🏰👸🏻
Langkah kaki Jedrej selalu berhasil membuat jantung para prajurit berdegup 3x lebih cepat, terutama di situasi saat ini. Situasi dimana sang pemimpin hendak berlatih fisik dengan prajuritnya. Kebiasaan unik Jedrej yang tentu saja membuat para prajurit merasa kewalahan adalah duel acak yang secara tiba-tiba diperintahkan oleh pangeran Aftokratoria. Terlebih jika sang pemimpin lah yang akan turun ke arena, membuat semua prajurit merasa sedikit takut. Tentu saja karena kekuatan Jedrej yang tidak bisa mereka kalahkan bahkan oleh Alpha terkuat sekali pun.
"Meskipun kita adalah pasukan yang paling ditakuti saat ini, bukan berarti kita bisa lengah dan bersantai."
Penuturan kata dari Jedrej berhasil membuat seseorang bergeming dari posisi tegapnya. Dia adalah Jidzik. Pemuda dengan perawakan tinggi besar, otot yang begitu kekar, dan tatapan yang sangat tajam, merupakan tangan kanan dan juga guru bagi Jedrej. Sebelum sang pangeran diangkat menjadi pemimpin pasukan kerajaan terutama pemimpin para Guard, Jidzik adalah pemimpin terkuat di kerajaan. Kilas balik di hari kelahiran Jedrej, Jidzik secara tiba-tiba menghadap pemimpin Aftokratoria dan meminta sebuah permintaan. Dia yang diberi kepercayaan besar lebih memilih mengabdi pada istana dengan berjanji akan menjadikan salah satu pangeran sebagai pemimpin prajurit terkuat dan ditakuti kerajaan lain. Melihat tekad kuat sang sahabat pun membuat Jeffrey menyetujui perhomonan Jidzik yang akhirnya terbukti. Jedrej, sang pangeran kerajaan Aftokratoria, kini menjadi sosok pemimpin pasukan kerajaan terkuat dan disegani banyak orang.
Jidzik kini menyadari satu hal. Aura yang dimiliki Jedrej semakin hari semakin tak terkendali. Dominasi yang terpancar membuat dirinya merasa sang pangeran pun tidak menyadari apa yang terjadi pada dirinya. Namun Jidzik tak ingin gegabah, dia memilih diam sembari memperhatikan dari jauh, siapa tau dia yang keliru. Selama beberapa detik tubuh Jedrej diam mematung, tak ada kalimat lanjutan dari mulutnya. Ternyata sang pangeran sempat tenggelam hingga Jidzik pun menyadarkannya, "Tuan." Suara berat Jidzik mengisi keheningan, tak hanya Jidzik yang menatap Jedrej penuh rasa tanya tapi hampir semua prajurit pun melakukan hal yang sama. Tak biasanya sang pemimpin hilang fokus di tengah latihan mereka.
Segera kembali mengumpulkan pikirannya yang terpecah, Jedrej pun melangkah menjauh dari pasukannya. "Kamu yang berdiri di baris 3 (tiga) dan ke 6 (enam) dari kanan, maju sekarang."
Panggilan yang ditakuti sedari tadi akhirnya menggema, namun tak membuat mereka enggan mengikuti titah Jedrej. Seorang Alpha yang berdiri di tempat sesuai pilihan Jedrej pun maju dengan sigap, siap menghadapi sang pemimpin di tengah arena latihan. Inilah yang ditanamkan Jedrej pada pasukannya, para Guards, Hunters, hingga prajurit baru, Schouts. Apapun situasinya, siapapun lawannya, bagaimapun kondisinya, semua harus siap. Ketidaktahuan mereka dengan apa yang mereka hadapi tak boleh menjadi kelemahan.
"Sama seperti ketidaktahuan kalian dengan apa yang sedang kalian lindungi."
Kalimat yang baru saja Jedrej ungkapkan dalam hatinya merupakan permulaan sebelum dia memulai serangan dan bertarung dengan salah satu prajuritnya. Peraturan dalam duel latihan kini tak ada yang boleh mengeluarkan wujud wolf mereka apapun yang terjadi. Pertarungan semakin sengit namun tetap berusaha agar tak ada yang terluka parah. Jidzik memperhatikan serta mengawasi latihan sang pangeran, kali ini dia tidak berfokus pada melindungi Jedrej agar tidak terluka, namun lebih memperhatikan kontrol diri Jedrej karena kecurigaannya di awal. Jika kejanggalan tak menghantui dirinya, Jidzik tak perlu pasang badan seperti saat ini karena Jedrej adalah sosok pemimpin sempurna dengan akal sehingga tak pernah Jidzik melihat Jedrej yang hilang kendali.
Teringat kembali pertarungan besar yang terjadi antara kerajaan Aftokratoria dengan Regnum akibat keserakahan. Kala itu beberapa Alpha Regnum menyerang salah satu desa Aftokratoria yang berada di dekat perbatasan. Dengan gegabah mereka menculik beberapa Omega setelah membuat kekacauan hingga adanya kerugian besar. Berita pun sampai ke istana dengan cepat dan membuat Jedrej sangat amat marah. Sang pangeran sangat tidak suka perlakuan Alpha Regnum terhadap Omega seakan mereka adalah budak, bagi Jedrej semua rakyatnya sama tak peduli apapun statusnya. Itulah salah satu hal yang membuat Macario mengajukan program pelatihan Omega Aftokratoria agar mereka bisa melindungi diri dan tidak dikucilkan karena mereka lemah.
Singkat cerita Jedrej mendatangi Jeffrey untuk menyatakan sikap Regnum merupakan panggilan perang. Namun Jeffrey meminta Jedrej untuk tetap tenang dan mengirimkan surat pada kerajaan Regnum agar bertandang ke Aftokratoria, bernegosiasi agar tidak adanya pertumpahan darah. Sifat sombong nan angkuh Regnum membuat Jeffrey tak bisa lagi menahan amarah, terutama ketika dengan congkaknya pihak Regnum mengatakan bahwa rakyat yang begitu dia cintai sangat layak diperlakukan sebagai budak. Kepergian Regnum dari pertemuan mereka pun memberikan menghasilkan sebuah titah.
"Daddy serahkan permasalahan ini padamu dan Jedrej. Jika bisa, enyahkan para binatang tersebut dari hadapan Daddy."
Senyum dingin terpampang diwajah tampan Macario, mengikuti langkah Jeffrey yang dengan penuh amarah meninggalkan ruangan. Meninggalkan sang putra mahkota sendirian di ruangan dingin tersebut.
"Kamu dengar apa kata Ayah? Wahai adikku?"
Tanpa ada satu orang pun yang tau, Jedrej sedaritadi bersembunyi hendak mendengarkan keputusan dari pertemuan dua kerajaan ini. Namun tak disangka bahwa Macario mengetahui keberadaannya. Langkah tegas dengan tubuh tegap pun mulai memasuki ruangan, mendekati sosok sang kakak yang sudah menanti kedatangannya. Dengan senyum sinis penuh arti sang Putra Mahkota dan tatapan amarah sang Pangeran, rencana pun terbentuk. "Mari kita hancurkan mereka." Tutup Macario.
🏰👸🏻
[ New Character ]
Jidzik - Alpha
Keterangan :
Schouts adalah prajurit baru.
Hunters adalah prajurit pelindung rakyat dari jarak dekat.
Guards adalah prajurit istana, pamgkat tertinggi prajurit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shining Star, Thea
Fanfiction[ ON HOLD ] 🏰👸🏻 "When the Moon leaves you a Star, Something magical will be happen." Kalian tidak akan tau betapa kelabunya dunia ketika sang Bulan menghilang dari peradaban. Rasa duka kerajaan Aftokratoria diiringi dengan tangisan langit atas ke...