9

2.5K 218 0
                                    

'Dhuakk'

Aku terjerembab kebelakang ketika tubuhku menabrak seseorang. Yang kulihat seorang pria, yang dengan kedua tangannya berada di dalam saku celananya berdiri dihadapanku. Pria itu menggunakan jaket berwarna navy. Kepala dan rambutnya ditutupi oleh sebuah topi dan tudung jaketnya. Pria itu juga menggunakan masker berwarna hitam untuk menutup mulut dan wajahnya. Aku hanya sekilas melihat sosrot matanya yang tajam dan iris matanya yang berwarna hitam pekat dan itu sempat membuatku terhipnotis.

Pria itu mengulurkan tangannya. Aku menyambut uluran tangannya yang membantuku berdiri. Tiba tiba saja, dia menarikku ke balik sebuah pohon yang berukuan agak besar. Posisi kami saat ini, aku yang berada di antara pohon dan pria itu. Wajahku merah padam, dan aku tidak sadar jika aku menahan nafasku beberapa detik. Karena apa? Pria itu tengah memelukku. Aku bisa mencium aroma maskulin tubuhnya. Aku membeku di tempatku. Seumur umur aku tidak pernah di peluk oleh pria. Kecuali papa, kak Leen dan Sena.

"A-anu..M-ma-maaf, I-Itu.."

Aku berusaha untuk berbicara melepaskan diri dari pelukannya walau dengan tergagap.

"Ssst! Diamlah!"

Bisiknya tepat di telingaku. Oya? Suaranya yang terdengar manly membuat tubuhku sediit bergidik(?). Aku terdiam.

Aku bisa mendengar suara kak Leen yang tidak jauh dari tempatku. Pria itu melepaskan pelukannya. Ia menepuk kepalaku pelan dan berlalu meninggalkan ku. Di tengah shock yang sedang melanda, bagai tersambar petir aku kembali ke alam sadar ku.

"Geh! Siapa cowok tadi?!" pekikku shock kembali. Aargh bisa bisanya aku bertindak ceroboh dengan membiarkan orang asing menyentuhku bahkan MEMELUKKU dengan seenaknya. Seharusnya aku tidak melemahkan pertahananku segawat apapun kondisinya. Walaupun kondisi dengan kak leen bisa dibilang menyeramkan. Aku tidak tahu motif pria tersebut, siapa tau dia adalah penjahat, atau penculik yang menjual organ tubuh manusia di black market?! Hii membayangkannya saja sudah menyeramkan.

Aku keluar dari balik pohon itu berusaha mencarinya, namun pria itu sudah tidak terlihat. Aku berdecih pelan dan segera meninggalkan tempat tersebut.

AshenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang