17. Happier : Sekarang

873 150 11
                                    

"Kau hanya putri angkat Jessica, bukan putri kandungnya!"

Bak disambar petir di siang bolong, Sinb dibuat terpaku membisu ketika mendengar perkataan pria Ok yang berpapasan dengannya. Napasnya tercekat, ia berdebar. Benarkah?

"Tidak mungkin."

Taecyeon tersenyum miring. "Apakah kau tidak tahu? Bahwa wanita yang selama ini kau sebut sebagai Mommy adalah orang asing."

"Tidak."

"Kau hanya putri angkatnya, dia mengadopsi dirimu, dia bukan Ibu kandungmu!"

"TIDAK!" teriak Sinb tak terberantakkan. "Memangnya Uncle siapa? Memangnya—"

"Mantan kekasih Jessica!"

Sebelah tangan Sinb kontan terangkat dan menutup mulutnya sendiri, air matanya jatuh begitu saja. Bagaimana dia tidak mengetahui kebenaran ini?

"Sinb yya, kenapa kau meninggalkan Auntie?"

Sinb menyeka air matanya kasar, ia langsung saja pergi dari hadapan pria Ok. Krystal mengepalkan kedua tangan tak menerima, ia berjalan kasar menghampiri pria Ok siap untuk memberinya pelajaran.

BUGH!

Memukulnya tanpa memberi pertanda, Taecyeon meringis sembari memegangi sudut bibirnya yang mengeluarkan bercak darah akibat dari pukulan keras Krystal.

"Ada apa denganmu?" tanya Taecyeon.

"Apa yang kau katakan kepada Sinb?" Krystal balik bertanya. "APA YANG KAU KATAKAN PADANYA?"

Taecyeon tersenyum miring. "Mengatakan bahwa dia bukan putri kandung Jessica, dia hanya putri angkat Jessica."

"FU*K!" teriak Krystal tepat di hadapan pria Ok. "Kau adalah pria terbodoh yang pernah aku temui, fu*k!"

Tutur kata kasar serta penuh penekanan membuat Taecyeon kontan terdiam, Krystal berlari pergi sesaat setelah ia menyadari Sinb pergi sendirian. Dia berlari dan berusaha untuk mempersiapkan seluruh jawaban apabila nanti Sinb mengajukan pertanyaan. Tidak ada yang bisa mengelak lagi, Sinb sudah seharusnya mendengar perihal kenyataan itu. Dia harus tahu, bahwa dia adalah putri kandung pria Ok.

"Sinb!!!"

"Hentikan!"

Krystal menatap Sinb pilu, dia ditahan untuk tak mendekat oleh gadis itu. Kedua tangan Sinb terangkat ke depan, ia meminta kepada Krystal agar tak datang kepadanya.

"Sinb yya," panggil Krystal pelan.

"Hentikan, jangan mendekat!"

"Sinb, dengarkan Auntie."

"TIDAK!"

Berteriak frustasi, Sinb meremas rambutnya sendiri. Krystal berlari ke arahnya tanpa berpikir lagi, ia merengkuh tubuh itu bahkan ketika Sinb memberontak.

"Sinb, dengar!"

"Lepaskan!"

"Hei, dengarkan Auntie."

"Lepaskan!"

"SINB JUNG, DENGAR!"

"Kenapa kalian menyembunyikan semua ini~" isak Sinb pada akhirnya. "Kenapa~"

Krystal menghembuskan napas berat, ia melembutkan pelukan yang semula erat serta menekan. Ia mengecup pucuk kepala Sinb terlebih dahulu, lalu merenggangkan pelukan untuk menyeka air mata yang menjejak di pipinya.

"Sinb yya, apakah kau akan mempercayai orang asing?" tanya Krystal.

Sinb menggelengkan kepalanya.

HappierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang