9

2.8K 312 43
                                    

kangen tau ga sih?!

Taehyun lagi berdiri dengan wajahnya yang murung, meratapi kebodohannya tadi yang malah melihat Beomgyu pergi dengan kesalah pahaman dan bukannya mengejar.

Sekarang Taehyun berdiri di depan kamar Beomgyu, pengen ngetuk tapi takut, kalau di diemin juga nanti Beomgyu makin ngehindar dari dia.

Nyalinya tuh dikit banget, seupil. Beda lagi kalau yang ngambek Haechan, mau anaknya se-overtongkol apapun juga bakalan Taehyun gaplok.

"Ovt mulu lo jadi orang, tanyain lah ke pacar lo cewe tadi siapa. Tanyain baik-baik, bukannya mendem gini. Kebiasaan ya ngga uke ngga cewe kalau salah paham bawanya ovt mulu."

Ya kira-kira seperti itulah cara Taehyun menenangkan Haechan.

Sekarang dia yang berusaha buat minta maaf dan jelasin ke Beomgyu kalau yang dilihatnya tadi bukan siapa-siapa, tapi sudah kunjung larut malam jadi Taehyun pending aja.

"Besok aja lah ya, biar enakeun gitu."

Sekarang Taehyun mau bolo dulu, bobo sambil nyolo, eh ngga.

•••

Keesokkan harinya, Taehyun sudah berangkat ke sekolahnya pagi sekali. Karena ia berusaha menghindari Beomgyu, bukannya apa-apa. Taehyun punya kejutan susupris buat Beomgyu, si kakak manis ahayde.

"Tumben lo berangkat pagi banget, biasanya juga masih ngigo 'kakak manis' kenapa nih pagi-pagi udah disekolah?" Cibir Jaemin.

Iya Jaemin memang selalu datang pagi sekali, dan tak lupa dengan Jeno. Mereka selalu bersama setiap saat, memang pasangan bucin sih.

Kini Jaemin tengah mempelajari pelajaran apalah yang Taehyun engga bisa memprediksikan pelajaran apa itu, yang jelas Jeno sedang main ML.

"Yo bro, mabar dong!"

Jeno yang mendengar ajakan Taehyun pun menyetujuinya, "Ayolah bro. Yang kalah nanti jajanin ye."

"Deal."

Yaudalah, udah tau dikit lagi udah mau ke ajang yang serius ya. Maksudnya ujian sekolah, eh merekanya malah asik mabar.

Fyi, Eric sama Siyeon udah jadian sekarang. Udah sekitar dua minggu yang lalu, makanya engga heran kenapa Eric selalu nyamperin Siyeon kalau pulang sekolah, buat pulang bareng ayang.

"Btw Jen, gue mau ngasih kejutan nih buat kakak manis."

"Kejutan apaan tuh? Sok-sokan kejutan mulu lo."

"Ya gimana ya, kemarin gue kan bikin dia salah paham gara-gara nganterin Hyeri pulang."

"Hooh, terus?"

"Nah gue pengen jelasin kalau Hyeri itu bukan siapa-siapa gue, dan gue bingung enaknya ngasih kejutan apa ya."

Jeno melirik ke arah Taehyun sembari terus bermain ML-nya, "Gue heran sama lo. Statusnya masih ombang-ambing tapi udah segala ngasih kejutan. Emang lo gak takut apa kalau udah jadian nanti kakak manis lo bakalan matre?"

"Engga sih."

"Oh iya lupa gue, lo kan bucin anaknya. Apa aja yang dipengenin sama ayang pasti diturutin."

"Bukan gitu Jen, emang kakak manis engga matre. Kan ini kejutan emang dari gue yang pengen ngasih bukan dia yang minta."

"Ya kalau dia yang minta namanya bukan kejutan bambang!" Ujar Jeno sambil menoyor kepala Taehyun, "Yah anjir defeat kan."

Taehyun melepas ponselnya pasrah, kemudian mencibir ke arah Jeno. "Cerita sama lo ngga ada sarannya ah."

"Mending mana, cerita ke gua atau cerita ke Haechan?"

"Engga dua-duanya sih."

Jeno tuh bukannya engga mau ngasih saran, tapi dia heran. Orang permasalahan sepele segala ngasih kejutan, apa engga berlebihan banget?

•••

Sore ini, Beomgyu akan mendatangi Taehyun ke sekolah. Dalam rangka apa? Jelas, karena Taehyun yang memintanya.

Sebenernya Beomgyu sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan oleh Taehyun, pastinya lelaki itu akan menjelaskan kejadian kemarin.

Beomgyu paham bila dirinya salah paham, namun Beomgyu ingin melihat seperti apa usaha Taehyun untuk membujuknya agar mendengar penjelasannya terlebih dahulu.

Melihat Taehyun yang sudah berdiri dihalaman sekolah dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana.

"Jadi, apa yang ingin kau jelaskan?"

Taehyun hanya diam, seolah tak menyadari bila ada seseorang yang mengajaknya berbicara.

'Mungkin dia takut sehingga tak ingin bicara sedikitpun?' Batin Beomgyu yang terus memperhatikan Taehyun.

"Aku paham, kamu dengan dia itu bukan apa apa kan? Kamu hanya mengantarnya pulang, benar kan?"

Hening, tidak ada satupun jawaban dari Taehyun. Maka Beomgyu meneruskan ucapannya.

"Aku maafkan, tapi lainkali kau bilang padaku ya? Supaya aku tidak salah paham seperti ini, oke?"

"Kenapa ngatur-ngatur?"

Beomgyu mengernyitkan keningnya, "Maksudmu?"

"Kita engga punya hubungan apapun kak, kenapa lo ngatur-ngatur gue? Kenapa gue harus lapor terus ke lo?"

Taehyun mendekatkan langkahnya ke arah Beomgyu, serta menatap Beomgyu dengan tatapan sengit. "Kita bukan apa-apa, paham?"

Nafas Beomgyu terasa tercekat, ada apa dengan Taehyun yang dihadapannya ini? Sangat berbeda dengan Taehyun yang dia kenal, lagipula.. bukankah Taehyun yang sedari awal mengejarnya ya?

Setelah berbicara seperti itu, Taehyun meninggalkan Beomgyu mematung.

Beomgyu tertawa kecil, "Ah iya benar. Kita bukan apa-apa, kenapa aku berharap lebih padamu?"

Beomgyu tersenyum gusar sembari air matanya yang perlahan mengalir, ia menarik nafasnya kemudian berbalik arah untuk keluar dari sekolah ini.

Jatuh cinta dengan anak bocah memang bajingan.



tbc.

-maaf kalau engga nge-feel babe AHAHAHA.

HORNHYUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang