🏰👸🏻
Panas..
Seluruh tubuh sang Putri terasa sangat panas. Bagaikan berada di tengah kobaran api, tubuh gadis tersebut kini mencoba menahan kulitnya yang seperti terbakar. Mata Thea terbelalak, urat lehernya mengencang, suaranya tercekat hingga seseorang masuk ke dalam ruang tidurnya. "TUAN PUTRI!!!"
Jazzalyn. Sosok omega terkuat di Aftokratoria selaku kepala pelayan istana Ratu kini berlari menghampiri Thea yang tengah terbaring di lantai. Pemuda tersebut pun segera mengangkat tubuh sang putri dan membawanya ke atas kasur. "Tahan sebentar Putri, beritau saya apa yang Putri rasakan sehingga saya bisa ambilkan obatnya., hmmm." Pinta Jazzalyn khawatir dan juga lembut, sembari berusaha melepaskan pelukan erat Thea pada lehernya. "Jazzalyn..." lirih Thea tercekat. "Tolong aku.. aku tidak kuatt...!" kini suara sang Putri mulai setengah menjerit. Terdengar pilu akan menahan rasa sakit. Cengkraman Thea pada baju Jazzalyn pun semakin kuat membuat dia yang berada dalam pelukan sang Putri pun tak bisa bergerak. "Putri, tenanglah, tenang sebentar!" Mohon Jazzalyn sebelum dia menyadari ranjang Thea sudah sangat basah. Sang Putri kini berada di tengah masa heat-nya.
Persetan dengan tubuh Thea yang tak mau melepas eratannya, Jazzalyn kembali mengangkat tubuh sang Putri dan berlari menuju lemari dimana Supressant khusus Thea tersimpan. Lengan kiri Jazzalyn melingkar kuat di pinggang Thea yang memeluk erat Jazzalyn juga membenamkan wajahnya di ceruk sang kepala pelayan yang sedang mencoba membuka Supressant milik Thea dengan menggunakan satu tangan saja. "Sial!" Umpat Jazzalyn, mengambil obat tersebut dan membuka paksa menggunakan gigi tajam miliknya, "puih!" membuang sobekan pembungkus Supressant dari mulutnya sembari berlari menuju sofa.
Didudukannya sang Putri dengan paksa, Jazzalyn segera berlutut tepat di hadapan Thea. "Putri? Minumlah!" Pintanya memberikan satu bungkus Supressant yang tak diterima sang Putri. "Kumohon.." kini Jazzalyn menampar lembut wajah Thea agar gadis tersebut mampu tersadar dan membuka matanya karena kini sang Putri tengah memejamkan mata menahan rasa sakit. Tak kunjung mendapat respon, Jazzalyn bangkit dan meraih wajah Thea, menekannya sedikit agar mulut sang Putri terbuka. "Maafkan saya, Putri.. Maafkan saya.. Tahan sebentar.." kata maaf terus terulang dari mulut Jazzalyn selama dia memaksa Supressant masuk ke dalam mulut Thea yang tubuhnya mulai bergetar.
5 menit.
10 menit.
20 menit.
"AAAAAAAAAAAAAAAAKKKK!!!"
*buagh!*
Tubuh lelaki ramping namun kekar tersebut berhasil terlempar hingga menabrak tembok setelah Thea menjerit dengan suara yang sangat amat kencang. "Uhuk!! Uhuk!" Jazzalyn berusaha mengembalikan pandangannya dan kembali bangkit, namun pemandangan di hadapannya sontak membuat dia terpaku seketika. Putri Aftokratoria yang sudah bermata biru terang tersebut kini mulai menjamahi tubuhnya sendiri, menyentuh setiap bagian yang sensitif, dan mulai merobek pakaiannya yang berlapis. Ini gawat. Kepala pelayan kepercayaan Thea itu pun segera melompat bangkit, mengambil sembarang kain di atas kasur dan menutup seluruh tubuh Thea yang sudah terbuka sebagian. "Sial.. sial.. sial!!" Selama menjadi kepala pelayan dan juga tangan kanan sang Putri, tak pernah sekali pun Jazzalyn mendapati Thea heat seperti ini. Jadwal heat yang teratur serta Thea yang pandai menahan diri membuat Jazzalyn yang notabene seorang lelaki omega tak pernah merasa kesulitan menemani Thea. Terlebih Supressant khusus milik Putri Aftokratoria tersebut yang sangat ampuh membuat sang Putri merasa tenang lebih cepat, tak akan pernah ada yang menyangka kejadian seperti ini terjadi, terlebih bagi Jazzalyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shining Star, Thea
Fanfiction[ ON HOLD ] 🏰👸🏻 "When the Moon leaves you a Star, Something magical will be happen." Kalian tidak akan tau betapa kelabunya dunia ketika sang Bulan menghilang dari peradaban. Rasa duka kerajaan Aftokratoria diiringi dengan tangisan langit atas ke...