1 Bulan Kemudian...
Sudah kurang lebih satu bulan berlalu semenjak Dea berpamitan untuk menenangkan dirinya. Semenjak saat itu juga, gua udah berkali kali berhubungan seks baik dengan Rahmi dan Elsa, sementara dengan Mira, terakhir kami berhubungan seks sewaktu kami di Pangalengan.
Hari ini hari sabtu, sementara gua gak punya rencana mau kemana mana, pengen pulang ke Tangerang pun rasanya males banget. Jujur gua udah kangen banget sama Dea, di kelas pun temen-temen udah pada menanyakan Dea semua dan mereka mulai berfikir yang aneh-aneh tentang Dea.
Dea, kamu kemana sih, udah satu bulan semenjak kamu tiba-tiba menghilang gitu aja. Kalaupun seandainya kamu mau pergi, aku pun bakal mengikhlaskan kamu, asal jangan seperti ini.
Waktu pun semakin berlalu, dan saat ini sudah menunjukan pukul 5 sore. Karena gua belum mandi dari pagi, jadi gua pergi mandi dulu dan mungkin nanti malam mau ngajak Elsa atau Rahmi jalan. Pas gua lagi mandi, terdengar samar-samar suara ketukan pintu "Tok tok tok" tanpa suara memanggil. Gua fikir mungkin tamunya tetangga sebelah, jadi yaudah gua cuek aja.
Setelah selesai mandi, gua langsung memakai deodorant, parfume dan pakaian gua. Saat gua mau mengambil ponsel gua lagi, tiba-tiba pintu kamar gua ada yang mengetuk lagi.
"Tok tok tok"
Biasanya, kalo Rahmi dia pasti sambil manggil, tapi kok ini sepi-sepi aja. "Tok tok tok" suara pintu terketuk lagi. "Iya sebentar" ucap gua. Gua pun membuka kunci pintu kamar gua, dan perlahan mulai membukanya "ceklek" dan pas pintu sudah terbuka sepenuhnya...
"Hai"
Gua gak bisa ngomong apa-apa, gua Cuma bisa terkejut sambil memandangi sosok yang saat ini ada didepan gua. Ia memandangi gua sambil tersenyum sangat manis seperti biasanya. Tanpa banyak bicara, gua langsung peluk sosok tersebut dengan sangat erat seolah tak mau melepasnya. Ia juga membalas pelukan gua dengan sangat erat, bahkan ia sampai meneteskan air matanya, sosok yang saat ini sedang gua peluk, ia adalah wanita yang sangat gua rindukan, ia menghilang sebulan lalu, Dea...
"Kamu kemana aja, aku kangen banget, sebulan lebih aku tanpa kamu"
"Huuuuu maaf sayang, aku bener-bener minta maaf"
Setelah itu, gua melepas pelukan gua dan langsung menariknya masuk ke kamar. Pintu segera gua tutup dan gua kunci, lalu lanjut memeluknya.
"Kamu kenapa gak ngabarin aku kalo mau kembali ?"
"Maaf sayang aku sengaja gak ngabarin kamu, aku mau kasih kejutan ke kamu"
"Kamu harus tanggung jawab buat ngejelasin apa yang terjadi sama kamu selama ini!"
"Haha iya sayang aku bakal jelasin, tapi sementara gak bisa semua ya"
Gua tak melepas pelukan gua, Dea terus gua peluk dengan sangat erat dan sesekali menciumnya.
"Sayang udah dulu ih, aku nyesek tau"
"Hmmm iyaaa... Yaudah sekarang kamu jelasin ke aku"
"Hmm jadi gini, aku punya satu masalah berat yang belum bisa aku jelaskan ke kamu, intinya masalah itu bikin aku depresi banget. Sewaktu kamu pulang dari rumah mama Ratna waktu itu, aku mandi dan entah kenapa rasa depresi aku muncul. Aku nangis sambil mandi dan itu cukup lama sampe akhirnya aku menggigil kedinginan. Malemnya aku gak sadar diri dan dibawa kerumah sakit sama Teh Mira dan Kak Daniel.
"Hah ? Mira ?" ucap gua didalam hati.
"Dan setelah itu aku gak sadar, aku sadar pas pagi itupun Cuma bisa bengong aja dan akhirnya Dokter bilang aku harus pergi dari kota ini dan dari orang orang yang ada disekitar ku sementara waktu. Mama Ratna menyarankan agar aku dibawa pulang ke Bandung dan akhirnya aku dibawa ke Bandung. Selama di Bandung, aku menenangkan diri, aku refreshing sama mama, aku juga sempat berlibur ke Korea Selatan selama 5 hari semua itu agar aku bisa cepat sembuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gairah
Fantasy(18+) ** Menceritakan kehidupan seorang Mahasiswa yang berubah drastis setelah bertemu dengan teman sekelasnya yang bernama Dea. Setelah beberapa kali berhubungan sex, akhirnya mereka pun memutuskan untuk berpacaran. Namun, ditengah tengah hubungan...