⸙ 25 . Investigate : 2

1.1K 278 48
                                    

Yang silders aku potek lehernya👍

Ini bab paling panjang aku ketik 2000+ kata dan paling sulit mikirnya.

Satu persatu terungkap :')

Selamat membaca!

— DEAR SEAN —

— DEAR SEAN —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.















Menarik napas panjang sambil mengibas-ngibaskan pakaian depan bagian dada, rasanya gerah sekali karena keringat bercucuran, akibat di kejar seekor anjing membuat mereka semua lelah letih.

Chelsea bergegas duduk di sebelah Ajeng. "Capek banget, lo capek engga?" tanyanya sambil berhela napas.

Tentu lawan bicaranya itu mengangguk kukuh. Iya, siapa juga yang di kejar-kejar hewan engga merasa capek?

"Ven, bayarin kita semua" gadis itu dengan asal meminta traktiran pada Vendra.

Laki-laki yang tengah memesan satu minuman pun menoleh dengan spontan. "Apa? Duit gue tinggal dikit" dia mengelak padahal dompet bermereknya itu berisikan banyak uang warna merah.

"Basi, mana mungkin. Bokap lo selalu ngasih uang jajan" timpal Cakra yang sedang duduk seraya merasakan hembusan menyejukkan, kipas angin elektrik punya mbak-mbak pemilik warung makan.

Vendra sendiri hanya mendecih, lalu kembali memesan sesuatu pada penjual. Hitung-hitung buat bayar sudah menitip motor sedari tadi. "Mbak, es teh manis empat sama gorengan" pintanya.

"Oke mas" sahut wanita itu.

Kenapa engga di cafe milik ayahnya saja? Kalau di cafe nanti pasti banyak orang sedangkan di sini sekitar lingkungannya sepi jadi enak buat ngobrol-ngobrol.

Setelah memesan Vendra jalan menghampiri mereka, lalu duduk di sebelah Cakra.

Porsi duduknya seperti ini :
Chelsea | Cakra
Ajeng | Vendra

"Eh kalian dapat barang apa aja?" Ajeng memulai pembicaraan. Gadis itu kemudian meletakkan ponsel dan laptop milik Sean ke atas meja.

Cakra terbelalak saat melihatnya. "Lo ngapain bawa itu? Emang lo bisa buka sandinya"

"Iya, gak tahu. Coba aja barangkali bisa" jawab Ajeng menatap sinis Cakra. Belum apa-apa dia sudah komplain, kalau barang bawaan miliknya bisa menjadi bukti lihat saja Cakra pasti sudah dapat tinjuan super darinya.

Mereka akhirnya mengeluarkan barang bawaan masing-masing.

"Ini pesanannya" ucap mbak Ranti pemilik warung sembari membawa nampan, lalu meletakkan dua piring berisi gorengan dan empat gelas es teh manis ke atas meja.

Wanita itu memilih tidak penasaran pada barang-barang bawaan mereka. Iya, wajar saja bisa jadi mereka kerja kelompok sekolah. Tidak berselang lama, dia kembali masuk sambil menunggu pelanggan lain datang.

Dear Sean ; Sunoo (✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang