CLBK - 3

29.5K 1.2K 4
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Satu bulan berlalu...

"Pak, ini dokumen yang Bapak minta. Ini juga laporan pajak bulan ini." Ujar Soni sembari memberikan beberapa draft pada atasannya.

"Baik, terima kasih." Balasnya singkat.

Soni mengangguk hormat lalu membalikkan badan, hendak keluar dari ruangan General Manager di salah satu perusahaan distributor elektronik di Indonesia.

"Eh, Son. Shafira itu sepupu kamu?"

Entah keberanian dari mana hingga Pradipta begitu penasaran untuk mencari tahu siapa sosok gadis yang telah dia rengut keperawanannya. Bahkan dia selalu terngiang-ngiang akan sosok gadis polos tersebut. Dia juga sering risau memikirkan bagaimana kabar dan kondisinya sekarang. Yang jelas, dia sangat khawatir dan cemas bila sesuatu yang tak dinginkan terjadi.

Ya, pada malam itu dia tidak memakai pengaman. Sehingga kemungkinan besar gadis itu hamil sangat beresiko besar. Dia sangat takut bila gadis muda itu hamil olehnya.

"Ha?" Soni bengong sejenak lantaran kaget. Mengapa bosnya ini bisa mengenal sahabat adiknya? "Fira? Bapak kenal Fira?" Lanjutnya memastikan.

Pradipta langsung menepis cepat, "enggak. Waktu itu dia salah masuk kamar. Kirain adik kamu, sampai saya tanya. Terus dia jawab, Shafira, Terus ngacir ke kamar adikmu." Jawabnya yang memang tak sepenuhnya bohong. Dia hanya menutupi kelanjutan dari kejadian yang sebenarnya saja.

"Oh... hehe. Kirain Bapak kenal, aneh aja gitu haha. Shafira teman SMA-nya adik saya Pak," sahut Soni terkekeh geli.

"HAH? Masih SMA? Adik kamu emang kelas berapa?" Keget Pradipta bukan main begitu menyadari telah menggagahi gadis di bawah umur. Bejat sekali dirinya ini! Semakin bertambah pula rasa penyesalannya pada gadis ABG itu.

Soni mengangguk dengan mimik aneh, mengapa respon si bos sampai tercengang kaget. "Iya Pak. Kelas 12. Kenapa emangnya Pak? Mukanya boros ya si Fira? Tapi saya rasa enggak deh."

"Gak, saya pikir anak kuliahan. Semester satu atau dua. Udah gak usah dibahas. Saya cuman iseng aja," kilah Pradipta demi menutupi kebusukannya.

Soni pun pamit undur diri lalu menutup rapat pintu ruangan. Barulah setelah kepergian sang sekretaris, Pradipta bisa mengeluarkan unek-uneknya.

"Brengsek! Brengsek gue! Apa gue masih bisa diampuni? Gue berdosa banget udah hilangin keperawanan anak di bawah umur. Aduh gue takut dipenjara, anjir!! Ahh... alkohol sialan! Kirana sialan! Coba lo kagak mutusin gue!! Arghhh!!!"

Pradipta mengutuk dan memarahi dirinya sendiri. Karena kebodohannya itu dia kini mendapat masalah besar hingga membuat hidupnya tak tenang.

Terus mondar-mandir seputaran meja kerja, dia tak bisa duduk tenang pasca mengetahui telah meniduri gadis di bawah umur. Saking panik dan gusar, dia pun menghubungi kepercayaannya, Amir—salah satu satpam yang berjaga di rumah.

Cinta Lama Belum KelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang