Chapter 19

2K 131 1
                                    

" new sakit ginjal stadium 4 "-

Ucapan Bright terngiang ngiang di kepala New . Kenapa dia selalu tersiksa dengan semua sakit . Apa setidak berguna dirinya hidup , pantaskah dirinya di kasiani . Otak dan hati New saling berperang . New sama sekali tak mengerti dosa apa yang sudah ia lakukan hingga mendapat cobaan seperti ini

" apa aku sama sekali tidak berguna..hiks ini sakit "- jerit New dalam hati

" new apa kamu serius ingin pulang sendiri ? Aku khawatir "- ucap Gun sembari menuntun jalan New

Sepulang dari rumah sakit , New meminta Bright dan Gun untuk mengantarnya kembali ke kampus mengambil mobil . Sesungguhnya anjuran dokter beberapa waktu lalu New harus di rawat sementara di rumah sakit karna kondisi tubuh New belum sepenuhnya membaik . Tetapi New kekeh ingin pulang , dia merengek kepada 2 sahabatnya itu agar di perbolehkan

Lamunan New terbuyar " iya gun aku tak apa apa "- New tersenyum tipis menggenggam tangan Gun

Bright menghela nafas frustasi , jujur dia bingung dengan apa yang di pikirkan pria cantik ini . " new .."-

New menggeleng " jangan khawatir bright , aku gapapa "- sambung New cepat

Gun dan Bright menukar pandang satu sama lain . Tak ayal jika Gun maupun Bright merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh New

" akhhhh  " pekik kesakitan New membuyarkan lamunan Bright dan Gun

" NEW "- seru Bright dengan cepat menopang tubuh New

Wajah  pucat pasi , peluh dingin menetes dari kening New . Hal tersebut membuat Bright bertambah khawatir . Tanpa babibu Bright secara langsung menggendong New ala bridal style . New memekik kaget , spontan mengalungkan tangan di leher sang empu

Sedangkan Gun mengerjap berkali kali . Pemandangan di depannya sangat indah , tapi kenapa di saat tidak tepat . Gun menggelengkan kepala agar tersadar

" astaga new , apa apa yang sakit "- tanya Gun khawatir

New menggeleng kemudian menyembunyikan wajah pada dada Bright . " perut ku sakit .. "- cicit New yang mampu di dengar Bright

" ha gimana ?? Aku ga denger ey "- heboh Gun mengacak rambut

" perut newwie sakit gun.. Lebih baik sekarang kita anter pulang . Lo bawa mobilnya new , biar gw sama new "-

Mata New terbelalak " ti-tidak usah . Aku bisa sendiri iya aku gapapa . Bright turunin aku , aku udah sembuh kok "- cegah New terbata bata

Mendengar penolakan dari New , seketika Bright menatap tajam mata New seolah menghunus . Dan ya tatapan tersebut mampu menciutkan nyali pria cantik di gendongannya

" udah gun , lo bawa mobil new . New kasih kunci mobil lo ke gun "- ucap dingin Bright

" ta-tap.. "-

" new . Nurut sekali napa sih "- potong Gun kesal

Merasa aura kedua temannya sudah berbeda , New pun memilih mengalah dan memberikan kunci mobil kepada Gun

" nah gitu napa dari tadi "- gerutu Gun meraih kunci tersebut

New tak menjawab . Memilih menyembunyikan wajah kembali menghadap dada bidang Bright

" kita jalan sekarang gun . Ntar biar new yang ngarahin jalan "- ujar Bright mulai berjalan menggendong New

Gun mengangguk dua kali tanpa bersuara

-

Di dalam mobil tidak ada pembicaraan  , Bright ataupun New saling terdiam . Hening.. Pendengaran mereka cuma diisi dengan deru mesin mobil lain samping kanan kiri mereka . New sesekali hanya berucap saat mengarahkan jalan , selepas itu terdiam

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang