"Daddy kita makan di sana saja na"tunjuk kana kearah kantin di ujung lorong.
"Hmm terserah kana saja"mendengar itu kana pun menarik tangan mew membawa mew kesana,tapi di tengah perjalanan mew izin untuk ke toilet sebentar,dan mew menyuruh kana menunggu di meja dekat kasir.
"Hai ibu kantin"sapa kana kepada penjual itu.
"Oh hai tuan"
"Ibu kantin kana mau pesan nasi goreng dua"
"Tapi tuan tidak akan ngutang lagi kan"
"Ngak kok nanti kana bayar"
"Benar ya tuan"
"Benar uang Daddy kana banyak"
"Baiklah"
"Tidak pedas ya ibu kantin kana tunggu di sana"
"Baik tuan"
Tidak lama kemudian mew datang ia menghampiri kana yang sedang duduk sendiri.
"Ih Daddy lama"ucap kana kepada mew yang kini sudah duduk di depan kana.
"Maaf na"
"Iya"
"Kana marah?"
"Tidak"
"Ini tuan makanannya"ucap ibu kantin ia terkejut melihat kana Duduk Dengan boss pemilik perusahaan ini.
"Makasih ibu kantin"
"Sama-sama tuan saya permisi"pamit ibu kantin membungkuk dan pergi.
"Sekarang kana abiskan makanannya na"
"Daddy tidak makan?"
"Daddy tidak lapar"
"Kalo gitu kana juga tidak mau makan"
"Kenapa kana harus makan"
"Kana akan makan kalo Daddy makan juga"
"Baiklah"Mew pun terpaksa makan ia sebelumnya tidak pernah makan di kantin karena mew selalu melewatkan waktu makan siang untuk bekerja.
Setelah selesai kana dan mew membayar makanan mereka dan kana juga membayar hutangnya tadi Mew tidak banyak bertanya ia hanya megikut kana dari belakang.
Mereka kini sudah berada di ruangan mew jam kini sudah menunjukkan pukul tiga sore artinya satu jam lagi waktunya jam pulang tiba,kana kini sedang duduk di pangkuan mew sambil memainkan ponsel mew sedangkan mew fokus pada laptopnya.
"Daddy kana mau juga punya ini"tunjuk kana kepada ponsel mew.
"Kana masih kecil jadi tidak boleh main itu"jawab mew.
"Kana sudah besar"
"Kana tidak membutuhkan itu"
"Kenapa dad"tanya kana polos.
"Kana kan selalu bersama Daddy jadi buat apa barang itu"
"Tapi dad"
"Kana dengar Daddy"ucap mew tegar
"Baik dad"kana tidak mau mew marah maka dari itu ia memilih mengalah dan melanjutkan menonton Doraemon di ponsel mew.
|
|
|
|
Ceklek Suara pintu terbuka
"Tu..."
"Sutt"ucap mew menyuruh off diam, karena kana kini yang sudah tertidur di pangkuannya.
"Ada apa"tanya mew.
"Tuan ada tuan art di depan ia memaksa masuk"
"Biarkan dia masuk"
"Baik tuan"off keluar dan masuk dengan art di belakangnya.
"SAYAN....."ucapan art terhenti melihat Mew sedang melumat bibir seseorang.
"Sialan kau jalang sialan menjauh dari pacar gw"ucap art yang kini berjalan kearah mew.
"Jangan mendekat"ucap mew dingin, sedangkan kana yang baru bangun di buat binggung atas apa yang terjadi.
"Mew"
"Diam kau jalang"mendengar itu art terdiam.
"Daddy om itu siapa"tanya kana kepada mew sedangkan off sudah hampir ingin cempirit mendengar kana menyebut art om.
"Jalang siangan beraninya kau"ucap art kini ia berjalan cepat kearah mew dan kana ia hendak menampar kana tapi tiba-tiba satu tamparan melayang pada pipinya.
"Plakk Dia kekasihku"tampar mew sekali lagi.
Art yang mendapat dua tamparan dari mew pun diam mematung di tempat di tambah mew menyebut pria itu kekasihnya,
"Hiks Daddy"pandangan mereka langsung tertuju kepada kana yang masih berada di pangkuan mew, terlihat kana ketakutan melihat mew memukul orang di depan matanya.
"Kana tenang na"ucap mew yang merasa tubuh munggil itu bergetar serta isak tanggis,mew teringat kana mempunyai trauma terhadap kekasaran.
"Off bawa jalang sialan ini ketempat yang menyenangkan"ucap mew,off yang mengerti pun tersenyum miring.
"Baik mew kau akan dapat yang kau mau"ucap off,dalam hal seperti ini terlihat mereka sangat menakutkan,dari nada bicara off kita sudah paham apa yang akan terjadi.
Setelah itu off keluar sambil menarik art yang sudah seperti orang kesurupan tidak bereaksi sama sekali.Bersambung.....
Maaf kalo ngak nyambung atau ngak seru soalnya aku orangnya pelupa jadi kadang pas nulis suka lupa alurnya sekali lagi maaf na phi/nong.
MAKASIH BUAT YANG UDAH BACA 🙏
🌞🌻