❝Aku memiliki satu permintaan, hanya satu saja. Itu sederhana. Bahagia meski hanya sementara.❞
Kisah singkat tentang Sean Raka Putra. Laki-laki malang yang memiliki penyakit dalam, serta hidup di keluarga yang kejam selalu melukai fisiknya. Luka dan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berjalan menelusuri bandara mengantar seseorang yang akan pergi meninggalkan kota ini.
"Lo beneran mau pergi?" tanya Vendra begitu berhenti jalan, menatap punggung sosok teman dari kecilnya.
Pemilik punggung itu memutar tubuhnya ke belakang. Menatap ketiga teman setia yang terlihat sedih. "Sorry tapi ini gak bisa di tolak, nyokap bokap juga mau tinggal di Jepang lagi" jelas Cakra kemudian menghembuskan napas kasar.
"Kenapa lo gak ikut abang aja? Dia masih kuliah di sini kan?"
"Abang gue tahun depan juga mau nyusul ke sana, Ven"
"Gue tahu ini berat banget buat pergi ninggalin kalian tapi gak lama sekitar lima tahun, gue bakal balik lagi"
"Gak lama kata lo?!" seru Chelsea dengan netra terbelalak.
Cakra hanya tertawa kecil sambil menepuk-nepuk bahu perempuan itu. "Gue bakal sering telfon kalian nanti"
"Cakra, ayo berangkat nak!" teriak nyaring mama Cakra seraya membawa koper di seberang sana, bersama Sang suami.
Sang anak menoleh sekilas. "Sampai jumpa lagi kawan" ucap Cakra sedih.
Mendekati mereka, lalu memeluk satu-persatu dengan erat. "Gue gak bakal lupa sama kalian, sama Sean juga" ujarnya.
"Cakra ... hati-hati ya lo" ucap pelan Chelsea.
"Bro, lo harus kabarin gue nanti kalo udah sampai sana, harus!" seru Vendra.
"Cakra, kamu hati-hati ya. Nanti kalau udah sampai kabarin kita semua" ucap Ajeng tersenyum tipis.
Cakra manggut-manggut, menarik lebar bibirnya untuk tersenyum, lalu melambaikan tangan sambil lari kearah orang tuanya yang sudah menunggu.
"Good bye, i will miss you guys!" teriaknya.
"Kalo lihat pesawatnya udah terbang kalian lambaikan tangan, gue bakal lihat dari atas!"
"Siap Cakra!!" teriak balik mereka secara kompak.
Vendra memukul dadanya pelan. "Cakra udah pergi, gue mau usilin siapa lagi coba?" keluhnya.
"Usilin emak lo" cibir Chelsea.
Cakra sudah pergi tidak terlihat lagi, mereka semua keluar dari bandara besar ini. Menunggu tanda-tanda pesawat yang ditumpangi temannya lepas landas.
Tidak berselang lama pesawat putih biru yang di tunjuk Cakra pun mulai terbang.
Mereka semua melambaikan tangan sambil berteriak keras. Meski ada rasa sedih atas kepergiannya.
"CAKRA, SEE YOU LATER!!"
"DADAH CAKRA!!"
"GOOD BYE BRO!!"
Laki-laki yang berada di dalam pesawat pun tersenyum sumringah saat melihat dari jendela pesawat teman-temannya melambaikan tangan sesuai permintaannya.
"Gue bakal balik lagi ketemu kalian" ucapnya seraya melambaikan tangan dari dalam meski tidak terlihat di mata mereka.
"Tinggal ada kalian berdua, nanti kalau istirahat sekolah jangan sungkan-sungkan datang ke kelas aku ya" kata Ajeng.
Vendra dan Chelsea mengangguk kukuh. "Pastinya dong" ucap mereka tidak sengaja bersamaan.
"Kok lo ikut-ikut sih?"
"Lo yang ikut-ikut anjir"
"Udah ribut mulu etdah!"
Ajeng menarik tangan mereka berdua, lalu jalan kearah parkiran mobil untuk pulang.
— END —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— TERIMA KASIH UNTUK PARA TOKOH —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ EDIT : LUPA SAMA SATYA ]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKU UCAPKAN TERIMA KASIH BANYAK BUAT PEMBACA SETIA CERITA KU KALI INI, GAK NYANGKA DEAR SEAN UDAH ENDING~
WALAUPUN ENDINGNYA SEAN GAK IKUT KARENA UDAH DI TANAHㅠㅠ