CLBK - 8

22.3K 1.5K 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Lho kok bisa barengan Papa?"

Yuki sedikit kaget begitu dijemput oleh kedua orang tuanya. Ya meski dia sudah tahu dari Yuda. Kiranya si adik berbohong, tenyata memang benar. Senyuman ceria pun terbit di pipi chubby-nya. Yuki senang orang tuanya mulai dekat lagi. Dengan bangga dia memamerkan momen keluarga cemara versinya ini pada teman-teman.

"Aku gak jadi naik angkot ya. Tuh, dijemput sama Papa-Mama, hehe," seru gadis ABG itu pada keempat temannya.

Kesal karena terlalu lama menunggu, Yuda pun menurunkan kaca mobil dan mengeluarkan kepalanya lalu setengah berteriak memanggil kembarannya. "Cepet masuk! Elaaaahhh.... malah cipika-cipiki dulu. Ck, besok juga ketemu lagi lu!"

Yuki mendelik keki pada sang adik. Selesai berpamitan pada teman-temannya, dia pun langsung masuk ke dalam mobil dengan wajah masam. Kesal karena ulah adiknya ini. Memalukan sekali! Sampai keempat teman-temannya heboh mengomentari kelakuan Yuda.

"Pa, makan dulu yukkk... Adek laper Pa. Kita ke J&J Resto yuk... Aku pengen makan steak sama spaghetti carbonara," pinta Yuda dengan ekspresi memelas manja.

"Jangan ah! Kita makan di restoran Jepang aja. Yuki mau makan suki," sanggah Yuki tidak setuju dengan usulan adiknya.

"Dasar si Yuki doyan suki bareng aki-aki!" Ejek Yuda dengan banyolannya yang khas.

"Bwuahhaaa..." Pradipta sampai tertawa renyah mendengar celetukan receh sang putra.

"Adekkkk!!!" Geram Yuki emosi jiwa.

"Hahaha...." Yuda malah tertawa semakin menggelegar, puas membuat kembarannya kesal.

Nih anak, kok gue banget ya ...waktu masih ABG. Napa sifat jelek gue ini malah nurun ke anak gue sih, Shafira... Shafira.

Oceh Shafira dalam hati. Segera dia pun melerai percekcokan yang tak aneh lagi lantaran sering terjadi pada dua anaknya ini. "Udah... udah. Kita makan di Restoran Sunda aja. Biar deket pulang ke rumah."

Pradipta mengangguk setuju lalu membelokkan laju kendaraannya menuju Restoran Sunda.

"Ya Mama...." keluh kedua anak itu kompak.

🤍🤍🤍

Drrtt... Drrtt...

Tiba-tiba smartphone Shafira berdering. Dia yang sedang mewawancarai kandidat pelamar terakhir, terpaksa menjeda sejenak lantaran mendapat telepon penting dari pihak sekolah sang putri.

"Halo..."

"Halo Bu Shafira. Anak Ibu pingsan di sekolah. Saat ini sedang kami bawa ke Rumah Sakit Sangga Buana—."

"APA??" Shafira menyela cepat dengan keterkejutan luar biasa. Segera dia membereskan barang pribadinya dan meminta staf lain untuk meng-handle pekerjaannya.

Cinta Lama Belum KelarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang