Malam Romantis

9.6K 48 5
                                    

Gua gatau, kenapa memeknya Elsa bisa selegit ini, padahal memeknya Dea juga tembem tapi ga selegit ini. Padahal, tadi siang gua udah merasa ga semangat ngeseks sama Dea dan akhirnya baru di sepong aja udah keluar dimulut, tapi malam ini gua bener-bener bersemangat banget, seolah jiwa gua terbakar nafsu yang luar biasa.

"Shhhhhhhhhh haaahhhhhh ahhhhhhhh sshhhhh uhhhhhh mmppphhh aahhhhh" Desah Elsa yang terdengar sangat seksi.

Gua terus menggenjot memeknya sembari memainkan 2 gunung kembarnya yang bergoyang seperti agar. Tapi, saat gua mau mencumbu bibirnya, Elsa menolaknya.

"Hhahhhhahhh ahhh jaahngann mulut luhh hhhhh tadi bekas jilatinn mpphh memek gue ahhh sshhhh" ucap Elsa sembari mendesah.

Ternyata, dia gamau gua cium bibirnya karena mulut gua tadi bekas menjilati memeknya, Elsa ini emang dari dulu orangnya jijik an, tapi gua kira kalo ngeseks engga karena termakan nafsu, ternyata sama aja.

Karena Elsa gamau gua cium bibirnya, jadi yaudah gua cumbu bagian lain aja, dari pipi, leher, teteknya semua gua cumbu, gua jilat, gua cium yang membuat Elsa semakin terbakar oleh nafsu.

Karena bosan dengan gaya ini, gua minta Elsa buat memiringkan badannya, sehingga kali ini Elsa tetap berbaring namun tubuhnya menghadap miring yang tentunya di posisi ini memperlihatkan pantatnya. Pantatnya yang berisi bikin sodokan gua jadi terasa empuk saat selangkangan kami bertabrakan, gua beberapa kali menampar dan meremas pantatnya.

"Shhhhhhh hhhaaaahhhhh uhhhhhh aahhhhhhh aahhhhhhhhh sshhhhhh mmpphhhhh"

Setelah beberapa saat pada posisi ini, tiba tiba Elsa meminta gua untuk berhenti sebentar, ia bangun dan lalu menungging.

"Rioo berenti sebentar hhh"

Ternyata, Elsa ingin berganti gaya yang kali ini adalah Doggie Style. Gua mulai menusukan lagi penis gua ke memeknya dari belakang, dan uhhh sial rasanya semakin legit, semakin menjepit dan lagi gua bisa bertabrakan langsung dengan pantatnya yang sangat empuk.

"Ahhhh sial lu enak banget si El" ucap gua.

"Shhh ahhhh heheh ahhhh uhhhh mmppppphhh" ia hanya menjawab dengan sedikit tertawa sambil mendesah kenikmatan.

Gua jadi nyesel, kenapa gak dari dulu gua ngewe sama Elsa, tubuhnya enak banget gila. Padahal dari dulu udah sering tidur berdua dikamarnya, tapi kenapa gua ga kepikiran ini ya.

Setelah kurang lebih 2 menit pada posisi doggie style, Elsa menarik badannya sehingga membuat penis gua terlepas dari memeknya.

"Rioo gantian, gue yang diatas" ucapnya.

Ternyata, kali ini Elsa mau menguasai permainan. Gua langsung merebahkan tubuh gua, Elsa naik keatas badan gua, menggenggam penis gua dan memasukannya kedalam memeknya.

"UUUHHHHHHHHH" desahnya yang dibaregi dengan tertelannya penis gua.

Elsa mulai menggoyangkan pinggulnya kenanan dan kekiri, kedepan dan kebelakang, naik dan turun, semuanya ia lakukan. Elsa terus bergoyang sambil meremas payudaranya sendiri, seolah ia lupa bahwa ia sedang berhubungan seks dengan gua. Tapi gapapa, ini pemandangan yang sangat indah, melihat sahabat gua menjadikan penis gua sebagai dildo hidupnya, ia terus bergerak diatas gua sambil sibuk memainkan dua gunung kembarnya.

Setelah beberapa saat, gerakannya mulai semakin cepat, desahnya semakin kencang, nafasnya semakin terengah engah, dan dugaan gua benar, Elsa akhirnya orgasme, dengan cairan yang sangat banyak membasahi penis gua dan sebagian perut gua, mengalir disetiap celah selangkangan gua.

Elsa mulai berhenti bergoyang dan lalu menjatuhnya tubuhnya diatas tubuh gua. Gua memeluknya sembari menciumi bagian lehernya dan juga pipinya. Tiba-tiba, Elsa mengangkat kepalanya sedikit dan mencumbu bibir gua. Padahal, tadi Elsa menolak, tapi sekarang malah dia yang nyerang bibir gua duluan. Emang gak lama, tapi cukup membuat nikmat.

GairahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang