Chapter 20

2.2K 158 32
                                    

Jam menunjukan pukul 18.00 , New masih terbaring lemah diatas kasur . Bright dan Gun sudah pulang dari beberapa jam yang lalu . Sebenarnya Gun memaksa New agar menginjinkan dirinya untuk menginap , tetapi New tetap menolak . Bukan New tak mau mengijinkan Gun , tapi New tidak ingin Gun mengetahui sikap Tay kepadanya

New membuka mata , mencoba mengumpulkan kesadaran . Kepalanya sudah tidak terlalu pusing dan rasa sakit di perutnya hanya tinggal nyeri

" k-kenapa perutku tadi sakit sekali "- monolog New memegang perut

Kemudian New teringat sesuatu , dia belum makan apapun dari kemarin sore . New terkekeh lembut , bisa bisanya melupakan itu

" ah sudah jam 6 petang , aku masak dulu "- gumam New melirik jam sekilas

New menggeram pelan ketika berusaha bangun dari tempat tidur " ayo new jangan lemah , kamu kuat "-

Dengan tertatih New berjalan menuju dapur . Selama ini New sama sekali tidak meninggalkan kewajiban layaknya seorang istri kepada suami . Setiap hari New memasak di pagi dan malam hari . Meski Tay tidak pernah sama sekali menyetuh makanan New , namun New tetap bersenang hati memasak

Tetapi saat New membuka kulkas isinya nihil , bahan masakan semua habis . Stok sayur , buah , telur dan susu kosong

" astaga aku lupa belanja bulanan "- ucap New menepuk jidat nya sendiri

New melihat jam tangan sebentar " masih ada waktu buat belanja "- New beranjak dari dapur , mengambil ponsel dan kunci yang berada dalam kamar

-

Jarak apartemen dengan pusat belanja sayur dan buah tidak terlalu jauh . Cukup membutuhkan 15 menit perjalanan . New sesekali meringis kala rasa sakit  kembali menyerang perut dan kepala

" ahkk p-perutku sakit "- rintih New meremas perut kencang

Bibir plum New bergetar menahan isakan . Rasa sakitnya menjalar ke dada New . Badan New terada sakit secara bersamaan

" hiks shakitt akhh badan ku sakitt hiks "-

New segera menepikan mobil . Nafas New kian memburu . New menengadahkan kepala keatas , matanya terpejam erat

Tangan kiri New meremat perut sedangkan tangan kanan memukul dada yang terasa sesak " hikss ambil saja nyawaku hiks jangan kau siksa begini..ini sakitt "-

" beristirahatlah sebentar nak , bunda tau kamu lelah "-

Entah darimana suara itu . Tiba tiba saja pandangan New memburam " aku tidak kuat ....bunda "- lirih New dengan mata tertutup

-

Bunyi alunan musik terdengar sangat nyari di pendengaran , lampu remang remang dan bau alkohol sangat menusuk indera penciuman . Tay memilih menetralkan pikirannya di club bar terkenal langganannya bersama Off

Tay datang ke bar tersebut juga karna permintaan dari Off yang katanya ingin menyampaikan sesuatu

20 menit Tay menunggu , akhirnya Off datang . Namun guratan kebingungan terlihat jelas pada wajah Tay

" peng "- Tay berdiri merapikan jas nya

Off bersmirk dan langsung duduk sebelah Tay " silakan duduk tuan singto "- Off mempersilahkan orang tersebut

Singto menganggguk . Mengambil tempat duduk yang berhadapan dengan Tay . Raut  Tay makin bingung . Apa maksud Off membawa Singto selaku rekan kerjanya ke sini

" gw tau lo bingung , duduk dulu biar gw jelasin "-

Tay tak menjawab kemudian duduk . Seperkian waktu masih belum ada yang bersuara

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang