⸙ 13 . Anak angkat?

1.4K 290 10
                                    

Heeyy! Apa kabar?

Selamat membaca!

- DEAR SEAN -

{ Ajeng pov }

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{ Ajeng pov }

Aku dan Sean baru saja turun dari mobil taksi di depan jalan rumah. Hari ini dia sudah boleh pulang setelah dokter Handy memberi izin.

"Aku nginap di rumah kamu lagi gak apa-apa?" ucap Sean yang ragu.

Aku tersenyum tipis padanya, lalu menarik satu koper milik dia. "Santai aja... lagian kalo kamu pulang ke rumah sendiri, kamu mau?"

Sean menggeleng kecil kemudian menghela panjang napasnya. Aku rasa dia mengingat keluarganya lagi. Sebenarnya dia ingin pulang menemui mereka tapi sikap mereka yang jahat dan kejam itu justru membuatnya trauma, lebih baik pergi dari rumah saja daripada tersakiti lagi.

"Sean anggap aja ini rumah kedua kamu, kamu bisa datang kapan aja okey?" ucap ku, lalu jalan masuk ke halaman rumah seraya membawa satu koper miliknya.

Begitu aku jalan dulu, laki-laki itu tak lama mengikuti juga. Tetapi wajahnya masih saja terlihat ragu dan rasa kurang enak di benaknya yang mengganjal.

Aku berhenti jalan secara mendadak, secara tidak sengaja Sean tersentak kaget dan kepalanya menabrak rambutku.

"Akh!"

Aku langsung memutar badan ke belakang, mendapati Sean yang sedang mengusap dahi karena kesakitan, di situ pula aku tertawa kecil. "Eh maaf Sean" ujar ku sambil tertawa.

Dia menatap ku datar kemudian memanyunkan bibirnya. "Ini kejedot kepala kamu tadi" ucapnya.

Aku jalan mendekat, lalu mengusap-usap pelan dahinya yang tampak merah. "Maaf yaa, habisnya aku lupa kalo Kanaya di rumah sendirian dari pagi" jelas ku.

Aku menepikan poni rambut Sean agar bisa melihat jelas bagian dahi mana yang agak benjol karena keras terbentur. Di situ pula sepasang mata kita saling bertatapan.

3 detik.. 5 detik..

"Eh? Apaan sih" gumam ku, lalu pergi jalan lagi meninggalkan Sean yang masih terdiam di sana.

Sebenarnya salting ck.

Aku membuka pintu utama, di ambang pintu yang belum ku tutup kembali, aku ingin meledek Sean. "Masuk atau aku kunci dari dalam?" cibir ku.

Sean bergegas lari sembari membawa kopernya. "Jangan entar aku di culik badut!!" serunya.

"Lemot kamu aih"

"Iya tadi ada kendala"

"Kendala apaan?"

"Jantung aku berdegup kencang tadi"

Dear Sean ; Sunoo (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang