• PART FOUR •

387 29 0
                                        

Langit sudah gelap itu artinya Adira harus pulang, berharap bunda, kaka dan adik nya baik-baik saja. Di saat Adira menoleh kebelakang disana terdapat kursi, namun ia terfokuskan dengan seseorang yang duduk disana.

''Bentar, gue kek kenal tuh orang tp dimna yaa." sambil bertanya-tanya pada pikiran nya sendiri.

"Itu kan si jepang. WOI JEPANG." ia beteriak diberangi dengan lambaian tangan sedangkan yang disana kebingungan dia memanggil siapa.

"Dia manggil siapa sih? Manggil gue?." sambil menoleh kanan dan kiri kebingungan. Pura-pura gk tau dlu aja

Adira berlari menghampiri nya dan berkata.

"Lo inget gue ga? tadi siang yang lo serempet." Adira masih berdiri sambil memasang wajah yang masih kesal.  Dalam hati nya Adira "duh dia denger gue nangis gk yah?? klo iya anjer mau taro dimana muka gue, bodo ah gue nanti juga gk bakalan ketemu lagi."

"Ekhhmm, gamungkin lo ga inget kan?."

"Diem aja lagi, bisu kali ya."

"WOI" Adira sedikit mengeraskan suara nya takut jika laki-laki ini bisu atau tuli, katanya.

"Apa dia gk bisa bahasa indonesia yaa."

"can you speak english?."

Si pria itu hanya tersenyum, mungkin lucu sebab ia sedang menjaili perempuan tersebut dengan berpura-pura tidak bisa bahasa indonesia.

"hmmm."

"anjerr sok ganteng bgt nih cwo jepang, yah emng ganteng sih." Bergumam dalam hati.

"oke, thank you for taking responsibility."

Yang hanya dijawab anggukan.

"Dia ngingetin gue ke seseorang tapi siapa yah, kayak dejavu." Menerka-nerka siapa yang dimaksud namun Adira tidak menemukan nya.

"Sorry, siang tadi gue buru-buru."

Adira menganga membuat dahi nya berkerut sambil berteriak "ITU LO BISA BAHASA INDONESIA!!." Ia merasa tertipu

Si pria itu hanya diam sambil memperhatikan Adira, "haha lucu banget, nih cwe kayaknya gampang di culik." Tertawa dalam hati dengan wajah datar seperti logo kum0n

"Boleh gue duduk." Izin Adira meminta nya untuk duduk

"Boleh."

Mereka pun duduk bersama, lumayan agak berjarak hanya menyisakan bagian tengah yang kosong.

"untung lo ketemu nya orang baik kayak gue, jadi ga perlu tanggung jawab besar." Sambil menengok ke ara si pria

"Orang baik gk akan menyebut diri nya baik." Jawab pria itu yang membuat Adira tertampar mendengar kalimat yang baru saja ia dengar.

"e-mmm, i-iya sih." Sambil garuk-garuk tengku nya yang tidak gatal.

Hening . .

"Nama lo siapa?." Tanya si pria itu yang membuat Adira sedikit kaget.

"Kaget, tiba-tiba banget nanya nama dari tadi diem aja, gue kira lo nahan boker." Nah kan sompral nya keluar "ehh sorry mulut gue emng begini." Menepuk mulutnya dan menunduk sambil merapikan rambut nya yang tertiup angin. "Lo mulut diem dlu gausah bandel."

Si pria itu menahan tawanya. "Baru pertama kali gue ketemu cewe yang gak sok jaim klo didepan gue."

"Nama gue Adira Bayuni." Menyodorkan tangan nya isyarat untuk berkenalan.

"Galen, Galen Abraham" Lurus kedepan tidak menengok sedikitpun bahkan jabatan tangan Adira tidak dibalas olehnya.

Adira mengibas ngibas kan tangan nya di udara "Duh nyamuk hus hus." Pikir nya agar tidak memalukan.

BACK AT YOU [HAMADA ASAHI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang