⸙ 15 . First day at school

1.1K 283 13
                                    

Sudah vote bestie? 😊

Selamat membaca!

— DEAR SEAN

— DEAR SEAN —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Malam ini kita kedatangan dokter Handy. Aku sedang bikin minuman di dapur, Sean menemuinya sedangkan Kanaya sudah tidur di kamar.

Begitu tiga gelas sudah terisi penuh teh manis hangat, aku membawanya dengan nampan lalu jalan kearah ruang tamu.

"Jadi Sean apa kamu mau?" ucap dokter Handy.

Aku tak kunjung dengar Sean menjawabnya. Setelah itu aku menaruh setiap gelas di depan meja tepat di mana mereka duduk. Tidak lupa makanan ringan juga seperti kue nastar, kue kering, snack dan lainnya.

Aku lihat sosok pria tampan bergelar kedokteran itu menatap penuh harapan pada Sean.

"Aku bingung dok" celetuk Sean.

"Bingung karena apa?" aku bertanya pada laki-laki itu, dokter Handy pun menatap ku.

"Dokter Handy orang baik juga, barangkali ini jalan buat kebahagiaan kamu" sambung ku.

"Aku kasihan lihat kamu, lagi pula keluarga kamu gak nyariin kamu tuh padahal udah lama kamu gak di rumah" ucap ku.

Aku mendukung Sean kalau dia mau jadi anak angkat dokter Handy dan istrinya, Anna. Bukannya aku tidak mau Sean berlamaan di rumah ku ini cuman setidaknya daripada punya keluarga yang jahat seperti mereka, lebih baik memulai kehidupan baru bersama dokter Handy.

Di jamin hidupnya bahagia, dokter Handy dan istrinya juga terlihat orang yang baik hati serta penyayang. Kalau dokter Handy bukan orang yang baik mana mungkin dia mau membiayai operasi cuci darah Sean? Iya kan.

Sean masih berpikir keras di sini. Dia bingung karena masih punya keluarga lengkap, jika dirinya mau menjadi anak angkat dokter Handy apa nanti ada resikonya? Pikiran itu terngiang terus di otaknya.

Dokter muda itu tersenyum tipis, menatap Sean lalu beralih menatap ku sekilas. "Sean gak mau pisah sama Ajeng ya?" ucapnya.

Sean yang dari tadi diam langsung terkekeh. Apa lah pikiran dokter Handy sampai berucap seperti itu.

"Kalau kamu gak mau tinggal bilang ya jangan dipaksakan, karena saya juga gak mau memaksa kehendak orang" jelasnya.

Aku terdiam sambil perhatikan mereka berdua yang mulai berbicara serius.

1 menit Sean tidak membuka suara, akhirnya dia duduk tegak seakan ingin menjawab keputusan ini.

"Aku mau dok" final Sean.

Dokter Handy tersenyum simpul begitu juga dengan ku yang ikut senang mendengar keputusan baik Sean.

Pria itu segera memeluk Sean, aku yang melihatnya pun terharu. Pemandangan yang begitu membuat senang. Mungkin di sini Sean akan memulai hidupnya yang baru, aku berharap jika dia sudah bahagia nanti tidak lupa dengan ku.

Dear Sean ; Sunoo (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang