11.Emosi.*

452 40 0
                                        

Siang ini dua orang pria sedang makan siang bersama diruang makan.Suasana hening dan meninggalkan suara dentingan piring yang beradu dengan garpu.Sejak awal hanya New saja yang sering melirik ke arah Tay sambil makan dengan perlahan.Lirikan kecil itu ternyata disadari oleh Tay sendiri.Hanya saja Tay memilih diam untuk menghabiskan makannya dulu.

Beberapa menit kemudian.Tay menyelesaikan makannya dan minum hingga habis.Lalu dia menatap New dengan wajah serius.

"mau bicara apa?"

New sedikit kaget pasalnya dia tidak sadar jika kelakuannya tadi cukup menjelaskan keinginnannya untuk berbicara.

"ada apa hm?"tanya Tawan lagi.

"ta-tawan.."gumam New yang gugup.

Tay menatapnya datar dan menunggu kelanjutan dari New.

"apakah kita bisa ke.."New takut.Tatapan Tay tampak dingin baginya.

"kemana?"

"mm..m-mansion?"

Tay menatap New dalam.Seketika suasana tambah sepi untuk mereka berdua.Tatapan yang Tay berikan seolah tidak bersahabat dengannya saat ini.Sungguh dingin sekali sehingga New jadi merinding.

"gun"Tay memicingkan matanya dan membuatkan New tambah gugup.

"siapa dia?"

New menelan salivanya kasar.Jantungnya berdetak laju karna takut jika Tay bakal marah padanya.

"bu-"

"baiklah"

"haa??"New menganga mendengar ucapan Tay barusan dengan tatapan tidak percaya.Hampir saja dia ingin berbohong bahawa Gun bukan siapa-siapa saking takutnya.

"aku tidak akan mengulangi ucapanku new"

New bingung sebentar."ah i-iya makasih..tuan".Tunduk New yang tidak mau menimbulkan masalah lagi.

"tawan"ujar Tay tiba-tiba.

"hah?"New bingung sendiri pasalnya Tay tiba-tiba menyebut nama sendiri.

"panggil.Namaku.Tawan"

"i-iya..tawan"balas New yang sebenarnya merasa aneh karena Tay hanya ingin dipanggil dengan nama Tawan saja.Padahal kesemua pengawal termasuk Krist saja memanggilnya Tuan.Namun New tidak ingin bertanya soal itu karna tidak ingin dimarahi tentu saja.

*

*

*

*

*

Sebuah tangan dengan lihainya mengatur dasi pria tampan yang tinggi dihadapannya.'tampan'Batin Gun yang tersenyum kecil sambil merapikan dasi tersebut.

"kau bisa keluar dari kamar ini"suara dingin Off berhasil membuatkan Gun terhenti dna fokus padanya."hanya tetap berada diruang mansion ini."

Mata Gun sedikit berbinar mendengarnya."ah be-benarkah?"

"aku hanya mengijinkan itu."balas Off lalu mendekatkan diri pada Gun untuk membisikkan sesuatu ditelinga Gun."jangan pernah berpikir untuk kabur"

Gun merinding seketika sehingga Off mula menjauhkan dirinya."aku akan keluar sebentar dan datang kembali untuk menjemputmu nanti."sambung Off datar."lalu membawamu pulang."

Gun langsung tersenyum kecil dan menunduk hormat.Dia merasa sangat senang disaat Off ingin membawanya keluar dari sana.'akhirnya aku bisa keluar'

Meskipun..masih tetap bersama pria emosian itu.

Namun siapa peduli.Gun hanya ingin segera keluar dari mansion yang gila dan menyeramkan itu saja.

IM NOT DEVIL(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang