Kenikmatan berikutnya

19.5K 91 1
                                    

Dea yang awalnya ingin memasukan penis gua ke memeknya, tiba tiba berhenti karena suara ketukan pintu itu. Kita pun saling menatap sambil memastikan apakah benar ada yang mengetuk pintu atau tidak.

"Tok tok tok, Mas Rio" suara pintu terketuk lagi sembari ada yang berbicara. Suaranya mirip dengan suara Rahmi, anak ibu kost.

"Gimana nih ? suara nya suara cewe" tanya Dea seolah cemburu

"Kayaknya Rahmi, anaknya yang punya kost. Dia emang sering kesini buat nganter sarapan, padahal gua udah bilang gausah"

"Yaudah temuin dulu sana gih" ucap Dea dengan nada yang sedikit kesal.

Dea langsung bangun dan beranjak dari atas badan gua dan duduk di kasur, sedangkan gua langsung pake baju dan buka pintu dikit. Pas gua buka pintu, ternyata bener itu Rahmi.

"Mas Rio maaf ganggu, ini mau anter makanan disuruh sama Ibu" ucap Rahmi

"Oh iya gapapa Rahmi, makasih ya maaf ngerepotin"

"Iya gapapa Mas, yaudah aku permisi ya"

Gua pun langsung tutup pintu, dan kunci lagi pintunya. Dea yang tadi mukanya gemesin berubah jadi jutek seperti Dea pada biasanya.

"Maaf ya jadi terganggu" ucap gua sambil buka baju dan celana lagi.

"Iya gapapa. Dia sering kesini ? kalo kesini dia masuk kekamar ? kamu pernah ngewe sama dia?"

Anjir pertanyaan Dea to the point banget dan nada bicaranya nyeremin. Tapi justru malah nambah keimutan nya.

"Engga De, gua gapernah aneh aneh sama dia, lagian dia gapernah masuk kekamar ko"

"Hmm yaudah"

Meskipun Dea udah bilang yaudah, tapi mukanya masih terlihat jutek. Akhirnya, gua pegang tanganya, gua cium bibirnya sebentar, dan bilang...

"Yuk lanjut"

Dea pun tersenyum dan menyuruh gua buat tiduran lagi, tapi penis gua udah letoy sehingga Dea mulai mainin lagi supaya bangun. Baru dipegang dikit sama Dea, penis gua udah kembali tegak. Kayaknya, penis gua demen sama Dea wkwkwk. Dea pun naik ke atas badan gua, menggenggam penis gua dan clupp seluruh penis gua seolah ditelan dengan memeknya yang sudah sangat banjir.

"Ahhhhhhhh mppphhhh" suara desahanya. Dea mulai menggoyangkan pinggulnya dengan cukup lihai. Rasanya sungguh nikmat, bahkan sangat nikmat membuat gua pun ikut mendesah.

"Ahhh hmmphhhh mpppshh uhhhhh uhhhhh ahhhh ahhhh enak sayang?" tanya Dea sembari mendesah

"Ahhh enak banget" jawab gua yang juga sambil mendesah. Goyangan Dea semakin lama semakin erotis, apalagi saat tangan gua mulai meremas kedua payudaranya yang imut itu. Gua pun memutuskan untuk bangun dan langsung mencium bibirnya yang sejak tadi mengeluarkan desahan indah.

"Ummmmmhhhh mmmmhhhhh mmhhhhhhhh" suara desahnya yang tersumbat bibir gua. Dea memeluk gua dengan sangat erat sehingga tangan gua gabisa lagi buat meremas teteknya. Dea melepas ciuman nya, menatap gua dengan wajah sangenya sambil menahan desahannya, lalu berkata

"Panggil aku sayang" pintanya dengan suara yang ter engah engah.

Gua pun tersenyum dan memanggilnya "Iya sayang"

"Ahhhh ahhhh shhhhh hmmm uhhh ngga ahh gituhh ahhh, panggillhh nama akuuhh jugahh ahhh"

"Iya Dea sayang, sayangku"

Mendengar itu, Dea tersenyum lebar, menambah tempo goyangan nya dan langsung menyerang bibir gua dengan sangat beringas.

"Hmmmmppppp ummmmm ehhh mmmmmhhh"

GairahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang