Jangan bohong lagi || 八 Hachi

1.2K 188 20
                                    

Hai semuanya, hehe lama up ya?, sorry lah, author lagi kepikiran bikin booking jombi soalnya, kan seru.

Yodah lah, yok kita mulai aja
──────────────────────

"Kau adalah orang berharga bagiku setelah orang tuaku, aku menyayangimu" - Kazenamari Getsu

──────────────────────
3rd pov's

'Ganteng juga yak,eh tapi angin?, nenek moyang sanemi ato bagimana? ' kata (name) dalam batin sambil memandangi iris zambrudnya.

"Ngantuk" kata (name) yang entah apa maksud dan tujuannya berkata begitu kepada Getsu yang tengah meminjamkan pahanya untuk jadi bantal.

"He?, mau kunyanyikan sebuah lagi tidur?" katanya sambil mengeluarkan sebuah Lyra?, pokoknya yang dipake sama venti buat ngamen itulah.

Perlahan, jari jarinya mulai memetik senar itu dan menciptakan sebuah nada lembut yang membuat siapa saja bisa langsung tidur dengan tenang tanpa tau dunia sedang kiamat.g

"Nada yang indah" puji (name) yang membuat semburat merah tipis muncul di kedua pipinya, ia langsung menggaruk pipinya sambil cengengesan.

"Ehehe" tawa nya yang melihat (name) yang sama sekali tak memasang ekspresi apapun, "kau belajar sendiri?" tanya (name) sambil memandangi wajah di atasnya.

"Y-ya, begitulah" jawab yang ditatap dengan perasaan grogi, entah malu atau karena takut kena makan, kan gak lucu ntar kalau nyusul maknya kener- maksudnya surga.

"Hiasan mu indah, Terima kasih" kata Getsu sambil mengulang kata kata yang dichap kemarin pernah ia katakan, entah ada atau tak author lupa.

"Ya, sama sama" netra zambrudnya seketika menjadi menerawang, ia tersenyum, namun ada sebuah kesedihan yang muncul diwajahnya.

"Kau kenapa?" tanya (name) melihat gelagat shotanya itu yang ketiba berubah jadi diem, biasanya juga daritadi berisik minta ketemuan.

"Tidak, aku hanya teringat orang tuaku" katanya dengan mata berkaca, ah pasti sangat menyedihkan sih, soalnya masih ucil.

"Ditinggalkan orang tersayang itu memang menyedihkan, namun jangan larut terlalu dalam" kata (name) yang udah gak pande kalau udah ngomongin sedih sedih.

Dia cuman bisa memberikan semangat kepada teman baru serasa adek sendiri, buset, baru ketemu beberapa hari yg lalu, udah maen ade adean aja.

"Iya, (name) San benar, aku memang terlalu alay" kata getsu sambil menghapus air matanya, ia kembali tersenyum walaupun itu senyum kecut.

Namun, hal dilakukan (name) selanjutnya malah membuat semua menjadi terdiam, termasuk reader sekarang yang pasti diem karena bacanya dalam hati, salah?, ya maap.

(Name) dengan wajah tak suka langsung bangun dari tidurnya dan..., Mengkabedon getsu ekhem, kalian gak salah baca, tangan nya yang udeh kek cowok itu langsung menahan tubuh getsu agar tak bisa lari, emg dia mau lari kemana ya?.

Aura disana langsung berubah menjadi menekan, getsu langsung menunduk tatkala manik merah itu bersitatap dengan  manik zambrudnya.

"Tatap aku Getsu" kata (name) dengan nada mencekam, getsu dengan takut takut, melihat wajah (name) dihadapannya yang sudah kembali melunak.

"Jangan pernah mengatakan seperti itu lagi" kata (name) dengan sorot mata sedih, ia paling tidak suka dengan orang yang harus sok kuat dimata orang lain.

Padahal ia menanggung beban yang besar di pundaknya, perlahan tangan (name) menurun dan menjauh membiarkan getsu bernafas dengan normal, soalnya daritadi ngosngosan kek lagi ngeliat demit pohon.

"Dengar, aku lebih menghargai orang yang jujur daripada yang suka bersembunyi, jadi tolong, jangan sembunyikan tangis mu" kata (name) sambil masih tetap menatap getsu.

"Menangis itu bukanlah hal yang memalukan, itu berarti kau sedang kecewa, sedih, marah ataupun bahagia" lanjut (name), "jangan pernah mengabaikan tangisan mu" kata (name) kembali, getsu sedetik kemudian mulai berkaca dan menangis. Sejadi jadinya.

Ia memang sering menyembunyikan tangisannya, alasannya karena ia ingin dipandang kuat orang lain, ia tidak ingin dilihat sebagai orang lemah, seperti dimasa lalunya.

"Ayah... Ibu...." tangis pilih getsu memanggil kedua orng tuanya tatkala ia kini melihat (name) yang berubah menjadi bayangan kedua orang tuanya yang tengah tersenyum.

"Getsu jadi anak yang baik ya" kata ibunya sambil perlahan memudar dan menghilang dibalik tebalnya kabut, getsu meremas bajunya, sesak, itu yang dia rasakan.

Hingga sebuah tangan mengapainya, memberikan sebuah kehangatan yang sama persis dengan yang dilakukan oleh mendiang ibunya.

Tangan itu mengelus bahunya, memberikan sebuah ketenangan, getsu dapat mendengar suara detak jantung seseorang disana.

"Akhirnya kau jujur juga dengan dirimu sendiri" kata (name) dengan sebuah senyuman lembut yang terpatri diwajahnya.

"Terima kasih (name) San" kata getsu sambil mengeratkan pelukannya, dengan nada sesungukan, ia berterima kasih kepada sosok yang di depannya.

.

Sudah berbulan bulan mereka berteman, bahkan saling menganggap saudara, (name) pasti selalu mengikuti jejak getsu ketika ia ada misi.

Namun, hari ini (name) tak bisa mengikuti getsu, karena ia sedang dibabuin muzan, sementara getsu sedang dalam misinya untuk menyelamatkan sebuah desa.

Ia yang kini sudah berbeda, ia sudah lebih percaya diri dan terbuka kepada dirinya sendiri, ia tidak lagi membohongi perasaanya sendiri.

Kini dengan Nichirinnya, ia masuk ke desa yang sudah terlihat seperti desa mati, namun baru saja menginjakkan satu tapaknya.

Semua yang ada disana langsung menunjukkan wujud mereka, getsu mencengkram gagang nichirinnya, jumlah mereka tak main main.

Netral zambrudnya menatap mereka dengan penuh amarah, dan yang akan author beri tahu adalah, itu desa yang dulu getsu tinggali.

Terpencil dan terdalam, jadi kurang mengerti yang ada diluar apa, seperti iblis, mereka tak mengetahuinya, kecuali sebelum mereka mati, disitulah mereka baru mengetahui makhluk bengis dan tak punya hati itu.

Getsu berjalan perlahan, cepat, cepat dan berubah menjadi berlari ke arah para iblis itu, dengan seluruh kekuatannya, ia segera menebas nebas kepala mereka bagai ilalang.

Ia benar benar marah, ada sebuah kekecewaan dalam dirinya, ia kecewa tak bisa melindungi desanya sendiri, padahal ia sudah berjanji akan melindungi mereka.








































"kalian tak akan pernah kumaafkan" - Kazenamari Getsu
──────────────────────

Krinj? Emang

Kena TBC

WYZEN_GOYENG

𝙏𝙨𝙪𝙜𝙞𝙠𝙪𝙣𝙞 𝙎𝙞𝙗𝙡𝙞𝙣𝙜 || 𝘒𝘯𝘠 𝘹 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘦𝘳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang