Memasuki rumahnya dengan perlahan, Jessica hanya tidak ingin mengganggu waktu tidur putrinya. Namun, begitu ia melangkah masuk ke dalam rumah, ia disuguhkan pemandangan berantakan. Rumah yang biasanya dalam kondisi rapi, kini tak berupa lagi. Siapa oknum yang telah membuat kekacauan di sini?
Yap, gadis Jung oknum yang telah membuat kekacauan ini. Dia terlelap dengan posisi tak beraturan di sofa, di sekitarannya ada banyak bungkus camilan serta beberapa remahan camilan di lantai berlapis karpet bludru itu. Televisi menyala tanpa ada yang menyaksikan. Bagaimana tanggung jawab Krystal sebagai seseorang yang dipercaya akan menjaga Sinb?
Menyibak rambutnya ke belakang, betapa Jessica enggan marah dan membuat keadaannya kembali drop. Perlahan ia menghampiri putrinya, harus menjaga kestabilan otot-otot di tubuhnya itu.
"Sinb yya," panggil Jessica.
"Hmmm?" balasnya setengah sadar. "Auntie, jangan berisik."
Jessica memijat pangkal hidungnya mereda pening. "Auntie? Di mana Auntie-mu sekarang?"
Keduanya matanya terbuka lebar, Sinb kontan beranjak duduk dan dikejutkan oleh kehadiran ibunya. Menelan ludah dengan susah payah, melihat kekacauan yang hadir di depan mata. Ini menakutkan, Sinb membenci kekotoran tetapi dia telah membuat keadaan sekitar kacau.
"Mom?"
"Di mana Auntie-mu?" tanya Jessica.
"Itu ... apa? Auntie izin pergi untuk memenuhi panggilan dari perusahaan tempatnya bekerja."
"Tidurlah di kamarmu," kata Jessica.
"Tapi—"
"Mommy yang akan membersihkan semua ini."
Sinb beranjak berdiri. "Baiklah, memang tugas Mommy membereskan semua ini. Kenapa Mommy pergi tiga hari? Sok sibuk sekali!"
Jessica hanya mengangguk. "Baiklah, tidurlah."
Tanpa memikirkan seberapa lelahnya Sang ibu, Sinb pergi ke kamarnya dengan langkah santai. Jessica beranjak berdiri, dilihatnya kekacauan benar-benar terjadi dan harus segera ia bersihkan. Namun, apakah mungkin?
Merogoh ponselnya dan segera menghubungi orang kepercayaan, Jessica mana sudi membersihkan rumah di waktu semalam ini, apalagi keadaan benar-benar kacau.
"Hallo, datang ke rumahku sekarang juga, aku akan membayarmu lima kali lipat."
Jessica mendengarkan balasan dari orang itu, lalu mematikan panggilan dan pergi ke kamarnya saja. Sudah, dia hanya tinggal tidur dan melanjutkan istirahat.
"Mom."
Jessica terhenti dan menoleh. "Kenapa?"
"Bisakah aku menjadi seorang idol?"
Jessica tersenyum miring. "Tidak, kau tidak bisa."
"Kenapa?"
"Pertama, kau tidak pantas menjadi seorang idola. Kedua, menjadi idola bukan hal yang mudah. Kau harus mengikuti pelatihan dari jauh-jauh hari, bukan mendadak seperti ini." Jessica menerangkan. "Mengerti?"
"Tapi, aku mendapatkan undangan dari Ok Entertainment. Renjun memposting videoku, lalu aku mendapatkan tawaran untuk menjadi trainee di sana, dan—"
"NO!"
Sinb terhenyak, dia tidak pernah menyangka ibunya akan semarah itu.
"MOMMY BILANG TIDAK YA TIDAK!" sentak Jessica.
Sinb menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. "Mom, ada apa denganmu?"
"MASUK KE KAMARMU!"
Sinb tersenyum hambar, lalu dengan terpaksa ia berbalik dan masuk ke dalam kamarnya. Jessica menyibak rambutnya ke belakang, napasnya memburu karena saking ia marah dengan putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier
Fanfiction[COMPLETED] - I wish I could be happier - [21-02-22] #2 in Jessica [25-03-22] #1 in Umji [30-02-22] #1 in Seohyun #3 in Siwon [07-04-22] #1 in Sowon [04-08-22] #1 Taeyeon