Dua hari berlalu, pesan misterius itu terus saja berdatangan. Mulai dari mengingatkanku akan ini, itu dan lainnya. Bahkan mengingatku untuk segera pergi tidur ketika larut malam.
Aku sempat berpikir bahwa unknown ini adalah seorang penguntit atau stalker. tidak mungkin jika teman temanku tahu semua yang aku lakukan, bahkan aib dan rahasia terbesarku yang orang tua ku pun tidak mengetahuinya.
Lama kelamaan aku mulai merasa tidak nyaman dengan pesan misterius ini. Aku mulai takut akan hal hal buruk yang akan menimpaku. Bagaimana orang ini bisa mengetahui diriku sampai sejauh itu. Bahkan sesuatu tentang diriku yang tidak ku kusadari, dia mengetahuinya dengan pasti seakan akan dia adalah diriku. Sedang aku hanyalah objek mati saja.
Malam itu kuputuskan untuk mengakhiri rasa takutku selamanya.
To : Unknown
From : Seira Queen A
[ Siapa kau sebenarnya?! apa mau mu!]
[Aku sudah pernah memberitahumu bukan? Aku Ashen ]
[ Berhenti bermain main dengan ku! ]
[kau berpikir begitu? Aku tidak bermain main dengan mu.]
[ SIAPA KAU YANG SEBENARNYA?! BERHENTILAH MENGGANGGUKU! ]
[ Sangat ingin tahu? dan sayangnya aku tidak mau berhenti ]
Oke, aku mulai sangat emosi sekarang. Akhirnya dengan amarah, ku ganti phone card ku dengan yang baru. Aku tidak sembarangan memberikan nomerku kepada siapa pun. Dengan begini unknown ini tidak akan menggangguku lagi.
***
Setidaknya beberapa hari ini kehidupanku mulai berjalan dengan normal. Tidak ada pesan pesan mystic dari unknown ini. Seperti aktivitas ku yang biasanya, aku sedang mengurung diri di kamarku marathon anime yang belum sempat ku selesaikan. Hari ini adalah akhir pekan, jadi tidak ada kuliah dan semua tugas sudah ku selesaikan.
Aku sedang terfokus pada momen epic anime yang aku tonton, hingga tiba tiba...
'Braaakk'
Aku terlonjak kaget mendengar suara bantingan pintu kamarku yang melebihi volume suara di earphone ku. Segera ku pause laptopku dan kulepas earphone ku dengan kasar.
"APAAN SIH! GAK BISA KETOK PINTU DULU APA?!"
Aku berteriak marah dan kesal menatap kakak laki- laki ku yang berdiri dengan angkuhnya di ambang pintu kamar ku.
"Oh, masih hidup ternyata"
Ucapnya santai dan berlalu meninggalkan kamar ku dengan pintu yang terbuka begitu saja.
Aku melongo menyaksikan tindakan kakak ku satu satunya itu. Wait..dia bilang apa tadi?
Dengan kecepatan cahaya, aku berlari mengejar kakak ku yang sudah berada di ujung bawah tangga. Dengan gerakan cepat menuruni anak tangga, dan dari empat anak tangga terakhir aku melompat menerjang tubuhnya.
'Dhuakk'
Dengan brutal ku pukuli tubuhnya dan ku jambak rambutnya. Tidak ku hiraukan teriakannya. entah dari mana kekuatan yang ku miliki sekarang sehingga kakakku yang ahli dalam (hampir) seluruh bidang olah raga tidak berkutik menghadapi seranganku.
Aku tidak peduli jika nantinya aku harus dibunuh oleh fans fansnya karena membuatnya babak belur. Yang ku pikirkan saat ini adalah melampiaskan kekesalanku pada kakak menyebalkan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashen
Teen FictionBagaimana rasanya memiliki dua saudara laki-laki yang super protective ? Di tambah dengan datangnya pesan-pesan misterius yang mengetahui segala gerak gerik mu? You've been invited to the story in Seira's World, > Yes > No Selamat datang di...