18' { Encounter }

1.1K 89 10
                                    

•Just The Two Of Us•

•Just The Two Of Us•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

ekspresi terkejut kini terukir di wajah kedua orang tua akaashi, sebenarnya mengapa mereka sampai terkejut begitu saat melihat kehadiran bokuto?

dengan gugup bokuto memberi salam kepada kedua orangtua akaashi sambil membungkukan badannya.

ayahnya akaashi beranjak dari duduknya lalu menghampiri bokuto dan mengajaknya bersalaman. "silahkan duduk nak-- siapa tadi? bokuto?

"bokuto koutaro." jawab akaashi.

bokuto hanya tersenyum. kini bokuto duduk di samping ayah akaashi, tetapi rasanya bokuto seperti diintimidasi oleh ayah akaashi.

"ayah jangan memandangi kak bokuto terus seperti itu, kak bokuto kelihatan tak nyaman." ucap akaashi sebelum menghampiri ibunya yang sedang menyiapkan makanan.

"iya iya maaf." ucap ayahnya, namun tak lama kemudian ayahnya ini mengajak bokuto berbicara.

"dengan penampilan kamu yang seperti ini, tidak mungkin anak saya yang mendominasi kamu, kan?" tanya ayahnya yang tentu saja membuat bokuto sedikit bertanya-tanya.

"s-sepertinya iya, om."

"kou-chan, jangan panggil om, panggil ayah saja ya." ucap ayahnya sambil tersenyum.

sungguh, ayah akaashi ini begitu ramah kepada bokuto, padahal jelas-jelas ini pertama kalinya mereka bertemu.

"i-iya ayah." jawab bokuto gelagapan.

"tadi awal-awal kou-chan muncul dari pintu, saya dan istri saya cukup terkejut, ternyata keiji memilih yang tampan juga."

bokuto tertawa mendengarnya.

tak lama setelah itu, datang ibu akaashi membawa beberapa piring bersamaan dengan akaashi yang membantunya.

menu makan malam saat itu sungguh tak seperti biasanya, mungkin ya karna memang malam ini ada kehadiran bokuto, jadi tentu saja harus "spesial"

akaashi dan ibunya pun duduk bersampingan, di depannya ada ayah dan bokuto duduk bersampingan pula.

"maaf ya nak koutaro, hanya bisa menyediakan makan malam di rumah akaashi, tidak mengajak makan di luar." ucap ibunya.

bokuto sontak menggeleng, segini saja bokuto sudah bersyukur ayah dan ibu akaashi mau menerimanya sebagai kekasih bokuto. sebenarnya bokuto sudah siap untuk memohon sambil bersujud kepada kedua orangtua akaashi untuk menerimanya, namun kenyataannya tah harus seperti itu, bahkan ia dijamu dengan sangat ramah oleh keduanya.

"saya sudah sangat senang, ibu dan ayah sudah mengundang saya makan malam saja saya sudah bersyukur, segini lebih dari cukup bagi saya." ucap bokuto dengan sopan.

"kalo gitu ayo dimakan, makanan buatan istri saya enak loh."

mereka berempat pun menikmati makan malamnya sambil sesekali berbincang, contohnya sekarang.

Just the Two Of Us || BokuAka [Bokuto X Akaashi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang