Setelah penis gua masuk, gua mulai memajukan dan memundurkannya dengan perlahan.
"Shhhh ahhhh kakk gede bangett ahhhh shhhhhh"
"Tapi enak kan?"
"Hahhhhh iyahh enakk kakk shhh mmppppphhh"
Sambil menggenjotnya, gua juga menghisap dan menjilati teteknya yang membuat Mira beginjing kenikmatan. Memeknya yang sudah sangat basah juga membuat penis gua terasa sangat licin saat maju dan juga mundur di dalam memeknya.
"Ahhhhhhhh shhhhh ahhhhhhh kakkkkkk uuummmppphhhhhhh" desah Mira sambil memeluk gua yang sedang menghisap teteknya.
Gua juga sesekali menjilati dan menghisap bibirnya sambil tangan gua tetap meremas teteknya. Udara dingin yang menyelimuti sore ini, seolah tak memberikan efek dingin pada kami, saat ini tubuh kami terasa mendidih akibat terbakar oleh nafsu birahi.
Gua mulai mempercepat genjotan gua yang membuat desahan Mira semakin terdengar.
"Jangan kenceng kenceng mendesahnya, nanti ada yang denger"
"Shhhh hahhh engghh gakkk kokk disini jauhh dariih orang lainnhh shhh ahh palingann kamar sebelahh mmpphhhhh shhhh ahhhh"
"Hahah yaudah kalo gitu ndesahnya teriak aja"
"Shhhh hahhhh shhh iyahhh hahhh nanti kakk ummpphhh"
"Bener yyaa ??"
"Shhh hahhhh iyyahhhh kakkkk iyyaahhh shhhh AHHHHHHH MMMPPPHHHHH"
"Hahaha mantap"
Mira menuruti perkataan gua dengan mendesah sambil teriak, dan entah kenapa hari ini pas ngeseks sama Mira rasanya menggebu gebu banget, pengen Mira teriak, pengen gua gigit, dan pengen gua tabok.
Teriakan desahan Mira semakin menambah rasa sange gua, sehingga tempo genjotan pun gua tambah secepat mungkin, bahkan suara kulit kami yang beradu pun terdengar begitu jelas.
"Pok pok pok pok pok pok pok pok"
"AHHH SHHHH AHHHH HAHHHHHH AHHHHH UHHHHHHHHH MMMPPPHHHHHH"
Setelah cukup lama dengan gaya ini, gua meminta Mira untuk menungging. Mira segera menurutinya dan menunggingkan pantatnya di hadapan gua. Meskipun tubuhnya mungil, tapi badannya semok banget apalagi pantatnya. Gua pun memasukan penis gua lagi dari arah belakang, kali ini penis gua sudah dapat masuk dengan mudahnya.
"AHHHHHHHHHHH" Desah Mira saat gua memasukan penis gua.
Uhhh sial rasanya enak banget, pantatnya yang semok juga seakan menjadi bantalan untuk gua saat menabraknya. Gua pun sesekali meremas dan menampar pantatnya dengan penuh nafsu.
"AHHHHHH KAKKKK SHHHHH UHHHHHHHH MMPPPPHHHHH AHHHHHH"
Gua juga meraih teteknya yang bergantung indah dan mencium bibir lembutnya yang menanggur sejak tadi.
"Ummpppppphhhhhh mmppppphhhhhh mmmpppphhhhh mmpppphhhhh" suara desahnya yang tersumbat mulut gua.
Lidah kami saling beradu, bibir kami saling menggigit, kelamin kami saling bertabrakan, uhh nikmatnya.
Gua meminta Mira untuk mengangkat badannya sedikit agar gua lebih mudah untuk meremas teteknya dari belakang, dan ia pun menurutinya.
"Ahhhhhhh ahhhhhh kakk enakkkhhhh ssshhhhhh ummmmmmphhhhh shhhh ahhhhh"
"Kokk gak teriak lagih ?"
"Hahah ahhhh akuhh lemmeshhh mmpphhhh"
Mira pun menjatuhkan tubuhnya di kasur karena merasa lemas, namun tubuhnya terlihat menegang, nafasnya semakin terengah engah, dan gua yakin kalau Mira mau orgasme. Gua pun kembali menambah kecepatan sodokan gua agar Mira lebih cepat sampai orgasmenya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah
Fantasy(18+) ** Menceritakan kehidupan seorang Mahasiswa yang berubah drastis setelah bertemu dengan teman sekelasnya yang bernama Dea. Setelah beberapa kali berhubungan sex, akhirnya mereka pun memutuskan untuk berpacaran. Namun, ditengah tengah hubungan...