[ ONE ]

604 44 2
                                    

🏰👸🏻

Salam hangat diperuntukkan bagi seluruh rakyat Kerajaan Aftokratoria dari sumber kehidupan para makhluk, sang matahari. Sudah memasuki masa pergantian musim membuat semua orang mulai sibuk mempersiapkan diri menghadapi panasnya dunia. Berada di dataran tinggi bukan berarti Aftokratoria akan melewatkan musim panas dengan udara sejuk seperti kebanyakan orang bayangkan. Musim panas di kerajaan Aftokratoria akan terasa sangat lembap panas yang membuat tubuh mudah berkeringat. Namun, tingginya hasil alam membuat rakyat tak perduli akan hal tersebut, rakyat tetap bekerja keras mengumpulkan apapun yang bisa mereka dapatkan tanpa memperdulikan teriknya sang mentari. Tak ada pemaksaan akan hal tersebut. Mereka yang ingin memanfaatkan kebaikan bumi di musim panas Aftokratoria sangat dianjurkan oleh istana. Bahkan, pihak istana lah yang melakukan pencarian sumber alam lalu membagikan informasinya secara cuma-cuma pada rakyat agar Aftokratoria tidak kesulitan terlebih urusan pangan.

Kerajaan Aftokratoria di bawah pemimpin yang sekarang sangatlah luar biasa makmur. Rakyat biasa tidak merasa tercekik akan pajak yang tinggi, kalangan bangsawan pun hidup dermawan dan rendah hati tanpa memperdulikan status mereka. Begitulah kehidupan di dalam lingkup Kerajaan Aftokratoria selama beberapa tahun terakhir, damai, tentram, dan juga sejahtera. Jika kita bertanya pada siapapun yang kita jumpai di sini, hanya kata pujian untuk Sang Raja lah yang akan kita dengar. Tak lupa kedua putranya yang turut membantu perkembangan Aftokratoria menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Mengakhiri musim semi, para pelayan memulai tugas mereka dengan membersihkan istana dari debu-debu halus dan menutup kembali seluruh jendela. Sang Raja sangat tidak menyukai musim panas, begitu pula kedua pangeran. Tapi ketiganya tak pernah menunjukkan hal tersebut di hadapan rakyat. Aktivitas pemerintahan tetap berjalan sepanas apapun suhu di Aftokratoria, termasuk kunjungan desa hingga latihan fisik para prajurit istana. Tak pernah ada keluh kesah, setidaknya tidak di hadapan rakyat.

"Huwaaah! Sebentar lagi musim panas akan tiba. Aku benar-benar membencinya!" Suara berat seorang pemuda memenuhi penjuru ruangan, mengeluh pada kedua sosok yang lebih tua darinya. "Apakah kalian berdua tidak merasa jika musim panas tahun ini akan jauh lebih panas dari tahun sebelumnya? Musim semi kemarin saja sudah membuatku kegerahan, apa kabar musim panas nanti?" Lanjut pemuda tersebut sembari membenarkan pakaiannya yang terasa mencekik. Kini dia tengah menggunakan kaus ketat berwarna coklat dengan lambang kerajaan di dada kanan, itu merupakan pakaian latihan para Guards Aftokratoria.

Merasa ketenangannya diganggu, seorang pemuda dengan kacamata bertengger di wajahnya kini menaruh buku yang tengah dia baca. "Bisakah kau berhenti mengeluh? Aku dan Daddy pun sama denganmu jika kamu lupa." Satu bantal melayang ke arah yang lebih muda. Tentu saja serangan tersebut dapat ditangkis dengan mudah. Hawa panas yang kini mulai terasa sudah cukup mengganggunya, jika ditambah dengan ocehan sang adik, sempurna sudah rasa kesalnya hari ini.

Ruangan besar di dalam istana Aftokratoria ini merupakan ruangan khusus bersantai bagi keluarga kerajaan. Terlebih bagi kedua pangeran yang sering menghabiskan waktu mereka disini sejak kecil. Tidak ada banyak barang di dalam ruangan tersebut, hanya terdapat empat sofa panjang, empat sofa single, dua meja panjang, dan beberapa rak buku milik Putra Mahkota. Selebihnya hanya hiasan istana yang sudah bertahun-tahun terpajang disana. *trak* Suara cangkir berbentur meja terdengar. "Sudahlah. Mengapa kalian masih saja berkelahi untuk hal-hal kecil?" Jeffrey melerai kedua putranya. Mendengar ucapan sang ayah, kedua pemuda tersebut hanya melempar ejekan tanpa suara, enggan membuat Jeffrey semakin terganggu doleh pertengkaran mereka.

Jeffrey Pertho Exousia, pemimpin dari Kerajaan Aftokratoria. Seorang Elder yang paling disegani karena kemampuannya dalam segala hal. Dia adalah sosok yang sangat dingin namun berkarisma, memiliki pemikiran yang tajam hingga sosoknya dihormati semua orang, termasuk Elder dari kerajaan lain. Berhasil menaklukan beberapa kerajaan hingga memperluas wilayah Aftokratoria tidak menjadikan tanah di bawah pimpinannya menjadi sengsara. Kebijaksanaannya mampu mendirikan kerajaan dengan kesetaraan. Kekuatannya mampu melindungi kerajaan dari segala ancaman. Kepintarannya mampu membuat kerajaan dipuja oleh kerajaan lain. Jeffrey merupakan sosok Elder yang sempurna, begitulah dirinya di mata rakyat Aftokratoria. Tubuh menjulang tinggi 185cm dengan kulit putih pucat, wajah rupawan dengan hidung lancip, serta rambut yang selalu tertata rapi, tak luput menjadi sasaran pujian rakyat terhadapnya.

The Shining Star, TheaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang