Kembali ke hari, dimana Rio dan Rahmi pergi untuk menonton....
Setelah kurang lebih setengah jam, gua dan Rahmi pun sampai di mall tempat kami untuk menonton bioskop. Karena waktu sudah mepet, kami langsung bergegas menuju ke Bioskop dan saat tiba di lobi bioskop, kami langsung ke loket pembelian tiket. Awalnya, gua kira kita ke loket untuk membeli tiket, tapi ternyata Rahmi Cuma scan QR Code aja.
"Loh kamu udah mesen online ?"
"Iya Mas udah, kalo gak mesen Online mah kita udah keabisan, kebetulan aku emang mesennya yang jam 7 untuk menghindari hal-hal yang bikin ngaret"
"Hehehe maaf ya"
Jadi ternyata dari awal Rahmi emang udah pesen tiket nonton yang jam 7 malam, syukurlah kalau begitu.
Saat kami masuk, kondisi penonton tidak terlalu ramai, mungkin karna bukan akhir pekan. Rahmi juga memilih bangku di bagian pojok kiri paling atas yang tentunya sangat gelap. Pikiran gua udah mulai macem-macem sih disini wkwk apalagi samping kami benar benar kosong, dan kursi yang diisi hanya di ujung sebelah kanan.
Film pun mulai diputar, dan setelah 50 menit pemutaran film, sepertinya Rahmi mulai bosan. Memang, filmnya tidak seram sama sekali, kayaknya film ini hanya mengajarkan pesan moral sih.
"Bosen aku, filmnya gak serem" ucap Rahmi sambil menyandarkan kepalanya.
"Wkwk yaudah kamu mau keluar ?"
"Gak usah, lanjut tonton aja sampai habis"
"Yaudah kalo gitu"
Kami lanjut menonton film, tapi tiba-tiba tingkah Rahmi mulai aneh. Ia mulai menciumi leher gua dan tangannya mulai meremas remas penis gua.
"Hey ini di bioskop" ucap gua.
Rahmi tak mengindahkan perkataan gua dan melanjutkan aktivitasnya. Gua yang awalnya lagi fokus nonton jadi gagal fokus karena perbuatan Rahmi ini.
Karena mulai terbawa suasana, gua pun langsung meremas teteknya Rahmi langsung dari dalam bajunya. Hal ini membuat Rahmi menjadi semakin menggila, ia membuka sleting celana gua dan lalu mengeluarkan penis gua.
Rahmi langsung mengocok penis gua dan beberapa kali meremas kantung zakar gua yang membuat gua semakin bergidik kenikmatan. Ahh sial, ini enak banget rasanya langsung pengen gua serang aja nih anak, tapi gak mungkin karena gua takut keliatan dari cctv.
Situasi yang gelap dan hawa yang dingin membuat tubuh gua berasa panas banget, ditambah gua deg degan karena takut ketauan.
"Shhh ahh" desah Rahmi perlahan saat gua meremas teteknya.
Terlihat jelas Rahmi sange banget, sesekali dia menggusel di badan gua, badannya juga terasa sangat hangat, duh bener bener pengen gua jilatin aja nih anak.
Tiba-tiba, Rahmi memegang tangan gua dan mengarahkannya ke memeknya sambil berbisik manja..
"Pegang mass hmmpphh"
Untuk menurutinya, gua pun mulai memasukan tangan kiri gua ke dalam celananya, meskipun susah tapi pada akhirnya jari gua bisa sampai di liang kenikmatannya yang sudah sangat banjir.
"Ahhh" desah Rahmi.
Jari gua mulai gua mainkan dibawah sana yang membuat tubuh Rahmi menggeliat sangat kenikmatan. Rahmi juga mengeluarkan desahannya yang cukup keras suaranya, beruntung suara film menutupi suara desahannya.
"Husss pelan-pelan, nanti ketauan" bisik gua di sebelah telinganya.
"Ahhhh shhhh mass enakkk"

KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah
Fantasy(18+) ** Menceritakan kehidupan seorang Mahasiswa yang berubah drastis setelah bertemu dengan teman sekelasnya yang bernama Dea. Setelah beberapa kali berhubungan sex, akhirnya mereka pun memutuskan untuk berpacaran. Namun, ditengah tengah hubungan...