CLBK - 2 🔥

62K 1.4K 10
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Saskiii!!! Tolonggg!!!"

Teriak Shafira entah keberapa kalinya. Namun tak ada yang mendengar satupun karena semua orang sedang berada di halaman belakang. Ditambah lagi hingar-bingar euforia tahun baru terdengar bising di mana-mana. Padahal puncak tahun baru masih dua jam lagi. Sehingga suara teriakannya pun teredam, percuma.

"DIAM!!"

Sentak Pradipta yang masih marah dan kecewa karena diputuskan. Dia naik pitam. Ditambah lagi nafsu gairahnya sedang melambung tinggi akibat mabuk.

"Kamu harus menjadi milikku seutuhnya Kiran, supaya tidak ada cowok lain yang mengincar kamu."

Suasana kamar yang gelap hanya silauan cahaya dari lampu luar jendela kamar, membuat Pradipta kurang jelas dalam penglihatan. Dengan kondisi mabuk berat, sudah pasti dia sama sekali tidak bisa membedakan yang mana Kirana asli atau orang lain.

Cupp

Kembali Pradipta memberikan ciuman liar. Tangannya bergerilya nakal menyusuri lekuk tubuh gadis remaja itu. "Payudara kamu kecil ternyata, aku kira lumayan muat digengamanku karena melihat dari siluet baju yang selalu kamu kenakan," racaunya lagi yang semakin membuat Shafira menangis kencang, merasa amat terhina.

"Hiks... Tolong!! Jangan... hiks!"

Jerit Shafira hingga kehabisan tenaga. Dia sama sekali tak bisa meloloskan diri dari jeratan pria asing tersebut.

Pradipta seolah menulikan pendengarannya lantaran sudah diliputi gairah. Tangannya secara cepat dan kasar, memaksa melepaskan pakaian gadis itu hingga telanjang bulat. Lalu dirinya menyusul untuk menanggalkan semua pakaian yang dikenakannya.

"Aaaaa!!!!"

Shafira menjerit histeris dengan isakan tangis yang memilukan hati. Hilang sudah keperawanannya di tangan pria asing itu. Terlalu lelah dengan segala upaya pemberontakan. Suaranya terasa habis karena digunakan untuk menangis, menjerit dan berteriak meminta tolong. Dia pasrah ketika Pradipta menggagahinya.

🤍🤍🤍

Dua jam kemudian...

Suara kembang api terdengar meriah di mana-mana. Tapi, Pradipta masih betah menggagahi gadis itu.

"Kamu lihat. Kembang api menjadi saksi penyatuan cinta kita, Kirana." Ucap Pradipta dengan nada sendu, masih ada gurat kekecewaan pada gadis bernama Kirana yang amat dicintainya.

Lalu cahaya kembang api itu pun menyorot ke dalam jendela kamar yang tak tertutup tirai. Wajah cantik nan lugu Shafira terpancar menghadap ke jendela karena Pradipta mengubah posisi bercintanya hingga terduduk.

"Hiks... saya Shafira. Hiks, tolong lepaskan saya hiks..." ujar Shafira dengan nada pilu.

Pradipta mengerutkan dahi, berupaya memperjelas penglihatannya.

Cinta Lama Belum KelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang