⸙ 12 . Langit dan Senja

1.3K 307 42
                                    

Selamat membaca!

— DEAR SEAN —

— DEAR SEAN —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



























































Keesokan hari.

Seorang laki-laki gagah bertubuh atletis tampak berdiri di tengah dalam cafe, saat semua pelanggan telah pergi karena hampir menjelang malam.

"Bos Viktor kenapa tiba-tiba datang?" bisik rekan kerja Ajeng, dia adalah Chelsea Claudy.

Gadis yang memakai hiasan kepala baret Apolo itu menoleh, lalu beralih menatap seorang bos besar di sana. "Biasanya Vendra yang datang" sahut Ajeng yang kini masih mengelap salah satu meja.

Vendra Regannio, dia anak sulung dari Viktor Steffanio Calestine. Vendra biasanya setiap menjelang malam datang untuk mengecek kondisi cafe tapi kali ini Viktor sendiri yang datang.

Dulu Vendra juga sempat di gosipkan suka dengan Ajeng. Gosip itu awal bermula dari Cakra, rekan kerja yang mendengar Vendra mengigau menyebut nama Ajeng saat tidur di cafe ini. Sejak itu pula Ajeng minta cuti libur selama 1 minggu untuk menjauhi Vendra.

"Semuanya sini kumpul" seru Viktor seraya menepukkan kedua tangannya. Kemudian semua karyawan langsung menghampiri begitu juga dengan Ajeng dan Chelsea.

Ajeng mengernyitkan dahi, merasa bingung. "Tumben?" batinnya.

"Jadi saya datang kesini untuk memberitahu sesuatu kalau kita butuh tiga karyawan lagi, kalian boleh ajak teman atau saudara buat buruan lamar kerja di sini, orang yang beruntung bakal di terima" jelas Viktor.

Mendengar ucapan Viktor di depan ada salah satu karyawan yang menaikkan tangan, ingin bertanya. "Bos, untuk semua umur?"

"Dari umur 16 tahun sampai 20 tahun" jawab Viktor tersenyum tipis.

Ajeng tampak antusias sendiri. "Bisa juga aku ajak Sean" umpatnya.

"Sean? Siapa, Jeng?" celah Chelsea.

Gadis itu tersentak kaget saat Chelsea menanggapi ucapannya. "Ah, engga"

"Sean, pacar lo?" dengan iseng Chelsea berkata seperti itu tapi akhirnya mendapat cubitan pedas dari Ajeng. "Akh, sakit woy!!" gertaknya.

.  .
.  .

30 menit berlalu, Ajeng keluar dari cafe karena shift kerja telah selesai. Ia menghela napas panjang merasa sangat lelah hari ini.

Ting!

Suara notifikasi pesan berbunyi, ia langsung saja meraih ponsel dari dalam tas selempangnya.

Sean🦊
| Hari ini aku udah boleh pulang
| 17.20

Anda
Aku kesana sekarang |
17.20 |
Read





Dear Sean ; Sunoo (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang