13

1.1K 97 3
                                    

kelamaan ghosting itu gabaik, bukan hanya alur yang lupa tapi readers pun ilang. tapi tenang aja aku udah inget lagi alurnya, so enjoy reading.

•••

"Gimana?"

Hyunjin yang baru saja tiba dari perjalanan menghampiri Taehyun yang sedang duduk manis menunggunya.

"Sabar, gue nafas dulu."

Taehyun hanya berdeham, ia sangat tidak sabar menanti informasi yang akan diberikan oleh Hyunjin. Anak kuliahan yang bersedia jadi mata-matanya.

"Kakak manis lo itu baik-baik aja kok, cuman mungkin emang agak suntuk? Lagian kenapa deh lo tibatiba banget ngehindarin dia." Ujar Hyunjin saat sudah mengatur nafasnya.

"Pasti lo tau, apa yang lagi gue lakuin sekarang. Intinya tetep kabarin ke gue gimana keadaannya Beomgyu, Btw, dirumahnya dia udah ada pak Ling kan?" Tanya Taehyun.

Hyunjin menganggukkan kepalanya, "Udah. Terus rencana lo selanjutnya apa?" Tanya Hyunjin lagi sembari menatap Taehyun yang tampaknya sedang berpikir.

"Gue bakalan tetep hubungan pura-pura ini sama Kyara, supaya gue juga bisa dapet bantuanndana buat perusahaan bokap gue. Dengan itu bokap gue dan bokap Kyara gak akan maksain kita lagi buat tunangan atau perjodohan basi ini, karena yang ngotot perjodohan ini bokap Kyara bukanlah bokap gue. Jadi kalau semisal perusahaan bokap gue sahamnya jauh lebih tinggi dari bokap dia, dia bakalan nurutin kemauan gue yang dimana gue sama Kyara bekerja sama untuk batalin perjodohan ini. Dia udah ada Jaehyun, dan gue juga sama sekali gak suka melon. Lo ngerti kan maksud gue?" Tanya Taehyun setelah menjelaskan rencananya.

Hyunjin menganggukkan kepalanya paham, "Sejauh ini perbandingan saham bokap lo sama bokapnya berapa?"

Taehyun memutar bola matanya, menatap langit diatas sana sembari berpikir. "Hmm, sejauh ini kayanya saham bokap gue masih 25% sementara bokapnya 30%. Kalau bokap gue dapat 5% dari perusahaan bokapnya Kyara otomatis perbandingannya jadi terbalik, saham bokap gue lebih tinggi. Tapi bagaimana pun itu, gue tetep harus bisa dapetin saham bahkan tanpa bantuan dari Kyara. Mamanya Beomgyu pun setuju untuk menyerahkan Beomgyu ke pak Ling, karena pak Ling itu sekretarisnya mendiang ayah Beomgyu yang dimana mewariskan sahamnya sebanyak 5% buat Beomgyu. Dalam artian gue keep Beomgyu di pak Ling, supaya suatu saat nanti gue berhasil lepas dari hubungan gak jelas sama Kyara ini." Jelas Taehyun lagi.

"Tapi bukan berarti lo manfaatin Beomgyu doang kan? Biar bisa lo ambil sahamnya?"

Taehyun menggelengkan kepalanya, "Gak gue gak sebego itu. Justru gue jaga Beomgyu karena gue tau gimana bokapnya Kyara, kalau nanti gue berhasil dapet saham yang lebih tinggi dari bokap Kyara pasti dia bakalan celakain siapapun yang gue punya. Emang gila."

Hyunjin melebarkan matanya, "Kyara tau gak bokapnya kaya gitu?"

Taehyun menggelengkan kepalanya untuk kesekian kalinya, "Gak gue belum berani buat ngasih tau fakta ini ke Kyara. Gimanapun juga dia cewek satu-satunya, pasti bakalan down banget kalau tau kelakuan ayahnya kaya gitu. Belum lagi penyebab ayah sama bunda gue pisah ranjang ya karena bokapnya dia juga." Jelas Taehyun.

"Maksud lo? Emang dia ngapain bunda lo?"

Taehyun memberikan Hyunjin sebuah rekaman kamera pengawas yang ada disebuah ruangan kerja ayah Kyara, "Ini dari kamera pengawas yang gue suruh untuk pasang secara diam-diam. Bunda pernah mohon ke bokap Kyara untuk hentikan perjodohan ini karena bunda gue juga gak terlalu suka sama Kyara, tapi bokap Kyara gak terima. Berakhir bunda gue dilecehin seenaknya, pas bunda gue cerita ke ayah gue. Ayah gue gak percaya, dia bilangnya kalau bokap Kyara punya istri dan dia juga temen ayah gue dari jaman sekolah, jadi gak mungkin ngelakuin hal yang gak bermoral. Tapi bunda gue kesel, berakhir mereka pisah ranjang dan bunda gue mutusin kontak sama ayah gue. Jadi gue harus cari cara buat perjodohan ini batal, saham bokap gue naik, dan bunda sama ayah gue kembali jadi semula."

Hyunjin menepuk pundak Taehyun, "Pasti berat banget buat lo. Semoga semua berjalan lancar ya Hyun, kalau butuh apa-apa hubungin gue aja sama yang lain pasti kita bantu. Sekarang gue mau samperin ayang beb Ayen dulu ya."

Taehyun hanya mendengus, "Sok sana gih. Thanks ya informasi hari ini."

Taehyun menatap punggung Hyunjin yang kian menjauh, lelaki itu menghela nafasnya. Meskipun otaknya biasanya mikirin selangkangan Beomgyu, tapi dia juga masih punya akal sehat yang harus melakukan sesuatu untuk keluarganya.

"Gue kangen lo kak, maaf kalau gue brengsek ke lo."













•••




Beomgyu telah tiba dirumahnya, duduk disofa ruang tamu. Memandang heran kearah mamanya dan seorang pria yang tampaknya sangat serius.

"Ma, dia siapa?"

Mama Beomgyu yang mendengarnya pun tersenyum, dengan bibir pink pucatnya serta permukaan kulit yang sedikit keriput.

"Sayang, perkenalkan ini pak Ling."

Pria yang masih memiliki tubuh atletis namun diduga sudah memiliki umur lebih dari 30 tahun itu mengulur tangannya, "Perkenalkan. Saya Ling Xiaoyue sekretaris mendiang pak Choi."

"Beomgyu."

Beomgyu menarik kembali tangan yang ada dijabatan Ling, "Jadi ada apa sebenernya?"

Cukup hening sesaat hingga wanita paruh baya itu berkata, "Beomgyu. Maukan kamu ikut dengan pak Ling? Tinggal dikota, jadi kamu gak perlu ngekost lagi. Pak Ling udah sediain tempat tinggal buat kamu di apartemen, jadi kamu gak perlu susah payah lagi pulang pergi kerumah nak."

Beomgyu mengernyitkan keningnya, "Maksud mama? Kok mama enak banget ngomongnya? Gimanapun juga aku ini anak mama, kalau aku ikut pak Ling gitu aja mama gimana?"

Sang mama tersenyum, menggenggam tangan Beomgyu dan mengelusnya lembut. "Sayang, ayah kamu mewariskan saham perusahaannya ke kamu. Kelak kamu akan melanjutkan perjuangan ayah kamu, belum lagi perusahaan ayah kamu benar-benar butuh sang pemimpin. Lagipula.. hidup mama tidak lama lagi nak, kamu ikut pak Ling ya?"

Beomgyu menatap mamanya dengan mata yang berkaca-kaca, "Ma. Setidaknya disaat-saat terakhir mama, Beomgyu bisa nemenin mama walaupun untuk yang terakhir."

"Sayang, kamu gak mau mama sedih kan? Ikut pak Ling ya?"

Beomgyu menghela nafasnya, menatap ke arah pak Ling yang juga menunggu keputusannya. Demi sang mama bahagia, akhirnya Beomgyu pun memilih.









"Yaudah, aku ikut pak Ling."


















to be continued

entahlah masih ada yang menanti atau gak HAHAHA, vommentnya jika berkenan terima kasih.

HORNHYUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang