Part 17 Seira

304 38 6
                                    

Knock..knock

"Kak.."

Aku menoleh kearah pintu kamar yang seperti diketuk.

Hening...

Apa aku salah dengar ya? Tadi seperti Arsen memanggilku..

Aku kembali fokus pada layar laptopku yang sedang menayangkan anime favoritku duh

Knock..knock

Huh? Aku beranjak dari atas kasurku, meninggalkan posisi rebahan dari kasurku dan laptopku tersayang. My babies huhu i'll be back T.T

Aku berniat menceramahi bocah yang sudah mengganggu waktu yang sangat berharga kakaknya ini. Yah walaupun Cuma leyeh leyeh itu sangat berharga untuk kaum rebahan sepertiku

Bukannya Arsen yang berada dibalik pintu, akan tetapi justru kak Leen yang terpampang nyata dihadapan wajahku. Tanpa sepatah kata kak Leen masuk kedalam kamarku dan duduk di kursi dekat meja belajarku. Wajahnya datar, kedua siku tangannya bertumpu pada sisi kursi dan jari-jari tangannya saling bertaut didepan dadanya. Kaki kanannya bersimpu pada kaki kirinya. Ugh.. what a King..

"Seira" ucapnya datar membelah keheningan dan membuatku kembali dari lamunanku.

"Eh iya Yang Mulia.. maksudku kak Leen" God posenya yang seperti raja membuatku seakan jadi rakyat jelata secara reflek

"Seira" ucapnya lagi, kini dengan menatap kedua mataku. Tatapannya serius seakan mencari sesuatu disana. "Seira" ucap kak Leen lagi.

"??" aku hanya bisa berdiri di depan kak Leen tidak menjawab apa apa karena aku tahu, apapun kata-kata yang kulontarkan dari mulutku akan membawaku langsung ke pemakamanku.

Aku dan kak Leen saling menatap satu sama lain di tengah ketidak nyamanan ini. Aku dapat merasakan keringat yang mengalir di punggungku tapi aku tidak berani bergerak ataupun berniat untuk memecah keheningan ini. Walaupun aku sangat ingin lari dari tatapan kak Leen.. but.. someone help me!!

"Kalian sedang apa?" my savior!!! Aku menoleh kearah Arsen dengan penuh haru yang sedang berdiri di ambang pintu kamarku.

"Ah itu..Kak Leen.." aku kembali menolehkan kepalaku kearah Kak Leen.

Deg

Kak Leen masih terus menatapku. aku tidak tahu harus berbuat apa dengan tatapan Kak Leen yang seakan menghipnotisku, membuatku terpaku ditempatku. Kak Leen mejamkan matanya.

"Marshall Arsena Ares" Kak Leen membuka matanya dan melirik kearah Arsen. Kedua saudara laki-laki ku saling bertatapan dengan pandangan yang tidak bisa aku jelaskan.

"Right.. Aileen King Ares" dengan sedikit memiringkan kepalanya Arsen menjawab kak Leen.


What the?...

AshenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang