15

1K 75 5
                                    

update terosss

•••

Beomgyu sudah berada dikantornya, dan sudah diperkenalkan oleh Ling mengenai bagian-bagian dari perusahaan. Kini dirinya sedang berada diruangannya, bahkan dirinya merasa penat. Harusnya berlibur kenapa berujung menjalankan bisnis perusahaan ayahnya?

"Permisi pak Beomgyu?"

Beomgyu mendongakkan wajahnya dan melihat Ling yang sudah masuk ke dalam ruangannya, memberi senampan makanan yang berisi makanan sehat pastinya.

"Silahkan dimakan pak."

"Hmm.. terima kasih pak Ling."

Ling membungkuk hormat, dan hendak keluar dari ruangan Beomgyu. "Tunggu pak Ling, ada yang ingin aku tanyakan."

Ling pun membalikkan badannya lagi menghadap Beomgyu, dan menunggu pertanyaan yang akan dikeluarkan oleh atasannya. "Hmm.. sebenernya kan aku perawat, semisal aku sudah lulus kuliah dan melakukan sumpah perawat apakah perusahaan ini tetap akan aku pegang? Ataukah berpindah tangan?"

Ling tersenyum, "Tidak pak. Jika bapak memang sudah lulus kuliah nanti dan bertekad menjadi perawat maka perushaaan ini akan dialihkan kepada suami anda kelak pak."

"Berarti jika aku sudah punya suami, maka perusahaan ini akan dijalankan oleh suamiku?" Tanya Beomgyu lagi.

"Benar sekali pak."

Beomgyu mengangguk paham, hingga dirinya sadar jika ada yang menjanggal. "Bagaimana pak Ling bisa tau kalau aku menyukai sesama?"

Nah! Ini yang ingin ditanyakan, padahal Ling belum lama mengenalnya tapi kenapa seolah tau jika Beomgyu memiliki seksual yang menyimpang.

"Maaf pak Beomgyu, karena tunangan anda sudah memberi tahu saya terlebih dulu pak. Kalau begitu saya permisi."

Menghindari pertanyaan lainnya, lebih baik Ling keluar dari ruangan Beomgyu daripada harus membongkar lebih banyak informasi yang seharusnya disembunyikan dari Beomgyu.

"Heh pak Ling kok keluar duluan sih. Kan belum selesai nanya tauk."

Beomgyu mengernyit heran begitu mengingat jika ada seseorang yang menganggap dirinya adalah tunangan, dirinya melihat kearah jari manisnya dimana masih kosong belum ada cincin yang menandakan bila dirinya sudah bertunangan.

"Cih tunangan apanya, aku masih menunggu bocah sangean itu." Monolognya, sesekali mengusap kejantanannya.

"Bahkan mengingat setiap sentuhannya dulu saja membuat holeku berdenyut, uhh.. Taehyun aku merindukanmu."

(Dan penismu) Lanjutnya dalam hati.










•••

Di sisi lain, Taehyun sedang bersikeras mengumpulkan bukti untuk melakukan penyerangan terhadap Andrew Park.

Dia tidak peduli jika faktanya itu adalah omnya, tapi bila sudah menyangkut saham terlebih dilakukan secara ilegal dia tidak akan diam.

Sementara ini ayahnya tidak bisa ikut berpastisipasi, bahkan tidak mengetahui mengenai rencana Taehyun yang sedang menyiapkan bukti-bukti penyerangan.

HORNHYUN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang