Hai, buat yang lagi baca~
Sekedar peringatan untuk semuanya yang sedang membaca dan melanjutkan cerita ini.
Semua karakter disini milik koyoharu gotoge,selebihnya yang tidak ada dianimenya ataupun dimanganya itu adalah oc.
Warning⚠ banyak kata kasar serta typo di setiap bait paragraf nya, banyak jokes yang mungkin membuat kalian tidak merasa enak.
Selamat membaca
___________________________"Dia..., menyadarkan ku akan sesuatu" - Getsu
──────────────────────
3rd Pov'sSekarang mari kita lihat mc kita yang sedang berjalan sendirian dihutan, sedang mencari cari mangsa untuk dimakan namun tidak ditemukan juga.
"Mau makan manusia tapi ntar dikata iblis beneran, kalau gak makan juga laper jir, emang ye, hidup didunia serba salah" gerutunya di tengah jalan.
(Name) dengan pendengarannya, mendengar sebuah derap kaki banyak orang disekitar sini, tak jauh dari tempatnya sekarang.
'Suara ini, mereka pemburu iblis? ' batin (name) bertanya sambil terus memandangi ke asal suaranya, hingga seseorang muncul dibalik kabut hutan.
Tanda di dahinya dengan anting hanafuda yang bergelantungan ditelingganya, sukses membuat (name) langsung membulatkan matanya secara sempurna.
(Name) langsung saja bersembunyi dibalik pohon dengan nafas ngos ngosan, orang itu seperti menyadari akan sesuatu, dipikirannya hanya ada, 'iblis'.
(Name) dengan cekatan, segera melompat ke ranting ranting secepat yang ia bisa, karena dia iblis, pasti kakaknya tidak akan segan memenggal kepalanya kayak motongin bawang merah, bikin nangis soalnya.
Si kakak pun ngeh, kalau ada sesuatu yang loncat dari semak semak keatas pohon, ia juga merasa dipantau juga merasa ada iblis, banyak banget dah merasa merasanya.
"Kalian tunggu disini, aku akan kembali" kata yoriichi sambil berjalan menuju semak belukar, ia mencari kesemua tempat, bahkan author rasa pohon itu diangkat sampe ke cabut akarnya, cuman buat mastiin doang.
"Aneh" gumam yoriichi sambil menatap keatas, tidak terlalu jelas, namun ia yakin, ia sedang ditatap oleh kedua bola mata merah darah dengan tatapan maut.
/KUNTILANAK...
Kedua mata itu terus menatap kearah yoriichi, sampai ada sebuah suara geraman binatang buas, kayak meong garong yang mau kelai.
"Sepertinya tidak aman disini" monolog yoriichi lagi, lalu berjalan menuju kelompoknya tadi, namun alangkah terkejutnya ia mendapati banyak mayat yang tergeletak.
Ia bahkan tak menyadari kalau mereka sedang bertarung tadi, sangat senyap, sunyi, sepi macem hati author kena kakeljon 3 kali, hadehh nasib.
Yoriichi mengecek satu persatu mereka, wajah mereka kelihatan mati dengan disiksa selama berjam jam, tapi, kan tadi yoriichi disana cuman 10 menit?.
Hayolo kenapa itu, waduh bahaya sekalieh inih, tiba tiba kabur datang, membuat penglihatan yoriichi langsung memendek, bukan umurnya ya, pandangan nya.
Yoriichi jadi susah melihat, ia sangat waspada dibelakang, dikanan, kiri, dan depannya, karena ia tak tahu musuh akan datang darimana.
Dan benar saja, ada sebuah bayangan dibalik kabut itu, dari posturnya kayaknya yoriichi kenal, cuman saha?.
"Siapa kau, apa kau yang melakukan semua ini" kata yoriichi sambil sedikit berteriak, orang itu hanya diam sambil mengeluarkan sesuatu yang panjang, kokoh dan tidak terlalu besar cuman pas ditangan.
Ya katana lah, apalagi, kelen mikir apaan emangnya heh, astaghfirullah, gak bagus ini nih.
Yoriichi seketika langsung memegang gagang nichirinnya, takut jika orang didepannya ini ketiba bebas dia kan, bisa koid yang ada.
Kabutnya ini bagaikan penghalang bagi yoriichi untuk mencapai orang itu, sama seperti kita yang akan selalu terbatas dimensi, yah jadi author bikin book ini deh buat asupan kelen kelen pada.
Sesuai dugaan, orang tadi beneran menyerang dengan tenaga penuhnya, yoriichi malah gagal fokus nengok mukanya.
Memang yang tadi itu bukan orang, tapi juriq pohon, dengan mata merahnya, persis dengan yang yoriichi lihat tadi, belum lagi anting hanafuda dan dua tanda di dahi dan Satu di pipi.
Makin gamon udah si yoriichi noh, pengen nangis, tapi gak mau keliatan lemah didepan adek sendiri yekan.
Masa manusia kalah sama ikan bilis, kecil itu mah, yegak readers?.
Yoriichi berhasil memukul mundur adiknya itu dan terjatuh kedalam kabut yang tebal itu, namun, hal yang tak terduga malah terjadi.
Yoriichi kini tengah berhadapan dengan puluhan bayangan dengan bentuk yang sama, adiknya.
Ia menebas dan terus menebas, namun percuma, itu seolah tiada habisnya, ia merasa kalau ini tidak nyata, tunggu apa?, merasa tidak nyata?.
Seketika yoriichi tersadar, dengan banyaknya tumpukan mayat yang berserakan disekitar dirinya, matanya mebelalak kaget sekaget kagetnya.
Ia menatap para bawahannya yang sudah tidak lagi bernyawa itu, tangannya dipenuhi oleh darah, bahkan itu menghiasi wajahnya.
Disana, seseorang sedang tersenyum penuh kemenangan, "jir, bisa juga w genjutsu tu orang" kata seseorang yang tak lain tak bukan adalah mc kesayangan kita semua, (Name).g
(Name) hanya menatap kakaknya dengan senyuman, padahal dia masih terjebak dalam genjutsu,g, maksud author dunia ilusi yang dibuat (name).
Padahal aslinya, dia lagi nebas nebasin angin, kurang kerjaan emang, anginnya bilek : apa salahku?.
"Hhh, palingan ditahan ama bawahannya, pegi gak ya, matahari udah mau terbit soalnya" keluh (name) sambil melihat langit disebelah bar-, maksudnya timur mulai terbit.
"Dahlah, capek" (name) melepaskan yoriichi dari ilusi nya sebelum kembali ke dunia buatan marjan dan lanjut turu nyampe malam lagi.
Emang ya, udah jadi kek kelelawar, macem author jir, baru sehari doang tidur ampe jam satu, udah dikatain kelelawar, jangkrek.
Yoriichi lagi lagi langsung sadar dan melihat sekitaran nya, tidak ada mayat, hanya ada pohon yang berjatuhan dengan tebasan tebasan di batangnya, eh.
"Aku..., mimpi?" tanya yoriichi Herman sendiri dengan kejadian barusan , pengen di bilang nyata tapi gak nyata, mau dibilang gak nyata, tapi barusan ngerasain, jadi serba salah.
"Itu..., ulah (name)?" - Tsugikuni Yoriichi
──────────────────────Kena TBC
-WYZEN_GOYENG
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙨𝙪𝙜𝙞𝙠𝙪𝙣𝙞 𝙎𝙞𝙗𝙡𝙞𝙣𝙜 || 𝘒𝘯𝘠 𝘹 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳
Historical Fictionᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ᴛᴏ ᴛsᴜɢɪᴋᴜɴɪ sɪʙʟɪɴɢ┃⪼ ✼ 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐡𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐢𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐢 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚, 𝐧𝐚𝐦𝐮𝐧. 𝐁𝐚𝐠𝐚𝐢𝐦𝐚𝐧𝐚 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 ...