*mohon maap ya kalau di chapter ini agak sedikit panjang, tapi baca aja hehe. Happy reading✨
Setelah kejadian beberapa hari yang lalu kini Adira dan Galen sangat canggung untuk sekedar menyapa saja mereka kikuk. Meskipun terlihat sangat canggung Galen diam-diam perhatian terhadap Adira, yah meskipun lewat Dami.
Masalah Adira dan juga Jihan sudah clear, rumah nya sudah di beli, tp Adira tidak tau siapa yang membelinya. Yang membuat Adira heran, mengapa ia di izinkan tinggal dirumah itu.
Kata kak Jihan ada orang baik yang mau beli dan juga Adira boleh tinggal disitu untuk sementara waktu.
Suasana di kantor lumayan sepi hanya ada beberapa telepon yang masuk menanyakan perihal penawaran barang entah itu dari toko kimia atau perusahaan yang menjual peralatan mesin-mesin.
Ketika Adira hendak bangkit dari duduknya disana terlihat seorang wanita menghampiri nya dan menanyakan apakah pak Galen ada di ruangan nya atau tidak. Disaat Adira menanyakan keperluan nya apa wanita tersebut malah marah-marah.
"Yasudah bu tunggu disini saya panggilkan Pak Dami dulu." Adira berkata dengan lembut dan juga sopan kepada wanita tersebut.
"Lo budek atau gimana sih. Gue mau ketemu Galen bukan Dami." Jawab ketus
Adira menghiraukan perkataan nya lalu ia pergi untuk memanggil Dami. Sesampai nya diruangan Dami ia sedang meeting dengan para pejabat Adira hanya bisa menunggu, ingin masuk tapi tidak enak masalahnya ruangan itu di isi oleh petinggi dikantor ini.
"Pak Galen gak ada berarti beliau ada diruangan nya. Duh semoga mood nya lagi bagus." Adira sambil mengintip dikaca ruang nya Dami
Tok ..
Tok ..
Tok .."Masuk."
Pintu terbuka Adira pun masuk disana Galen tidak sadar jika itu adalah Adira karena terlalu fokus ke layar yang kini ada didepan nya.
"Siang pak, maaf mengganggu ada tamu yang mencari Bpk."
Fokus Galen terpecahkan kepala nya langsung menengok ke arah sumber suara. Disana Galen tetap harus stay cool walaupun hati gonjang-ganjing.
"Ekhmm. Siapa? Udah ditanya keperluan nya apa?." Tanya Galen
"Emm itu pak, saya sudah tanya tamu nya namun marah-marah ia kekeh mau ketemu dengan bapak." Jawab Adira dengan gugup
"Kamu kan bisa ke Dami dulu baru ke saya." Perkataan Galen membuat Adira nambah deg-deg an
"Ahhh elah gue gak suka banget Galen versi kantor, serem banget jir." Adira bergumam dalam hati
"Nah masalahnya Pak Dami sedang meeting. Masa saya recokin gak enak pak."
"Lah kamu juga sama recokin saya." Jawab Galen dengan suara yang cukup meninggi
Adira menghela nafas terlebih dahulu ia tau bahwa sekarang sedang berhadapan dengan Galen versi serem.
"Oke baik, nanti saja beritahu jika bpk sibuk. Mohon maaf pak sudah mengganggu waktunya selamat siang." Adira membungkuk dan juga mundur dari tempat berdiri lalu keluar Galen hanya mengangguk.
"Galen anj, kmren lo bikin gue terbang trs sekarang bikin gue kesel. Emng robot susah, arghhh tau lah." Adira menghentak-hentakan kakinya sambil memasak wajah kesal dan bibir nya berkerucut.
"Mba Dira ngapain disitu." Tiba-tiba Dami keluar, mungkin ia mau keruangan nya Galen ruangan meraka kan sebelahan.
"Eh Pak Dami ya ampun panjang umur sehat selalu." Perkataan Adira membuat Dami bingung tapi lucu
![](https://img.wattpad.com/cover/305003554-288-k591093.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK AT YOU [HAMADA ASAHI]
Fanfic"Arghhhh kenapa gue harus berhadapan sama CEO gak waras itu sih, gue bukan babu nya dia." Ketus Adira Semenjak hari itu bapak CEO ganteng sering sekali menyuruh Adira untuk membuatkan kopi padahal bukan job desc nya dan seperti ada perasaan yang ber...