu, God, its even worse ( Ya Tuhan, itu bahkan lebi parah)" Jennie mengingat hari di mana Teddy datang dan memaksa Kai, mantan Jennie, untuk mengakhiri hubungan mereka.
"Lu harus paham alasan kita berdua berujung jomblo gini Somiya, ini karna kita ga mau dengerin saran appa" ucap Mino. Jennie mengangguk setuju.
"Yaudah kita ber 3 jomblo aja.. ngapain gw harus nikah sama si Jaehyuk Jaehyuk itu.. IDGAF siapa keluarganya, kita bisa kerja sendiri biar lebih kaya dari mereka" kesal Somi.
Tak lama kemudian, pelayan rumah mereka menyampaikan bahwa Jihoon sudah tiba.
"Suruh naik aja langsung kayak biasa" sahut Mino ke pelayan itu."Eoh hyung.. noona.. eoh? Somi ya wae?" Jihoon bingung melihat Somi yang terbaring amburadul di sofa.
"Ppali.. ngomong yang jelas" Mino mengangkat badan Somi agar adiknya itu duduk tegak.
"Molla.. oppa lah yang bilangin" Somi tidak ingin membicarakan hal itu.
"Wae?" Jihoon yang kebingungan duduk mendekati Somi dan merapikan rambut Somi yang berantakan itu.
"Appa maksa gw putusin lu" Somi menangis sambil mengeluarkan kata-kata tersebut dari mulutnya.
"Mwo?" Jihoon tidak paham akan ucapan Somi.
"Gw yang jelasin" Mino mengajak Jihoon untuk berbicara di kamarnya.
"Jihoon ah.. gw bener-bener minta maaf sama lu" Mino kebingungan harus memulai dari mana sementara Jennie menyusul masuk ke kamar Mino.
"Jadi beberapa hari lalu pas appa dateng dia maksa mau jodohin Somi sama anak temennya apalah itu" oceh Jennie.
"Dan dia minta Somi putus sama lu Jihoon ah" ujar Mino sambil memegang kepalanya.
"Uhm.." seketika Jihoon kehabisan kata-kata.
"Mwo.. gw juga ga bisa apa apa kan kalau appanya Somi ga setuju" Jihoon berusaha tetap tersenyum.
"Jihoon ah" Jennie tidak tega melihat Jihoon seperti itu.