10

1.9K 175 36
                                    



Saat ini aku mencoba untuk tidak menangis. Jika kalian bertanya mengapa? Clue nya adalah kak Leen. Yup, setelah seharian bermain hide and seek pastinya aku juga harus pulang ke rumah. Dan disitulah terjadi perang besar antara aku dan kak Leen. Kami saling beradu mulut, kalau boleh ku katakan ini adalah pertengkaran terhebat yang pernah terjadi antara aku dan kak Leen. Dan lebih parahnya lagi adikku Arsena bahkan ikut ikutan untuk membela kak Leen dan bahkan tidak mendengarkan seluruh teriakanku kepada mereka berdua.


Jika kalian berfikir kenapa hingga terjadi perang besar karena masalah sepele? No, masalahnya bukan hanya karena miskomunikasi antara aku dan kedua saudaraku tentang masalah aku yang tidak pulang ke rumah. Tetapi hal yang lebih buruk dari itu. Dan sampai saat ini aku dan kedua saudaraku tidak saling bicara. Yah, ini sudah terhitung tiga hari setelah masalah kejar-kejaran itu.


Lebih parahnya lagi adalah aku tidak tahu kenapa, tapi yang pasti saat itu atmosfer yang sudah sangat menegangkan itu bertambah tebal ketika kak Leen hanya diam sambil menatap ponselku. Tiba-tiba saja kak Leen memberikan ponselku kepada Sena dan tanpa sepatah katapun bahkan melirik pada ku pun tidak, kan Leen langsung pergi keluar. 

Hal yang menyadarkankan ku dari posisi mematungku adalah ketika ku dengar suara bantingan pintu dan deru mobil kak Leen yang semakin menjauh.


What? What Happened? Batin ku gugup

Aku hanya bisa menelan ludah ku yang tiba-tiba terasa seperti duri. Ketika aku menatap kearah Sena. Keterkejutanku semakin bertambah. W-what? Anak itu hanya menatapku dengan tatapan es nya dan bisa ku lihat ada hal lain disana. 

Amarah? 

Sama seperti kak Leen, Arsen hanya memberikan ponsel ku dan pergi begitu saja meninggalkan ku berdiri di tengah-tengah ruangan tetap di posisi yang sama.


coba tebak?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Yups, Kak Leen dan Sena mengetahui tentang Ashen. 

AshenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang