8.Melarikan diri.

452 41 0
                                    

Sebuah villa mewah bercat putih dan sangat cerah serta suasananya terlihat damai dan bersih.Villa milik Win itu memang sudah lama ditinggalinya.Win juga membawa sang ayah untuk tinggal bersamanya disana.Dengan segala pujuk rayu yang diberikan akhirnya Win berhasil membawa sang ayah untuk keluar dari tempat yang sangat menyeramkan itu.Mansion Vihokratana.

Selain dirinya tentu saja ada banyak pengawal yang menjaga mereka didalam rumah dan juga diluar rumah sama seperti dimansion.Hanya saja pembantu mereka bukannya seorang wanita namun seorang laki-laki khas yang bisa memasak dan membereskan segalanya.

Win seorang pria muda yang rajin berada didapur.Dia sering memasak dan membuatkan minuman hangat untuk sang ayah.Tidak hairan jika sang ayah lebih dekat dengan anak bungsunya itu kerana Win melayani ayahnya dengan penuh ramah dan lembut.Namun Win juga masih terlibat dalam rencana keturunan tersebut.Win juga harus mencari ibu kepada anaknya.Hanya saja Win masih diusia yang agak muda maka sang ayah tidak terlalu memaksakannya seperti Off,Tay dan Singto.Bahkan kelebihan yang Win punya sama sekali tidak ada bantahan dari siapapun.

Mr.Poo Vihokratana adalah sosok yang tegas dan kejam.Jika orang berbicara dengan baik padanya maka dia bisa bersikap baik.Namun jika sebaliknya,maka bersiap sedia untuk menerima hukuman darinya.

"ayah"Win tersenyum melihat sang ayah menuruni anak tangga dari atas sana sudah mengenakan pakaian olahraga.

Seketika senyuman Win menjadi hambar saat melihat seorang pengawal juga ikut turun membawa tas tongkat golf.Anak mata Win bahkan hanya menatap lekat kesemua tongkat golf yang terisi ditas tersebut.

"sudah terlalu lama aku tidak bermain golf.Ayo kita bermain bersama win"

Win tersadar dan menatap sang ayah."ayah..cuaca hari ini cukup panas.Kenapa tidak memakai topi?"

"oh,jangan khawatir..ayah tidak akan bermain dilapangan"

"aku membuatkan kopi hangat untukmu ayah.."

Mr.Poo berjalan mendekati Win.Sehingga tiba disana dia mengambil kopi hangat yang sudah disediakan oleh Win diatas meja.Setelah itu dia mula menyeruput kopi hangat tersebut sehingga habis dan kosong lalu dia meletakkan cangkir tersebut dan tersenyum ramah."enak"

Win ikut tersenyum manis pada Mr.Poo dan menunduk sedikit memberi hormat.Setelahnya Mr.Poo pun berjalan menjauhi Win untuk keluar dari villa dan melakukan aktivitas yang sudah agak lama tidak dilakukannya.'Bermain golf'.

Setelah sosok sang ayah dan pengawalnya tidak kelihatan.Win duduk dibangku sambil meremas kedua tangannya bersama.

"luke..kau melihat itu?"tanya Win.

"ya"balas Luke yang berdiri dibelakang tidak jauh dari tempat Win duduki.

"apa yang kau lihat?"tanya Win tersenyum.

Luke menatap Win ragu sebelum menjawab."dua orang yang memakai topeng"

Win tertawa kecil."hahahah,itu lucu sekali tapi.." Wajah Win tampak serius."sepertinya..ayah tau sesuatu"

Luke yang merupakan pengawal dan assisten Win itu hanya diam menatap Win yang sudah tersenyum disana.Baginya,jika Win tersenyum maka ada hal yang tidak baik bakal terjadi.

"apa aku punya kesibukkan untuk hari ini luke?"tanya Win.

"tidak ada"

"baiklah.Jangan mengangguku untuk hari ini karna aku mau ke suatu tempat"

"baik tapi tuan.Jangan melupakan obatmu"

"haaah..tentu"senyum Win.

                                  *

IM NOT DEVIL(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang