Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan 🇮🇩
He Ji Ting/Tan Qiang 🇨🇳Birmingham, 19 Maret 2022
"Koh, hasil tanding Minions-Bagas/Fikri udah keluar?" tanya Ahsan sambil bersiap-siap memakai sepatu.
"Udah, San. Hasilnya Bagas/Fikri yang menang," jawab Hendra yang sedang merapikan isi kopernya.
Ahsan diam sejenak. Dari raut wajahnya tampak ia sedang memikirkan sesuatu. Ahsan menoleh ke Hendra. Tampak pria itu sedang menyusun isi kopernya dengan rapi. Bahkan bentuk ukuran baju yang dilipatnya nyaris sempurna sama. Ahsan menengok ke arah koper miliknya. Berantakan seperti kapal pecah. Ahsan terkekeh kecil, mungkin sebentar lagi Kokohnya akan ngedumel melihat isi kopernya.
"Koh!"
"Hmm.."
"Sparing lagi yuk. Kita mantepin lagi permainan kita."
"Tadi kan sudah, San. Mau sparing lagi?" tanya Hendra.
"Iya. Mau ya, Koh," bujuk Ahsan.
"Ya sudah. Tapi jangan lama-lama ya. Kita juga butuh waktu buat istirahat sebelum tanding."
Ahsan kegirangan. Dengan cepat ia meraih tangan Kokohnya dan mengajaknya keluar kamar.
***
Nyut...
Plak!
"Aduh!"
Ahsan meringis saat sebuah shuttlecock mendarat tepat di keningnya. Hendra yang gak sengaja langsung meminta maaf di seberang net. "Maaf, San!" kata Hendra.
Ahsan tersenyum dan melambaikan tangan, memberi isyarat bahwa dia tidak apa-apa. Ahsan membungkukkan badan untuk mengambil shuttlecock yang jatuh.
Satu jam lagi mereka akan segera bertanding dengan pemain ganda putra asal China. Ahsan mengajak Hendra untuk sparing sebentar, memantapkan pola permainan mereka sebelum bertemu He/Tan.
Permainan kembali dimulai. Kali ini Hendra bermain dengan santai, tujuannya agar pasangannya itu tidak banyak melakukan gerakan yang mungkin saja dapat memperburuk cedera di kakinya. Namun Ahsan di seberang sana tampak sangat bersemangat, meski beberapa kali ia tidak bisa mengembalikan bola yang diberikan Hendra.
Nyut-nyut..
Ahsan berhenti sejenak. Ia menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan. Dalam kondisi seperti ini Hendra memutuskan untuk mengakhiri sesi latihan mereka. Ia berjalan menghampiri Ahsan dan merangkulnya. "Kita sekarang istirahat aja, San. Sebentar lagi kita main," kata Hendra sambil merangkul Ahsan dan mengajaknya pergi meninggalkan tempat latihan. Ahsan mengangguk setuju.
'Please, jangan kambuh sekarang!' -Ahsan
***
Sebentar lagi mereka akan segera bertanding. Sebelum masuk ke lapangan, seperti biasa Coach Herry meminta kepada mereka berdua untuk berdoa, semoga pertandingan hari ini berjalan dengan lancar.
Sesaat setelah berdoa, salah satu panitia datang menghampiri mereka. Ia meminta agar Ahsan-Hendra bersiap-siap untuk memasuki lapangan pertandingan.
"San, nanti kamu mainnya yang tenang ya," kata Hendra.
"Iya, Koh," jawab Ahsan singkat.
Pintu perlahan terbuka menampakkan ruangan yang terang temaram dan ramai. Ahsan-Hendra berjalan dengan mantap memasuki arena pertandingan. Sorak-sorai dari para pendukung Indonesia ramai bergema. Ahsan menghirup napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. Ia senang dan bersyukur bisa kembali tampil sampai di tahap ini.
Terakhir kali mereka bermain di All England pada tahun 2020. Saat itu, langkah mereka terhenti di babak perempat final setelah kalah dari pasangan ganda putra Jepang Endo/Watanabe. Kekalahan itu tentu menyesakkan bagi mereka berdua, karena sebelumnya pada tahun 2019 mereka berhasil menjadi juara pertama.
Kesedihan tidak terhenti di situ saja. Pada tahun 2021, tim INA diusir secara 'paksa' oleh BWF setelah seseorang terkonfirmasi positif corona terbang satu pesawat dengan mereka.
Maka dari itu, setelah peristiwa buruk yang terjadi sepanjang tahun 2020-2021 kemarin, khususnya Ahsan-Hendra tidak akan melewatkan kesempatan yang ada begitu saja. Satu per satu, dendam mereka atas rasa kecewa perlahan mulai terbayar. Di awali dengan posisi runner-up yang didapat mereka saat India Open pada Januari lalu, dan sekarang dapat bertanding kembali hingga semi final.
Sedangkan Hendra yang berjalan di belakang Ahsan sesekali melirik ke arah kedua kaki pasangannya itu. Hendra tau bahwa Ahsan sedang menyembunyikan rasa sakitnya. Ia tahu betul rasanya. Namun ia tidak tahu alasan mengapa dalam pertandingan ini Ahsan begitu ngotot ingin memenangkan permainan.
Ahsan-Hendra akhirnya bertemu dengan pasangan China, He-Tan. Sebelum permainan dimulai, wasit mengumpulkan mereka berempat untuk melakukan lempar koin, penentu siapa yang akan melakukan service duluan.
Pertandingan pun dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sandyakala (The Daddies story)
Fanfiction"Koh, terima kasih sudah menerima dan menjadi tempat ternyaman buat Ahsan." -Mohammad Ahsan. "San. Apapun yang terjadi saya akan selalu ada buatmu. Terima kasih sudah menjadi teman yang baik buat saya." -Hendra Setiawan (((Sandyakala: Cahaya merah s...