HORNHYUN ✔️

16

mau namatin cerita ini dulu, biar bisa publish book baru. semangatin dong, besok aku uts nih yorobun-deul.

•••

Hari yang melelahkan pun terlewati, kini Taehyun sudah terbebas dari perjodohan basi dengan Kyara. Dirinya merasa lega, namun tetap harus menahan rindunya kepasa kakak manis kesayangannya.

Hari ini adalah puncak peperangan untuk merebut kembali saham yang diambil oleh Andrew secara ilegal itu, sementara Taehyun pun belum memberi tahu perihal ini kepada sang ayah maupun bunda.

Pak Ling pun ikut serta dalam acara itu, meminta izin kepada Beomgyu bila ada urusan yang harus dihadirinya.

"Pak Ling sudah hadir?"

Pak Ling menganggukkan kepalanya, "Bagaimanapun juga pak Taehyun adalah orang yang bersedia membantu Choi Company disaat perusahaan yang saya tempati sedang dalam masalah, dan ternyata pak Taehyun juga yang akan menjadi pasangan pak Beomgyu kelak."

Taehyun yang mendengar Beomgyu dipanggil dengan sebutan 'pak' pun tertawa, sedangkan Ling dibuat bingung oleh tingkahnya.

"Apa yang bapak tertawakan?"

Taehyun menggelengkan kepalanya, "Apa manusia manis kaya Beomgyu panras dipanggil 'bapak'?"

Ling pun tersenyum, "Ah masalah itu. Saya juga gak tau harus manggilnya apa, kan sementara ini dia yang menjabat CEO jadi saya memanggilnya dengan sebutan bapak."

Taehyun hanya menganggukkan kepalanya saja, "Baiklah. Habis Beomgyu nikah sama gue, pak Ling harus mengganti panggilan tersebut dengan nyonya Kang ya."

Ling menganggukkan kepalanya, dia sudah terbiasa dengan Taehyun yang terkadang masih bicara unformal. Bukannya Taehyun putus sekolah, hanya saja dia mengambil sekolah secara homeschooling karena dirinya juga harus menjalankan bisnis perusahaan ayahnya.

"Permisi tuan muda Taehyun, pak Andrew dan kerabat pemegang saham sudah berada di aula." Ujar salah satu pegawai yang bekerja diperusahaan Kang Corp tersebut.

"Baik, pak Ling. Setelah penyerangan ini selesai bikin jadwal temu gue sama Beomgyu ya." Titah Taehyun sembari berjalan menuju aula, membenarkan kancing toksedonya serta tatanan rambutnya.

"Baik pak."

"Selamat pagi jelang siang, para kerabat sekalian."

Taehyun mulai menyapa seluruh tamu undangan, baik Andrew maupun para pemegang saham tertinggi pun mengalihkan pandangannya ke arah pemuda yang menggantikan ayahnya itu.

"Siang Kang Taehyun, tidak menyangka jika kamulah yang akan menggantikan posisi ayahmu." Ujar salah satu pria paruh baya yang menjabat tangan Taehyun.

Taehyun hanya tersenyum simpul, dirinya masih belum terbiasa berbicara dengan komplotan bapak-bapak. Sementara dirinya biasa disebut pentolan sangean.

"Tidak ingin memakan waktu lebih lama lagi, saya ingin membuktikan sesuatu yang pastinya akan membuat semuanya tertegun melihatnya." Ujar Taehyun kembali, dan meminta para teknisi suara memperlihatkan layar yang menunjukkan data DNA yang didapatkan dari rumah sakit.