07

37 11 8
                                    

HAI HAI

VOTE KAWAN, VOTE!!!!!!!!

SEKARANG LOH YA!

LANJUT KE CERITAAAAAAA



*****

"Gue cuman halusinasi, Risa benar masih hidup," gumam Kaysah saat melihat Risa yang sedang membantu Esa membuat cake.

"Woy!! Gak usah bengong lo!!" teriak Lina membuat Kaysah menoleh ke arah nya. "Bantuin!! Banyak nih!!"

"Ribut bener bwang, ada apa sih??" Sandi masuk ke ruangan itu sembari membawa dua mangkok di tangan nya yang berisi telur dan tepung.

"Pelan-pelan tutup pintu nya goblok!" Rafa menutup kedua telinga nya saat Sandi menutup pintu ruangan dengan kuat menggunakan kaki nya.

"Si anying!!" Alika melirik Sandi sinis.

"CEPAT LAH!! SIAP INI NYANYI-NYANYI KITA LOH!!" Bila menatap anak-anak dengan tatapan nyolot.

"Sebentar, masih banyak," Dian fokus menyusun macaron-macaron ke tempat nya.

"Mau nyanyi lagu apa? Pernikahan dini? Cinta beda agama? Friendzone?" Nabila menaikkan satu alisnya ke arah yang lain sembari membuka sarung tangan nya.

"Gak gitu juga bambang!!" sarkas Alya membuat Nabila dan yang lain tertawa.

"Berjanda," ujar Nabila membuat Mawar menghela nafasnya.

"Gue tau!! Gimana kalau kita nyanyi perawan atau janda??" Mawar menatap ke arah yang lain sembari tersenyum.

"Lebih gila lagi," gumam Lina seraya menatap teman-temannya.

"Anak-anak ada yang waras selain gue?" Choi melepas ikat rambut nya.

"Gue," sahut Dava membuat Lina menatap nya tidak setuju.

"Lo nggak lebih dari gila Dav," ujar Lina membuat Dava menatap nya sinis.

Sedangkan Kaysah masih terdiam dengan sesekali melirik ke arah Risa.

"Gue belum mati Kay, santai aja, gue bukan setan," ucap Risa yang mengetahui Kaysah masih tidak percaya.

"Gue tau, tapi gue masih bingung," ucap Kaysah membuat Risa tersenyum tipis.

"Ketakutan lo yang buat lo gak percaya," kata Dava membuat yang lain setuju.

"Udah lah, mending fokus aja, bentar lagi toko mau buka," ujar Esa membuat yang lain kembali fokus kepada pekerjaan nya masing-masing.

"Bener tuh!! Dari pada mikirin orang itu setan apa bukan!!" ucap Rafa membuat Sandi memukul bahu nya.

"Gak gitu!!" Sandi menatap Rafa datar.

"Terus gimana??" Rafa membalas tatapan Sandi.

"Lo kayang sambil ngomong gitu," jawab Sandi membuat Rafa mendelik.

"Bahagia terus kalian, sebentar lagi......, gue yang bakal pergi,"


*****



"What?!!! Risa udah mati??" Ily menatap Lina tidak percaya.

"Menurut lo?" Lina menaikkan satu alisnya.

"Engga sih, gue gak bisa meluk dia, nembus." jawab Ily membuat Semesta tertawa.

"Nasib pertemanan antara setan dan manusia," ujar Semesta membuat Ily menatap nya tajam.

"Berisik lo!!"

"Kapan pelaku ngasih tau dia siapa?" tanya Lina tiba-tiba-membuat Semesta dan Ily kembali fokus pada dirinya.

"Mungkin bentar lagi, udah berapa tahun kita nanti ini. Gue masih bingung kenapa dia begitu? Di depan yang lain dia manis banget, aslinya dia munafik." kata Ily membuat Semesta menatap nya.

Misteri Kelas Itu 2(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang