🏰👸🏻
Musim gugur sudah menyelimuti Aftokratoria. Dedaunan menari kesana kemari tertiup angin, menyapu setiap ruas jalan di seluruh desa. Cuaca yang sejuk menjadi alasan para penduduk kembali bersemangat dalam menjalani kegiatan mereka, termasuk berdagang. Di musim ini, merupakan puncak keramaian terutama di pusat kota, alun-alun yang berada tak jauh dari istana. Semua orang senang berkumpul disana, berbagai macam barang serta makanan dijual, pertunjukan-pertunjukan kecil diadakan, serta musik dan penari yang terus meramaikan suasana.
Siang ini Macario kembali mengunjungi salah satu desa di kerajaan Aftokratoria, dan berakhir di pusat kota. Berhenti sejenak untuk melihat-lihat keadaan rakyatnya. Langkah Macario membawa sang Putra Mahkota menuju tempat penjualan perhiasan cantik, teringat akan sang adik kecil di Istana, membuat dia pun meluangkan waktunya untuk memilih beberapa hadiah.
Dalam satu gerakan, Macario memutar tubuhnya secara tiba-tiba, yang sontak membuat pengawal pribadi Macario, Lysander, merasa terkejut dan ikut menyiapkan badan. Mereka yang sedang menyamar menggunakan pakaian biasa tanpa pengawalan yang mencolok, membuat Lysander semakin waspada. Terlihat Macario mulai mempertajam penciumannya dan mengendus sesuatu yang membuat sang Putra Mahkota menjadi tidak terkendali. Nafasnya menggebu, matanya menatap kesana kemari dengan gelisah, seperti sedang mencari sesuatu. "Tuan." Panggil Lysander tepat di samping Macario.
Panggilan sosok tinggi besar tersebut berhasil menyadarkan kembali Macario yang terhipnotis sebuah aroma manis entah darimana. "Aku menciumnya lagi." Ujar Macario sedikit menggeram. Aroma manis bagaikan madu, kini semakin jelas dengan campuran vanilla yang membuat Macario tak bisa menghindarinya. Kali ini sang Putra Mahkota yakin bahwa dia akan segera bertemu seutas ikatan tali takdir. Tanpa sadar, Macario mulai mengeluarkan pheromones-nya, membuat beberapa orang terganggu dan mencari sumber aroma sang Putra Mahkota. Lysander melangkah ke hadapan Macario, menutupi tubuh sang pemimpin dengan tubuh besarnya, berusaha menghalangi perhatian keramaian. Seketika, mata Macario terpejam dan kembali terbuka, menunjukan mata coklat keemasan, mata milik Nox. "Apakah kau ingin mencarinya Tuan? Biar saya temani." Tanya Lysander, tak berniat membiarkan Macario berkelana sendiri mencari takdirnya, karena sepertinya sang tuan tengah dibawah kendali nafsu. Namun diluar dugaan, Macario kembali memutar tubuhnya, menghela nafas gusar, dan memilih hadiah untuk Thea dengan cepat. Secara kasar, dia lemparkan kepingan emas pada sang penjual sebelum pergi meninggalkan pusat kota.
"Persetan dengan mate, ada yang lebih penting yang harus aku selesaikan." Sang Putra Mahkota terus melangkah menjauh, tak peduli dengan dia yang akan kesakitan di ujung sana.
Siang telah barganti malam, suasana istana sudah kembali sepi, tak begitu banyak orang berlalu-lalang, hanya mereka yang berkepentingan saja yang masih sibuk kesana kemari membawa lilin kecil sebagai alat bantu penerangan. Maklum, Jeffrey tak suka istananya dipenuhi banyak cahaya terlebih ketika malam datang. Berbeda dengan sisi lain yang mulai meremang, perpustakaan istana utama malam ini justru terlihat masih cukup terang, bahkan sepertinya belum ada satu pun lampu yang dipadamkan.
"Aku tau kau ada disana."
Suara berat milik Putra Mahkota menggema di antara lorong bisu antar buku perpustakaan. Merasa pergerakannya diketahui oleh Macario, Jedrej menyerah dan memilih untuk menampakan dirinya dari sudut gelap. "Sepertinya kau mulai terbiasa menggunakan kekuatanmu di hal-hal kecil ya Kak." Jedrej tau jika sang Kakak menyadari kunjungannya karena mengintip ke dalam pikiran, "meskipun tak kugunakan pun sangat mudah membaca trik kekanakanmu." Jawab Macario sembari tertawa kecil.
Jedrej memilih duduk di atas meja tempat Macario tengah membaca buku sejarah keberadaan makhluk seperti mereka. Dengan tanpa merasa bersalah, Jedrej mengambil buku tersebut dari tangan Macario, menimbulkan tatapan bingung pun terlihat di wajah tampan Macario. "Kau sedang menjadi perbincangan hangat di tempat pelatihanku." Ucap Jedrej yang semakin membuat Macario bingung. "Apa kau tadi bertemu dengan mate-mu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shining Star, Thea
Fanfiction[ ON HOLD ] 🏰👸🏻 "When the Moon leaves you a Star, Something magical will be happen." Kalian tidak akan tau betapa kelabunya dunia ketika sang Bulan menghilang dari peradaban. Rasa duka kerajaan Aftokratoria diiringi dengan tangisan langit atas ke...