11

2.8K 280 18
                                    

Ya maaf atuh, akunya gausah dimarahin juga dong T^T

Haechan menatap Taehyun dengan tatapan iba, Jeno yang paham pun tersenyum kecil.

"Gapapa, biarin dia ikutin kata hatinya." Ujar Jeno dengan kata bijaknya yang entah ia dapat darimana.

"Bukan itu masalahnya, gue ngeliat Taehyun kaya gitu jadi ngeri ngebayanginnya." Ujar Haechan.

"Mau gimana lagi chan? Orang bokapnya yang ngasih perintah." Sahut Jaemin yang sedang memakan cireng.

Ya, Taehyun kini sedang mendengarkan lagu sembari memejamkan matanya. Tak memperdulikan tiga orang temannya sedang membicarakan dirinya.

"Perintah kan larangan, kenapa nggak dilarang aja coba?"

"Loh kok lo yang sewot si chan?" Tanya Jeno dengan raut heran, sedangkan yang ditanya hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Gue mah ada satu pikiran, cuman gue gak yakin mau bilang apa nggak." Ucap Jaemin tetiba yang membuat semuanya menoleh ke arahnya.

"Apa tuh yang?"

"Si kakak manis itu, gimana ya dia?"

Pertanyaan Jaemin sontak membuat dua lelaki itu ikut berpikir, "Kita kasih tau aja kali kebenarannya ke dia." Ucap Haechan.

Taehyun bangkit dari kursinya sembari membawa ransel tas-nya setelah bel pulang sekolah telah berbunyi, "Loh? Mau siap-siap sekarang kah?"

Taehyun hanya menganggukkan kepalanya, sebelum berjalan meninggalkan teman-temannya Taehyun menatap mata Haechan intens.

"Jangan berani-beraninya lo bilang ini ke orang lain." Ucap Taehyun dengan penuh penekanan yang mampu membuat Haechan tersedak air liurnya sendiri.

"Kalau lo punya nyali ye chan, lo bilang aja gapapa sih, tapi gue gak ikutan, hehe." Ujar Jeno sembari terkekeh, kemudian ia menyusul pergi dari kelas bersama Jaemin meninggalkan Haechan sendiri.

"Asem lo kupret Jeno!"


•••

Beomgyu mengintip ruangan tempat dimana para murid jurusan arsitek, ia menyipitkan matanya mencari seseorang yang menjadi narasumbernya saat ini.

Ketemu!

"Hey bisa panggilkan aku orang itu?" Tanya Beomgyu pada salah satu murid disana, kemudian sosok yang dicarinya keluarlah.

"Beomgyu?"

"Hey Mark, boleh berbincang sebentar kan?"

"Sure, what happend?" Ujar Mark sembari memasukkan dua tangannya disaku celananya.

"Eumm aku dengar kau adalah panitia pensi kan? Kalau boleh tau anak SMA mana yang akan tampil disini?" Tanya Beomgyu dengan wajah penuh harap.

Mark hanya menganggukkan kepalanya, "Iya bener. Tapi sayang aja karena kemarin anaknya ngebatalin pensi itu, jadi yang tampil diganti sama murid dikampus kita."

"Loh dibatalin? Emang kenapa?" Sembari menaikkan satu alisnya, "Gue gak bisa ngasih informasi lebih lanjut ke lo Gyu, maaf banget."

Beomgyu hanya diam, sedangkan Mark menepuk pundak Beomgyu. "Gue masuk dulu ya ke dalem, bye Gyu."

"Iya dadah."

HORNHYUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang