Misteri Kelas Itu 2(Tamat)

03

Hai hai.

Jangan lupa vote, coment, dan share cerita ini.

Sebelum baca, pastikan kamu sudah membaca MISTERI KELAS ITU agar kamu mengerti akan cerita ini!!

Lanjut ke ceritaaaa

****

“Kenapa lo?” tanya Ily kepada Lina yang sedari tadi diam.

“Kenapa dia gak mati aja Ly? Kenapa dia harus hidup lama? Kenapa harus ada manusia anjing kayak dia?” pertanyaan Lina membuat Ily terkejut dan kebingungan.

“Siapa yang lo maksud? Lo marah tanpa sebab, gue jadi bingung mau gimana.” ujar Ily membuat Lina menghela nafas kesal.

“Manusia anjing.” jawab Lina pada pertanyaan Ily yang awal.

“Gue serius Lina,” ujar Ily dengan wajah datar.

“Gue lebih serius,” ucap Lina membuat Ily mendengus.

“Mending lo nanti cuci jubah hitam lo itu, udah bau. Gak pernah lo cuci ya?” tanya Lina sembari menaikkan satu alisnya membuat Ily ingin sekali memukul nya.

“Berani banget lo hina jubah gue,” ucap Ily penuh penekanan. Lina yang mendengar itu pun mengerutkan kening nya, bingung.

“Gue jujur kok, gue gak bohong. Lo bau, sejak lo mati kan lo gak pernah mandi. Apa karena lo masuk neraka makannya bau busuk?” Lina menatap Ily. Lama-lama ucapan wanita ini ngelantur.

“SIALAN LO SETAN!!”

“Yang setan lo apa gue? Gue masih jadi manusia,” ujar Lina membuat Ily semakin kesal.

“LO—”

“Kalian kenapa?” tanya Semesta yang baru saja datang bersama Jayendra yang sudah tidak keliatan kaki nya.

“GAK KENAPA-KENAPA! MATA LO GAK LIAT KAMI LAGI BERANTEM, HAH?!” Ily melotot kan matanya ke arah Semesta membuat lelaki itu terkejut.

“Ya-ya gak usah ngegas setan,” ujar Semesta dengan gugup.

“Berantem mulu, udah waktunya kita pergi, Ly,” Jayendra merangkul Ily membuat Lina dan Semesta memutar bola mata nya malas.

“Udah sana lo berdua pergi!! Ganggu aja!!” ujar Lina membuat Jayendra dan Ily langsung menghilang.

“BUKAN NYA PAMIT DULUAN LO BERDUA!! DASAR SETAN!!” teriak Semesta geram.

“Lo berdua ngomong sama siapa?”

****

Risa masuk ke kamar Ily dulu. Di mana di kamar itu Ily dan Risa sering bermain. Tapi sekarang kamar itu udah kosong.

Lalu mata Risa tidak sengaja menatap ke arah laci meja yang di kunci itu. Namun kunci nya berada di atas meja yang membuat siapa pun bisa membukanya.

“Itu surat apa?” gumam Risa sembari berjalan ke arah meja itu.

Risa mengambil kunci itu lalu membuka laci meja itu. Dan terdapat beberapa surat di sana. Risa mengambil salah satu surat yang tertulis angka 1.

Saat Risa membaca nya. “Gak ada yang aneh, tapi kenapa perasaan gue gak begitu bilang nya?”

Risa kembali mengunci nya dan mengambil kunci itu—lalu ia pergi dari kamar Ily.

*****

“Tentang buk Gina dan buk Leya?” Semesta menaikkan satu alisnya ke arah Lina yang sedang menatap ke arah luar jendela.

Lina terkekeh pelan.