Hi, our beloved readers!
Selamat lebaran yah mohon maaf lahir batin semua.
Tanpa panjang lebar lagi yuk kita langsung cus kecerita Sultan-Asya. Still wanna remind if your age not 18 or above please stay away from this story, since there are many adult scenes which not appropriate for people under 18.
***
Pagi ini Asya terbangun karena suara dengkuran seorang lelaki di telingannya. Asya mencoba mengerjapkan matanya yang masih mengantuk namun penasaran siapa lelaki yang ia peluk dengan suara dengkurannya saat ini.
"Ck Ini siapa sih?" ujar Asya dengan suara seraknya.
Bukannya menjawab suara dengkuran itu semakin kencang.
Saat membuka matanya ia terkejut ternyata lelaki yang ia peluk bukan lain adalah Sultan Taechanarong yang masih berstatus suaminya sampai saat ini.
"Phi"
"Hm" jawab Sultan yang masih setengah sadar.
Asya mencoba menjauhkan diri perlahan dari pelukan Sultan. Namun, matanya malah bertemu dengan mata Sultan yang baru saja terbuka. Sesaat mereka berdua saling berpandangan dengan tatapan Sultan yang bingung dengan wajah Asya yang tidak nyaman berada di dalam pelukannya.
Sultan yang merasakan Asya mulai menjauh mencoba menarik kembali wanitanya kedalam pelukannya.
"Phi apa yang phi lakukan?" tanya Asya sambil kembali mendorong Sultan.
Dengan sangat terpaksa Sultan yang masih tampak mengantuk mencoba menjelaskan kejadian semalam seolah-olah Asya amnesia "Sayang semalem kamu lupa kita melepas rindu. Lagian aku ini masih suami kamu sayang" ujar Sultan dengan suara yang juga masih serak.
Asya tersentak saat melihat seluruh pakaian yang ia gunakan sudah terlempar di lantai. Ia membuka selimutnya dan melihat bahwa dirinya dan Sultan memang tidak menggunakan apapun di bawah selimut itu.
Dengan modal nekat Asya menarik selimut dan mencoba lari dari Sultan. Namun, saat turun dari tempat tidur tiba-tiba tubuh Asya oleng untung saja suaminya, Sultan dapat menangkap tubuhnya yang kecil itu.
"Ya ampun sayang hati-hati" ujar Sultan yang terkejut karena Asya hampir menabrak meja di depannya.
"Bisa gak lain kali hati-hati, kamu boleh masih sebel sama aku Sya. Tapi bisa gak jangan bikin aku was-was. Kalau tadi kamu gak ketangkep sama aku dan nubruk meja, siapa yang akan merasa bersalah kalau kamu kenapa-napa" ujar Sultan memperingati Asya.
"Ya maaf Phi, aku cuma kaget kita tidur sama-sama gak pake apa-apa"
"Nah terus kenapa kalau kita gak pakai apa-apa? Kan kita suami istri. Aku juga belum dapat hak aku sebagai suami" ujar Sultan dengan wajah kesal.
Takut luluh dengan tatapan Sultan saat ini, Asya memilih meninggalkan suaminya untuk mandi pagi.
Selesai mandi Asya bergegas keluar kamar dimeja makan sudah ada kedua mertuanya tuan dan nyonya Taechanarong, ibunya dan papi tirinya serta ketiga adik laki-lakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpectedly Yours
RomanceWARNING 21+++ The story contain sexual and mature language. Before read this story make sure that you are 18 above and open minded. Cerita ini tentang bagaimana jika takdir sudah berbicara. Walaupun semua ini kesalahanmu yang tidak bisa terelakkan...