⸙ 18 . Sean atau Vendra?

1.1K 275 45
                                    

Votment jangan silders bestie😤👍

Selamat membaca!

- DEAR SEAN -

- DEAR SEAN -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




































Ajeng membeli jajanan di depan gerbang sepulang sekolah.

"Mang! Mang cimol beli cimolnya ya 10 ribu" seru gadis itu dengan girang.

Desak-desak dengan siswa lain yang mengantre beli, akhirnya teriakan Ajeng berhasil di dengar oleh Mang Cimol selaku penjual.

"Bumbunya apa dek?"

"Bumbu cinta dan kasih sayang pada crush gue ini, mang"

Ucapan Vendra di sebelah Ajeng membuat semua orang tertawa lepas. Menatap kedua remaja ini dengan geli.

"Apaan sih!!"

Plak!

Dengan geram Ajeng menabok keras lengan tangan Vendra. "Kras krus kras krus, sekalian aja kriuk kriuk kretek" tambah gadis itu yang tampak kesal.

Vendra sendiri masih cengengesan melihat tingkah emosi Sang pujaan hati.

"Bumbu balado mang kasih juga boncabe biar pedas" ucap Ajeng, lalu menerobos siswa lain agar bisa membayar langsung.

Vendra masih kesakitan tidak mengikuti gadis itu. Mengusap-usap lengan tangannya yang merah karena tinjuan kasar Ajeng. Dia itu bukan sembarang perempuan ya, tenaganya kuat sekali.

Vendra sudah sering apes. Sering di pukul, di cubit, di tendang bahkan di tampol wajahnya sama Ajeng tapi hal itu tidak membuatnya berhenti menjahili.

Memang kalau cinta apapun di lakuin ya. "Iseng-iseng biar dapet perhatian dari si crush" - Vendra Regannio

"Nih mang duitnya" Ajeng menerima bungkusan plastik berisi cimol setelah membayar, lalu dia kembali menerobos banyaknya orang yang ingin membeli.

Bola matanya mencari keberadaan Sean yang dari tadi belum kembali juga ke sini. Tidak berselang lama dia melihat sosok laki-laki itu yang sedang membeli aksesoris. Segera lah dia lari kecil kearahnya.

"Buset! Woy mau kemana lo!!" seru Vendra saat mendapati Ajeng pergi lari tanpa pamit.

Tak berpikir lama, Vendra mengikuti gadis itu yang lari. Mobil miliknya masih terparkir di halaman belakang sekolah.

"Lo mau kemana-"

"Shit, kalo gini ngapain gue kejar" umpat Vendra saat melihat Ajeng menghampiri Sean.

Dia berdecak kasar, merasa cemburu tapi karena yang namanya Vendra itu tidak mudah menyerah, dia tetap jalan menghampiri mereka berdua dengan cool. Kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku celana, bersiul santai, menatap langit lalu sekilas menatap Ajeng yang tersenyum manis kearah Sean.

Dear Sean ; Sunoo (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang