CLBK - 11

23.5K 1.5K 31
                                    

Happy weekend😁

Happy weekend😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fir..." panggil Pradipta memecah keheningan.

"Hemm... gak kok. Kita pulang aja, kasihan anak-anak," jawab Shafira kemudian.

Pradipta melirik sekilas padanya. Lalu memulai obrolan yang lebih serius. Menyangkut hayat hidup anak kembar mereka berdua. Khususnya untuk Yuki yang sedang sakit serius hingga memerlukan perhatian dan perawatan ekstra dari keduanya di samping dari tim medis.

"Fira... saya minta kamu resign dan fokus merawat Yuki. Saya akan mengganti gaji yang kamu dapatkan dari bekerja di perusahaan itu. Saya akan transfer tiap bulannya. Yuki sakit begini karena kurang perhatian dari kamu yang sibuk karir," ujarnya dengan nada tegas dan dominan.

Shafira pun memandangnya dengan mimik tak suka, "kamu gak bisa melarang aku. Kita sudah bukan siapa-siapa lagi. Masalah Yuki sakit, itu karena musibah dan ujian buat kita," kilah Shafira tak terima. Pria itu selalu bertindak sesuka hati padanya.

Menghela nafas berulang kali, Pradipta mencoba tetap bersabar dan tidak naik pitam. "Saya kasih opsi. Kamu resign dan kamu dapat uang pengganti gaji tiap bulan. Plus, Yuda akan ikut tinggal sama kamu sampai Yuki sembuh dan sekolah normal lagi. Atau..." dia menggantungkan kalimatnya. Tangannya mencengkram kuat stir mobil. Ada getar kemarahan dan kekecewaan bila sang mantan istri menolak permintaannya.

Shafira memandang pria itu dengan penuh atensi, gurat kemarahan begitu kentara di wajahnya.

"Atau Yuki akan tinggal dengan saya dan Yuda. Sampai Yuki sembuh dan sekolah lagi," tegas Pradipta dengan tatapan dingin.

Shafira meremas ujung kemejanya. Selalu pria itu memaksa dan bertindak sesuka hati. Tanpa memikirkan perasaannya. Pria itu sama seperti ibu mertua, selalu bertindak otoriter, menuntut ini-itu. Sedangkan dirinya hanya bisa terus mengalah dan mengalah karena tidak memiliki kuasa.

"Shafira..." panggil Pradipta dengan tatapan yang berubah tajam melihat jalanan di depannya.

Shafira memejamkan mata, mencoba bersabar dan berusaha menguatkan dirinya agar tak pernah lemah. Ini semua demi kedua anaknya. Tidak ada pilihan lain selain mengalah. "Ok aku resign. Tapi..." balasnya memberikan prasyarat.

"Apa?" Tuntut pria itu tak sabar.

"Aku gak mau tinggal di Sailendra (rumah yang ditempati Pradipta dan sang putra). Aku ingin Yuki dan Yuda tinggal di rumahku. Dan... tak perlu membawa banyak ART. Cukup Bu Ratna dan Pak Idin saja yang ikut." Ujar Shafira lantang, meredam amarahnya.

Pradipta mengangguk setuju. "Ok... Nanti saya bicara sama Ibu."

Shafira memandang sengit, "dan kamu harus pastikan jika Ibu kamu tidak ikut campur soal keputusan ini." Peringatnya dengan nada ancaman.

🤍🤍🤍

Yuki sudah pulang dari rumah sakit, tapi dua minggu lagi anak itu harus check-up kesana untuk memastikan perkembangan kesehatannya. Apakah lebih baik atau sebaliknya. Dan check-up rutin akan selalu dilakukan hingga dokter menyatakan kondisi otak dan lambung Yuki sudah sembuh total.

Cinta Lama Belum KelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang