16

421 51 11
                                    

"Calm down Aileen!!" Michael mencoba menenangkan Aileen yang semakin mengeratkan cengkramannya pada kerah bajunya.

"H-hey... wha-whats wrong?!" walaupun Michael sedikit susah untuk bernafas, ia tetap mencoba untuk tenang.

Aileen melepaskan cengkramannya pada kerah Michael dan mencoba untuk mengatur nafas dan emosinya.

"Ashen.." setelah beberapa menit keheningan yang mencekam, Aileen membuka suaranya.

"Huh?!" Michael menatap sahabatnya dengan bingung. Kata pertama yang di ucapkan oleh Aileen setelah diam cukup lama adalah nama warna??

"Siapa Ashen?!" Tanyanya pada pria dihadapannya yang masih menatapnya dengan tatapan menyeramkannya.

I don't know dude!! Batin Michael. "Ashen? Warna Ashen? U-um.. warna kelabu.."

Aileen mengernyitkan dahinya. "Seharusnya kamu tau siapa Ashen, Mike! That bastard.. dia terus menghubungi Seira!!" Amarahnya mulai kembali ke permukaan.

"Kenapa aku harus tau tentang Ashen, Leen?!" tanyanya balik

Aileen hanya terdiam menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Tanpa penjelasan lebih lanjut ia berbalik arah meninggalkan Michael yang masih kebingungan mematung ditempatnya.

"Hey Aileen!" panggilnya pada pria yang sudah menjauh dari ruangannya.

What an overprotective bastard, or should I say sick overprotective bastard? Michael menghempaskan dirinya duduk dihadapan layar komputernya. Tangannya dengan lihai dan cekatan menekan tombol-tombol pada keyboardnya. Matanya fokus tertuju pada layar komputernya yang menampilakn symbol dan sandi-sandi yang orang awam sulit untuk mengerti.

"Ashen... Ashen.. Ashen" gumamnya. Ia berdecak ketika tidak menemukan siapa itu Ashen seperti yang di katakana oleh Aileen sebelumnya.

Ditatapnya terus layar komputernya. Jarinya-jarinya mengetuk-ngetuk meja sambil ia menggumam pelan.

" Seira..Seira.. orang seperti apa yang sedang kamu hubungi, huh?" tidak hanya saudaramu yang agak gila tapi sekarang bertambah orang tidak jelas batinnya nanar.

"Semoga saja orang ini tidak segila kakak mu, yang menyadap ponsel dan seluruh kegiatanmu.. atau mungkin..." Michael mengerucutkan bibirnya menatap layar komputernya yang menampilkan isi ponsel milik Seira. Well, Ashen.. orang ini tidak meninggalkan jejak di ponsel Seira dan aku tidak bisa melacak IPnya .. what a crazy dude..

AshenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang