Nadia memejamkan matanya, terpasang headphone dikepalanya. Gadis itu nampak menikmati libur, bukan libur, melainkan waktu senggang. Hari ini tidak ada kegiatan organisasi, kuliah dibatalkan dan diganti lain hari. Jadi ia bisa santai di rumah, tanpa diganggu siapapun termasuk Vincent. Dia duduk diteras, kakinya jegang dan tangannya scroll tabletnya. Iya, scroll online shop, walaupun enggak beli seenggaknya sudah masuk keranjang belanja. Walaupun juga nantinya ia sudah tidak merasa butuh atau minat barang tersebut bisa langsung dihapus.Sejak penolakan Reno ditukang bubur itu, Nadia tidak pernah lagi mengirimkan pesan kepada Reno. Sudah terhitung 2 bulan sepertinya. Namun tidak memblokir nomor tersebut, karena mereka masih berhubungan mengenai urusan BEM. Rasanya sudah semakin tenang, ia memutuskan untuk move on dari Reno. Walau penolakan Reno sangat halus dan seperti tidak membuat Nadia terlalu sakit hati, tapi nyatanya Nadia patah hati. Menangis dan memaki Reno seharian. Walaupun ia berkali-kali bilang begini, semoga yang ini enggak hoax. Disela ia scroll, ada notifikasi masuk di bar tab-nya. Ada pesan dari Reno.
Reno
Nad, dimana?
Buruan bales
Kanadia
Nad, lo masih nafas kan?
NadNadia mengerutkan keningnya, ini anak kesambet apaan sih ya chat begini. Tapi Nadia tidak membalas pesan itu, hanya melihat dari notif bar setelah itu lanjut scroll. Reno menganggu jam tenangnya, kapan lagi ia bisa santai begini di semester sibuk dan padatnya aktivitas BEM. Setelah satu jam scroll ia mulai pegal, perutnya lapar.
Sadam
Cuaksss
Ayang lo
Kecelakaan
Di RS JIH buruan kesini"Nah loh? Barusan aja chat gue kenapa dah masuk JIH anjeng?! Eh sejam yang lalu deng, lupa gue bales."
Nadia
Ngapain gue kesono? Kuker banget
Lagian bukan tanggungjawab gueSadam
Gara-gara chat lo doi nabrak trotoar bangsat, sini buruanNadia
Siapa suruh ngechat gue, salah sendiri
Dahlah urusin tuh temen loNadia menutup roomchat nya dengan Sadam, ia khawatir tentu tapi salah sendiri bawa mobil kok sambil pegang hape chat Nadia padahal isi pesannya gak bermanfaat.
"Pokoknya lo gak usah peduli lagi sama Reno, Nad. Dia jahat, udah nolak lo dan gak peduli sama perasaan lo."
Nadia masuk kedalam rumah, ia mengambil nasi dan lauk lalu makan sambil nonton televisi. Nonton kartun kesayangannya, tidak memperdulikan ponsel dan tab-nya yang dari tadi berbunyi. Ia benar-benar tidak mau terganggu dan tidak peduli apapun. Setelah makan ia mencuci piring, lalu mencuci baju, baru beberes rumah karena berantakan. Terakhir dia menyiram tanaman dihalaman depan sambil ngobrol dengan tetangganya.
Jam menunjukkan pukul 1 siang, tidak begitu panas karena mendung. Ia kembali membuka ponsel, tab, dan laptop untuk mengerjakan tugas dan kerjaan. Selama ini selain kuliah ia juga memiliki usaha kecil. Ia mengelola usaha tersebut dengan telaten agar terus berkembang dan bisa menambah lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Ia membuka pesan, ada banyak pesan masuk, ia membacanya satu persatu sampai dimana pesan dari Dirga ia baca.
Dirga
Tod, lo kalau gak ke RS jahat bener
Reno belum sadar dari tadi
Emaknya sampai nangis-nangisNadia
Urusannya sama gue apa sih Ga?
Siapa suruh pegang hape pas nyetir?
Salah gue gitu?
Lagian lo lihat nih
(screenshot)
Gak jelas bangetDirga
Reno asu emang
Intinya lo kesini duluNadia
Ogah Ga, urusin sendiri temen lo
Gak usah bawa-bawa gue
KAMU SEDANG MEMBACA
Memorable
General FictionNadia, cewek penuh semangat dan kebahagiaan. Yang seperti tidak pernah memiliki lelah, menyukai ketua BEM paling kece dikampusnya, yakni Reno. Yang memiliki sifat putar balik banting setir dari Nadia. Sebuah kejadian membuat mereka antara menjadi de...