CLBK - 10

24.6K 1.5K 48
                                    

Makasih sudah menyukai cerita ini.
Harap tenang karena part uwu dan part hareudang-hareudang... panas-panas🔥 sudah author siapkan kok... 😁

 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Ngomong Dek, jangan ada yang dipendem lagi dari Papa-Mama." Ujar Pradipta tegas menuntut penjelasan.

Yuda lebih memilih menunduk dari pada menatap wajah orang tuanya. Takut membuat mereka marah. Karena ini mungkin hal yang mustahil terjadi. Mengingat kondisi kedua orang tuanya yang sudah lama berpisah.

"Mbak Yuki itu pengen kayak keluarga lain. Liburan bareng, lebaran bareng, tahun baruan bareng. But us? Hiks... kalo lebaran Idul Fitri di tempat Papa, kita Idul Adha-nya di tempat Mama. Kalo tahun baru sekarang sama Mama, tahun depan sama Papa. Liburan ke sini sama Papa, liburan kesana sama Mama. Gak ada kita foto keluarga berempat lagi. Cuman ada pas kita lagi bayi doang, hiks." Jeda anak itu sembari terisak, menghapus kasar air mata di wajahnya. Sudah bertahun-tahun unek-unek dirinya dan sang kakak terus dipendam. Mungkin ini saatnya kedua orang tuanya tahu.

"To be honest, we never agree (jujur, kita gak pernah sejutu) Papa nikah sama Alm. Tante Kirana. Tapi Alhamdulillah itu gak lama karena Tante keburu meninggal. But we don't hate her. No, She's kind. (Tapi kita tidak membencinya. Tidak, dia baik.) Cuman kita lebih berharap Papa dan Mama to be real our parents. No stepmom, no stepdad.... hiks... we're always envious when our friends spent time with their parents, hiks..." (jadi beneran ortu kita. Gak ada ibu tiri, gak ada ayah tiri, hiks... kita selalu iri pas teman-teman menghabiskan waktu sama ortu mereka.) Beber anak itu menangis sesegukkan.

Deg

Shafira dan Pradipta kembali merasa dijatuhkan ke jurang sedalam-dalamnya atau ditusuk oleh pisau yang paling tajam. Sakit dan menyesakkan kala mendengar curahan hati sang anak yang selama ini dipendam.

Yuda menghapus lagi air matanya lalu melanjutkan kembali kalimatnya. "Tahu gak? Every new year, kita selalu berharap dan berdo'a semoga di tahun yang baru tersebut Papa-Mama bisa balikan lagi," Tuturnya yang kembali menangis lantaran rasa sakit yang dia tahan selama bertahun-tahun. Rasa sakit yang dia dan sang kembaran rasakan selama ini. Yang selalu berharap kedua orang tuanya bisa kembali rujuk.

🤍🤍🤍

Kondisi Yuki sedikit membaik walau belum bisa pulang dari rumah sakit. Karena masih dalam pemeriksaan rutin dokter. Yuki harus dirawat selama dua minggu penuh. Ini adalah hari kelima anak itu dirawat di rumah sakit. Setiap hari selalu merengek minta pulang karena merasa tidak betah. Juga bosan terus berada di ruangan yang terbatas dengan selang infus yang masih menancap di tangan kirinya.

Hari ini menjadi hari terakhir Shafira cuti. Besok dia harus kembali bekerja atau jika tidak maka dirinya akan terancam di-SP3. Walau berat hati meninggalkan sang anak, dia harus rela karena semata demi mencari nafkah.

Cinta Lama Belum KelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang