09

36 11 1
                                    

Hai hai

Up lagi besti

Jangan lupa vote, coment, dan share cerita ini yaaa.

Vote sekarang dong, biar nanti gak kelupaan.

Guys kalian mikir gak sih capeknya seorang penulis tapi yang baca gak vote??

Oke.






****






“Mau liburan juga malah begini kita nya,” Mawar melihat sekitar dengan senter di tangan nya.

“San lo gak salah lokasi kan?” tanya Esa sembari menatap Sandi di depannya.

“Engga, gue benar-benar ingat kok, emang di sini,” Sandi mengelus lehernya, rasanya panas dingin. Dari awal mereka masuk, hutan ini sangat sepi, benar-benar tidak ada orang selain mereka.

“Bukannya kita-kita aja ya? Semesta kenapa ada?” tanya Kaysah kepada Lina.

“Cewek sebanyak ini, di tempat begini. Kita butuh laki-laki lebih dari 3, kalau lo fokus, Iqbaal, Gala, juga ada. Cuman Fiza yang gak mau karena sakit,” jelas Lina membuat Kaysah mengangguk kan kepalanya.

Saat asik melihat sekitar. Mata Alya tidak sengaja menangkap sosok berjubah hitam yang sedang berdiri di sebuah pohon. Dan aneh nya, wanita itu seperti tidak sadar, atau mungkin dia melamun.

“WOY AL!! LO NGAPAIN BERDIRI DI SITU 15 BELAS MENIT, KAMI CAPEK BERDIRI NUNGGUIN LO!!”

Alya tersadar saat mendengar teriakan Sandi dari arah jauh. Tapi tunggu, 15 menit? Perasaan nya, Alya baru melihat nya 15 detik. Yang bahkan teman-temannya sudah lumayan jauh dari nya.

Alya berlari dengan cepat menyusul teman-temannya. Hingga sampai, dia langsung memeluk lengan Mawar membuat yang lain bingung.

“Kenapa?” tanya Nabila sembari mematikan senter yang berada di tangan nya.

“Ada—ada seseorang berjubah hitam di sana,” Alya menatap ke arah pohon tadi.

“Ngawur lo, gak ada siapa-siapa selain kita di sini,” Choi ikut melihat ke arah pohon itu, tapi tidak ada siapa-siapa di sana, membuat Alya kembali menatap ke arah itu, dan benar, di sana tidak ada siapa-siapa.

“Apa jangan-jangan itu Ily?” Bila menatap yang lain membuat yang lain menatap satu sama lain.

“Gue bagus-bagus ngikutin lo dari belakang buat jaga lo pada. Eh di tuduh, gue sama Jayen dari tadi di sini anjing.” ucap Ily dari arah belakang Lina.

Lina memutar kepalanya sedikit. Lalu wanita itu tersenyum kecil. Bukannya tidak ingin menjawab. Ya tau lah..

“Ayo lanjut jalan,” ujar Rafa sembari kembali jalan membuat yang lain mengikuti nya.

“Menurut lo tempat ini gimana?” Lina sengaja mengecilkan suara nya.

“Gak bagus, banyak makhluk yang jahat, kalau pun bisa, kalian pergi dari sini. Atau ganti lokasi,” jawab Ily.

“Guys kita pindah lokasi aja yuk,” Rafa berhenti berjalan sembari menatap yang lain.

“Gila lo!! Udah satu jam lebih kita jalan Raf,” Gala menggeleng kan kepalanya tidak setuju.

“Gue ngerasa tempat ini gak bagus,” ujar Iqbaal sembari menatap sekitar yang di penuhi dengan pohon-pohon.

Risa melihat jam di tangan, “Udah jam 18:37 tapi kita bahkan gak sampe-sampe, dari terang sampe mulai gelap,”

“Gak mungkin, sedangkan temen gue katanya ke sini gak sampe 10 menit udah sampe ke tujuan,” Dian menatap Marisa membuat Risa mengerutkan kening nya.

Misteri Kelas Itu 2(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang