⸙ 28 . Perpetrator revealed

1.6K 257 24
                                    

Selamat membaca!

— DEAR SEAN —

— DEAR SEAN —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pada hari itu juga mereka ke kantor polisi untuk melaporkan tindak kejahatan Satya.

Barang-barang yang mereka dapatkan di bawa sebagai bukti. Salah satu video sudah Ajeng pindahkan ke laptopnya sendiri.

"Jadi Satya berbuat ulah lagi?"

Semua remaja itu mengangguk kukuh dengan raut wajah yang emosi. Jelas rasa marah dan tak terima sudah menjalar menggebu-gebu.

"Tunggu apalagi pak?! Dia harus di hukum!" seru Cakra.

"Kami akan menyelidiki kasus ini lebih lanjut" tutur polisi tersebut.

"Kita udah punya bukti masih aja sia-sia? Kenapa sih kebenaran selalu aja di anggap remeh" ketus Cakra seraya menatap sinis kearah beberapa polisi di depan mereka.

Ajeng menarik tangan Cakra agar lebih mundur. "Jaga sikap" bisiknya.

"Pak, dia pembunuh. Teman kami di bunuh dan di buku ini ada sepuluh nama korban lainnya" ucap Chelsea membuka suara.

"Kami tahu dia ada di mana pak, ayo pak tangkap dia" gadis itu memohon.

"Baik, kami segera ke sana. Kalian ikut juga"

.   .
.   .

Semua siswa-siswi keluar dari kelasnya. Begitu pun para guru yang di undang kepala sekolah. Mereka semua penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

Berita duka Sean memang sampai pada mereka bahkan sudah beredar di web sekolah tetapi mereka juga belum tahu apa penyebab kematian anak malang itu.

Bingkai foto kematian Sean di sepanjang koridor lobi membuat polisi yang datang percaya pada keempat remaja itu.

Sirine mobil polisi terdengar menggelegar di sekolah SMAN Bina Bangsa. Sontak membuat warga sekitar juga ikut berbondong-bondong untuk melihat lewat gerbang sekolahan yang di jaga ketat oleh satpam dan dua polisi lainnya.

Plakk!!

Suara tamparan keras membuat suasana menjadi lebih mencekam. Ajeng menampar wajah Satya hingga berpaling di hadapan banyak orang.

"KAMU PEMBUNUH!"

Plakk!!

"KENAPA KAMU LAKUIN SEMUA INI? HAH?!"

Plakk!!

"TEGA! SEAN GAK SALAH APA-APA!"

"DASAR BAJINGAN!"

"KAMU BAKAL DI HANTUI RASA MENYESAL SEUMUR HIDUP!"

Laki-laki itu hanya diam berdiri mendengarkan omelan gadis yang terlihat sangat berantakan. Satya menatap tajam Ajeng tanpa ada rasa bersalah apapun.

Dear Sean ; Sunoo (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang